31. Jalan-jalan ❀

149 125 74
                                    

haii semuanyaaa, balik lagi dongg

they called me boon, thats what i like-☆

silahkan tinggalkan sebanyak-banyaknya komen di chapter ini, beri vote juga share cerita ini dengan temen-temenmu. salam sayang dari boon-♡

🎶play song Tanpa Tergesa-Juicy Luicy🎶

okeuu selamat membacaa

~~~
"Usaha untuk move on itu memang sulit, tapi lebih sulit katika mengejar orang yang kita cintai, namun orang itu tidak memiliki rasa yang sama."
~~~

Malam yang cerah, pasti kota bandung sekarang rame, meski Gisella tidak tinggal di kota, tapi Gisella bisa berjalan-jalan, karena tidal sedikit juga kunjungan-kunjungan malam di sini.

Gisella sudah bersiap-siap sejak tadi, Selina belum mengechatnya, Gisella berpakaian sangan simple, baju kaos hitam, dan celana jens, dengan rambut bergelombang yang terurai indah, outfit keren tapi simple.

Seperti janji Selina tadi, Selina sekarang sudah ada di kamar Gisella, tadi ia disuruh oleh nenek Gisella untuk masuk saja ke kamar Gisella karena mungkin gadis itu sedang bersiap-siap.

"Gue suka outfit lo," puji Gisella takjub melihat otfit Selina yang simpel juga tapi keren, pake banget, celana jens, dengan baju kaos putih yang tidak menutupi pusar, tapi di tutupi oleh jaket kulit pendek. Sangat keren, Selina, gadis itu memang suka dengan outfit seperti itu, selain keren, juga ada percampuran tomboynya.

"Iya dongg, gue suka ginian, simple, keren, keliatan berani lagi gue, kayak gue jadi geng motor cewek haha," kata Selina, Cewek itu memang suka sekali dengan geng motor, juga Cewek yang pemberani, jago bela diri, dan lainnya, Selina juga ingin seperti itu, walau mulai dari gaya saja.

"Haha, yudah yuk jalan," ajak Gisella lalu mereka keluar, mereka manaiki mobil Selina yang tidak ada supir di mobil itu, Selina punya supir tapi ia lebih suka menyetir sendiri.

Mereka sampai di mall di daerah Bandung, banyak juga orang disana. Selina langsung mengajak Gisella untuk makan, tanpa mengentar terlebih dahulu, Gisella ikut juga. Selina yang katanya tidak lapar, ia hanya memesan es krim yang memang di sediakan di Cafe itu.

"Gue suka banget sama es krim ini," kata Selina sambil memakan es krimnya.

"Gue juga suka es krim, mau nyoba juga, tapi nanti ya kalo udah abis ini, hehe," balas Gisella menunjuk makanannya yang belum habis.

"Okeyy, siap ini kita cari novel yaaa," ujar Selina mengajak Gisella untuk membeli novel.

"Yukk."

Setelah Gisella dan Selina menghabiskan makanan dan es krimnya, mereka pergi ke toko buku besar yang ada di mall itu. Sama seperti Gisella, Selina juga menyukai novel.

Selina membayar novel yang baru saja ia beli, tapi Gisella tidak menemukan novel incarannya disana, mungkin di toko buku lain ada.

"Yaudah yuk, pulang aja, kasian nenek lo nungguin lo," kata Selina mengajak Gisella untuk pulang.

"Tapi masi jam setengah delapan," sahut Gisella melihat jamnya.

"Iya sih, tapi gue capek banget."

"Yudah deh, yukk pulang!"

♡♡♡

Zirga teman-temannya, juga Zeline dan Friska, sekarang berada di tempat nongkrong dikota Jakarta, sengaja mereka pergi jam delapan untuk mecari sensasi malam, lagian mereka juga gak kemana-mana paling jam setenagah sepuluh pulang.

"Lah pesenan gue mana anjirr!" ucap Raiden mencari cari makanannya, semua temannya sudah ada makanan di depan mereka tapi Raiden hanya kosong.

"Bukannya lo pesen sendiri tadi?" tanya Aksa bingung.

"Oon! Mana ada gue pesen!" Raiden menjitak kepala Aksa. Ya tadi memang Aksa yang memesan makanan untuk mereka semua, tapi Raiden juga ikut-ikutan, gak tau bilang apa ke penjual makanannya, Aksa kira Raiden pesen sendiri, tau-taunya mau dipesenin juga.

"Kok gue yang salah sih?" tanya Aksa menunjuk dirinya sendiri.

"Lah gue yang salah dong," ujar Raiden menunjuk dirinya juga.

"Goblok!" umpat Hagan, sebal sekali melihat kedua temannya yang idiot ini, otaknya sama-sama miring dan gak bisa di perbaiki.

"Yahh gue gak makan dongg," kata Raiden, lalu ia berdiri untuk memesan makanannya sendiri. Lah katanya gak makan tapi pesen juga, aneh, emang.

"Kok gak makan?" tanya Zeline melihat Zirga yang tidak menyentuh makanannya sedikitpun.

"Gak laper."

"Makan dong Zirga, mau gue suapin?" Zeline keceplosan, untung saja tidak ada Raiden sekarang, untung saja Aksa lemot, kalo otaknya kenceng pasti dia udah heboh sendiri.Semua orang kacuali Aksa menatap Zeline terkejut.

"Sorry-sorry gue cuma kasian sama Zirga."

"Yaudah gapapa, lo suapin gue aja, sapa tau kalo lo suapin gue, gue bisa suka sama lo," ucap Zirga menyuruh Zeline untuk menyuapkannya, Zeline yang terkejut dengan ucapan itu mengambil sendok Zirga dan mulai menyuapkan Zirga.

Rasanya detak jantung Zirga berdabat kencang, ada rasa yang tidak bisa dirasakan mengganjal di hatinya, entah rasa suka, entah rasa aneh, ia juga tidak tau. Zeline yang juga terdiam dengan pikirannya juga ikut termenung, jantungnya berdatak sangat kencang, ia sangat senang, tapi cara ini bisa membuat Zirga jadi seperti dulu lagi?

♡♡♡

Pagi ini mading dipenuhi oleh semua murid-murid SMA Galaxy, Zirga yang penasaran dengan isi mading itu langsung menerobos murid-murid yang ada di depan mading. Pemberitahuan tentang adanya perkemahan yang di ikuti oleh dua sekolah yaitu SMA Galaxy dan SMA Wisteria, dan kebetulan yang ikut adalah anak-anak kelas dua belas.

"Zirgaa, seminggu lagi kita camping, gue denger-denger SMA Wisteria itu, SMA Gisella yang baru, jadi kayaknya kita bakal ketemu Gisella deh," kata Zeline semangat.

"Wajib ikut ya? Gue males ikut," sahut Zirga hanya lesu saja.

"Wajibb, yang gak ikut kurang nilai katanya," jawab Zeline memang benar acara ini melibatkan soalnya nilai.

"Ayolah gak papa, mau move on gak gini juga kali Zir, ketemu gak papa kok, bersikap kayak biasa aja," ucap Zeline mendukung Zirga.

"Makasi Ze."

♡♡♡

voteee duluuuuuuuuu

follow juga ig @raarahmaaa_ & @fiza.raa

follow juga ig mereka

@zirgarevandra

@gisellakarissa

@zeline_hallena

see youuuu

IKATAN KOVALEN -END-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang