haii gimana kabarnyaa? masih setia gak nungguin Ikatan Kovalen
they called me boon, thats what i like-☆
silahkan tinggalkan sebanyak-banyaknya komen di chapter ini, beri vote juga share cerita ini dengan temen-temenmu. salam sayang dari boon-♡
🎶play song Kalau Bosan-Lyodra🎶
okeyy selamat membacaaa
~~~
"Perjanjian yang telah aku buat denganmu, tidak akan aku lupakan apapu yang terjadi, karena janji itu untuk ditepati bukan untuk diingkari."
~~~Bel pulang sekolah berbunyi sejak dalapan menit yang lalu, siswa-siswi sudah keluar dari kelasnya masing-masing, tapi sekarang mereka sedang berdesakan di parkiran sekolah. Tapi tidak dengan Gisella dan Zeline, mareka lebih memilih menunggu di kelas saja.
"Lo gak cerita ke Zirga?" respon Zeline peduli.
"Gak, gue gak selamah itu, gue juga gak mau Zirga marah-marah sama Chelsea cuma karna gue, gue gak mau ada pertengkaran," jawab Gisella santai-santai saja.
"Kalau gak lo bilang, nanti lo yang kena Gisella," ujar Zeline, ia sangat tidak ingin sahabatnya kenapa-napa di sekolah barunya ini.
"Mau gimana lagi, itu resiko," balas Gisella enteng.
"Eh Sell, dua minggu lagi Friska pulang, kengen banget gue sama dia," ucap Zsline mengganti topik pembicaraannya.
"Gue juga kangen sama dia, kangen bertiga sama-sama lagi, terus dia langsung sekolah?" tanya Gisella merapikan bukunya yang berantakan di meja, lalu Gisella meletakkan buku itu ke tas sandangnya yang berwarna biru tua.
"Gak, katanya tunggu dulu satu minggu baru sekolah," jawab Zeline, Zeline sangat sering menghubungi Friska dibandingkan Gisella, makanya Zeline tau Friska tidak sekolah dulu selama satu minggu, Friska adalah sahabat mereka tapi ia pergi ke Amerika karena Papanya pindah kerja.
"Ohh, tinggal di mana dia? Gue pingin minta oleh-oleh deh langsung dari Amerikanya," ucap Gisella lagi sambil terkekeh pelan.
"Gak tau juge gue, yukk kita," ucapan Zeline terhenti kerena ia melihat seorang cowok berdiri di belakannya, ia melihat dari pantulan kaca di kelasnya, cowok itu adalah Zirga, Gisella mulai cemas ketika melihat Zirga, kerena ia takut Zirga mendengar pembicaraannya dengan Zeline tadi.
"Yuk pulang," kata Zirga sambil menarik pergalangan tangan Gisella.
"Kami duluan ya Ze, sorry pulang sama lo dibatalin," ucap Gisella hanya pasrah dan mengikuti langkah Zirga daei belakang.
"Iya gapapa, byee Sell, baik-baik yaa sama Zirga."
♡♡♡
Sejak tadi di dalam mobil tidak ada satupun suara yang terdengar dari telinga Gisella dan Zirga. Kuduanya sama-sama diam karena memikirkan pikirannya masing-masing.
Gisella memikirkan tentang pembicaraannya yang tadi dengan Zeline. Cewek itu takut jika Zirga mendengernya lalu Zirga akan marah kepada Chelsea.
"Kenapa mukanya aneh? Ada yang dipikirin?" tanya Zirga yang semenjak tadi melihat wajah Gisella yang aneh dari biasanya.
"Gak ada kok."
KAMU SEDANG MEMBACA
IKATAN KOVALEN -END-
Teen Fiction[TAHAP REVISI] [SEBAGIAN PART AWAL DIUNPUBLISH, SILAHKAN BACA SETELAH REVISI] Ini kisah tentang Zirga Revandra, cowok ganteng, humoris, dan menjadi kalangan murid most wanted di SMA Renvarika. Bertemu dengan seorang cewek cantik dengan rambut lurus...