CHAPTER 33: Daily Work

5 2 0
                                    

Seperti biasa Rook melakukan Raid bersama Looter lain, dimana kali ini mereka mendapat Dungeon Epic. Makanya pada Raid kali ini terlihat para anggota Raid terlihat sangat antusias selain karena tau akan hadiah yang didapat tapi karena menurut admin Wavebridge mereka dijamin akan mendapat XP yang lumayan banyak.

" Baiklah semuanya, ayo kita habisi para monster - monster ini !!!!! " teriak seorang Looter sambil menebas - nebas para monster.

" Hyahahahaha .. !!!!!!!!!!! ................. Ayooooooooooo !!!!!! "

Di tengah keributan itu, terlihat Rook sedang berjalan santai mengitari Dungeon  sambil mencari item baru. 

" Dasar orang - orang bodoh !! " ejeknya.

" Mentang - mentang mereka adalah Offender (Main) makanya mereka selalu menyerang terlebih dahulu. "

Rook  hanya bisa menggeleng - gelengkan kepala melihat para koleganya maju kedepan tanpa berpikir terlebih dahulu.

" Memang benar ya, terkadang orang - orang ini harus belajar jadi Helper (Support) dulu ya."

" Toh juga nanti kalau mereka terlukan= ntar kita anak Support lagi yang repot!!!! " camkambya ketus.

" Lagipula, kenapa di Party ini tidak ada anak Ranger (Side)  ya yang dibawa."

" Padahal mereka bisa membantu pengawasan bilamana ada monster yang bisa terbang." sambil melihat keatas.

Ucapan Rook memang ada benarnya, apalagi Dungeon ini luas sekali bahkan sampai kelangit - langit. Tentu ada kemungkinan bahwa para anggota Raid akan dihadang oleh monster dari angkasa.

Namun Rook bisa paham, kenapa anak - anak Ranger  tidak dibawa. Sebab mereka biasanya selalu dialokasikan oleh Divisi mereka untuk membantu pertahanan di Borderlands. Sialnya lagi kebanyakan Ranger memang tidak menyukai misi - misi Dungeon seperti ini. Mereka lebih suka melakukan misi Bounty atau misi Invasion bersama pemerintah karena ya ... gajinya lebih besar sekaligus medan pertempurannya.

" Yah .... tapi mau tak mau, walaupun misi Dungeon gajinya masih standar, tapi bukan berarti monsternya lemah - lemah. " gumamnya sambil mengingat monster - monster yang ia lawan selama ini.

" Hmmmm .... ( celingak - celinguk ) sepertinya aku tak boleh berlama - lama diluar. "

" Terutama jika memang benar kalau ada monster yang bisa terbang disini, tentu mereka dengan mudah bisa menangkapku. "

Setelah berikir Rook memasuki gua yang ada di dekatnya, dengan bantuan Monitor dia dengan mudah menjelajahi gua serta menemukan item yang dicarinya dari kemarin.

" Hmmm ..... harusnya ada disini !!!! " gumamnya sambil melihat peta.

Lalu dengan kapak beliung dari Inventory-nya dia mencangkul tanah keras dibawahnya dan dengan sekejap retakan besar pun mulai terlihat.

" Untung si Dark Merchant bisa memodifikasi senjata, aku tak menduga bahwa dia juga bisa menjadi seorang Blacksmith." gumamnya bersyukur sembari mengambil item yang muncul dari bongkahan tanah.

" Dengan begini telur itu bisa menetas dengan baik hehehehe. "

( Sementara itu) 

Para anggota Raid dengan asiknya bertarung melawan monster mamalia yang mirip tikus yang entah apalah itu dimana para anggota terlihat asik sekali melawan mereka.

" Cih tikus besar, jijik sekali !!!!! " teriak seorang perempuan mengeluarkan skill anginnya untung menyayat monster tikus didepannya.

" Hahahaha .... makanya kubilang dari tadi harusnya kau menyerang mereka dengan skill-mu yang hebat kemarin dulu agar mereka langsung mati semua hahaha .... "

" Wah para monster mulai menyerang lagi !!!!! "

" Ayo kawan - kawan keluarkan skill kalian !! " teriak seorang dari mereka.

Sambil mengeluarkan skill mereka pun tertawa terbahak - bahak karena merasa Dungeon yang katanya Epic ini ternyata mudah. Lalu setelah menghabis para monster "tikus", mereka berderet bergerak menuju ruangan Boss.

" Kita sudah sampai disini, dan sepertinya Boss ini akan sangat mudah, lihat saja pasukannya yang kita lawan lemahh semua ... !!! "

" Benar ........ ayo kita masuk ke ruangan Boss ini dan ambil semuanya sebelum si Healer itu datang. " jawab seorang anggota.

" Benar, lagipula si Healer artis itu kemana ya, apa dia sudah dimakan oleh monster ? " tanya seorang anggota sinis.

Mendengar itu para anggota Raid hanya bisa tertawa karena mereka sebagai seorang Offender posisi utama dalam pertarungan tentu merasa diutamakan dalam melawan monster seperti ini. Lalu salah satu dari mereka berkata.

" Sudah tinggalkan saja si Healer itu, kalian tau sendiri kan. "

" Mau sekuat apapun skill dia, mau setinggi apapun level dia, tapi hasil akan jelas sama saja sebab .... "

" ..................  Semua Healer adalah beban Hahahahahahaha !!!!! " teriak mereka sambil tertawa terbahak - bahak sambil memasuki ruangan Boss.

Dari kejauhan terlihat sebuah mata yang mengintai mereka dai kejauhan yang ternyata merupakan Rook yang sedang mengawasi mereka dengan Eye of the Specter lalu berkata.

" Ya memang beban sekali diriku dasar Offender sialan. " ucap Rook ketus

" Nikmatilah pertarungan melawan Boss itu selama kau bisa hehehehe .... "



Reverse HealerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang