CHAPTER 3 : Unwanted April Fools

21 2 0
                                    

Jumat, 1 April 

( Setelah aku boleh pulang dari rumah sakit, aku pun langsung pergi ke gedung Looters)

Ketika aku masuk , aku pun langsung menuju ke tempat resepsionis dan mulai menanyakan apa ada misi yang kosong namun, semua itu berubah ketika ada seseorang memanggil namaku.

" RRRROOOOOOOOOOOOOOOOKKK!!!!!!!" teriak seorang perempuan dibelakangku.

Aku sudah menduga apa yang terjadi berikutnya, para Looter lain pun mengarahkan pandangannya kearahku dengan tatapan sinis namun, tatapan sinis mereka seakan berbeda dari yang kemarin- kemarin, seakan mereka melihat ada yang beda dariku.

Kembali ke suara tadi, aku langsung tau siapa yang memanggilku, dia adalah salah satu senior Looter kelas atas yang membenciku yaitu Rebecca Joylight. Ya, aku tau kenapa dia membenciku, dia adalah pacar dari kak Sarge yang meninggal setahun yang lalu dan dia bisa dibilang seangkatan dengan si Zoa dan kak Sarge serta pada tanggal 1 April ini ( April Mop) dia akan selalu membullyku karena kak Sarge meninggal bertepatan di hari ini karena itulah dia ingin balas dendam kepadaku.

" Kenapa kau bisa disini lagi!!!?? Harusnya kau mati saja di Dungeon menurutku itu takdir yang lebih baik untukmu, daripada kau menunjukkan DDIRRII DDII SIINIII!!!" teriaknya kencang.

Dia pun langsung menyerangku dan aku langsung otomatis menahan tangannya dan dengan refleks menamparnya jauh- jauh . Orang- orang pun kaget melihat kejadian tersebut dan langsung bertanya- tanya.

"Bagaimana si pecundang ini bisa melukai seorang senioorr??"

"Tidak mungkin, dia saja tidak pernah lulus dalam latihan menghajar dummy"

"Ini pasti tipuan, pasti ini tipuan!!!!"

Aku pun menatap mereka, dan entah kenapa mereka jadi berhenti mengeluarkan suara seakan dari arahku mereka melihat sesuatu yang mengerikan ( mungkin auraku ya) dan dari keheningan itu kak Rebecca pun berteriak.

"Dasar pecundang sejattiii!!! Kau sudah membunuh pacarku, kemarin kau meninggalkan temanku di Dungeonn!!!! Seekkarang kau berani menampakkan diri gedung ini dan menampparrkuu HAAH!!"

"Jangan karena kau bisa melukaiku, itu berarti kau bisa mengalahkanku yaaa!!!"

Di dalam hati, aku hanya bisa merasa senang, karena pada hari ini tanggal 1 April, biasanya kak Rebecca dan senior lain bersepakat untuk mengerjaiku sampai mampus . "Pada hari ini, akan kubalas mereka.", begitu pikirku.

Walau aku berbicara dalam hati namun, tanpa sadar mukaku mengeluarkan senyum sinis yang membuat kak Rebecca tersinggung.

"Kita lihat sampai kapan kau bisa tersenyum!!!" teriaknya sambil menyerangku lagi. Dia pun mulai mengeluarkan skillnya " Lioness Claw" dan sepertinya para penonton mulai memprovokasi.

" Bagus kak, hajar dia kak!!!" Teriak gerombolan fangirl yang sepertinya penganut aliran girl's power.

" Kick dia dari Looters kak, jangan biarkan dia menunjukkan mukanya lagi." Kata orang yang gregetan.

Saat kak Rebecca sedang berlari menuju kearahku, aku langsung melihat sebuah pie besar di depan meja pesanan langsung di hadapanku. Aku langsung berlari maju. Kak Rebecca pun mulai kesal.

"Ok kalau begitu, majulah kau anak bawang!!!" Seru Rebecca yang sudah menyiapkan diri untuk mendaratkan serangannya.

Saat itu aku sudah mengambil pienya dan dengan cepatnya aku langsung menangkis skill kak Rebecca dan aku langsung mendaratkan pie di mukanya sambil meledeknya.

" HAHAHAHAHA!!!! Kkeennnnaaa KKKaauuuu!!!!!!" tawaku dengan puas, karena rencana prank ini sudah kupendam dari lama sekali.

Pie pun mendarat dimukanya, dan disaat itu entah kenapa suasana menjadi campur aduk, banyak dari antara mereka yang keheranan dan kaget, bahkan ada yang mulai tertawa ( walau sebagian orang ) tapi, banyak dari mereka memarahi anggota Looters yang tertawa barusan, namun nasi sudah menjadi bubur, para Looters yang sudah terlanjur tertawa terpingkal – pingkal dan diantara mereka terjadilah kericuhan antara para orang yang tertawa VS para fans sejati kak Rebecca.

Kak Rebecca pun bangun kembali dan.. langsung ngamuk. Aku pun langsung memblokir semua serangannya, aku langsung men-stun kak Rebecca dan aku langsung menyikut kak Rebecca sampai mental ke tembok dan akhirnya dia pingsan.

( Setelah adegan itu, semua orang pun terdiam ngeri, karena menyaksikan kejadian tersebut.)

Semua orang di tempat itu tidak percaya tentang apa yang terjadi dan semua orang disana pun terdiam ketakutan dengan aksi sang pecundang. Ditambah ada lagi orang yang berteriak dan suara itu sepertinya tak asing.

" Ada apa yang terjadi disini!!!!!???" bentak ketua Rakesh selaku kepala divisi yang muncul dari lift selatan.

Dan semua orang disana hanya bisa berdiam saja dan sepertinya karena takut dipecat. Aku pun kembali berdiri tegak secara pelan- pelan dan aku saat itu seakan tidak peduli dengan tatapan ketua Rakesh ke arahku. Ketua Rakesh pun melihat kak Rebecca yang terkapar, dan berkata

" Tadinya Rook, aku sebenarnya ingin memberimu sebuah misi perpisahan... namun kalau begini kejadiannya, mau tak mau aku harus menaikkan rank – mu menjadi rank B+. Dengan lapang dada, saya selaku Ketua Divisi menyatakan Selamat atas kenaikan rank!! Bagimu Looter Rook."

Dan semua orang yang ada disitu hanya bisa berteriak histeris karena kaget dengan pernyataan Ketua Divisi. Karena saking ributnya, Ketua Rakesh pun mengajakku ke ruangannya agar dapat berbicara 2 mata denganku. "Disini berisik ya, ayo Rook kita pindah ke ruanganku." Ajaknya.

Reverse HealerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang