Siapa yang nungguin part ini? Total 423 halaman A4, can you imagine guys? Hati-hati gak bisa tidur bayangin manisnya Naka dan Arimbi. Play mulmed Matahari by Chrisye.
..
Melbourne, Agustus Dua Ribu Sembilan Belas. Mengenakan kebaya berwarna putih dengan surai digelung sederhana beserta sematan bunga mawar putih, Arimbi menahan nafas saat tudung renda dikenakan pada kepala menjuntai hingga pinggang.
Mama, Papa, Ayah, Ibu, kakak-kakak dan adik, beberapa pegawai kedubes RI di Melbourne hingga kawan kuliah, tamu undangan yang berjumlah tidak melebihi tujuh puluh orang akan ikut menyaksikan seorang Tanaka Bimasena mengikat Arimbi dalam akad yang rencananya dilaksanakan pukul sepuluh waktu setempat.
Meski mereka tidak berada di Indonesia, suasana khidmat tetap terasa karena sanak keluarga terdekat berkumpul lengkap dengan anak dan cucu masing-masing. Bayu, Arimba dan Kaindra mengenakan atasan kemeja putih dengan jas cokelat susu sesuai pilihan Sora, sedangkan para Ibu-Ibu mengenakan kebaya dengan warna senada. Para cucu memakai kemeja dengan setelan rompi dan gaun yang lucu. Khusus Pak Dharma dan Pak Pandu mengenakan setelan jas resmi dengan baju koko sebagai dalaman. Petugas pencatat pernikahan semua berasal dari Kedubes, hampir sepuluh bulan lamanya proses pengurusan administrasi, tepat seperti yang mereka rencanakan.
Menunggu di balik ruangan, sebentar lagi Arimbi akan dijemput Sora dan Jisu untuk diantar menuju tempat akad. Seluruh keluarga -yang utama Naka, telah bersiap menyambut kedatangannya.
"Dek Rim?"
Arimbi menatap pantulan Jisu di dalam cermin di hadapannya, kakak iparnya itu terlihat sangat sumringah mendapati dirinya selesai di make up. Tak lama menyusul Sora di belakangnya dengan lengkungan senyum yang tak kalah manis, benar-benar seperti Ibu yang bahagia melihat anak gadisnya akan menikah.
"Ayu temen, Rek!" Jisu dengan logat Jawa Timuran mengusap pundak Arimbi dari arah belakang. Bersama menatap ke dalam cermin, Jisu meletakkan dagu di atas puncak kepala Arimbi. "Perasaan baru kemarin kamu masih pencilakan mau berangkat ke Baku, nangis-nangis pisahan sama Mama Papa, eh sekarang udah jadi calon pengantin. Kayak gak percaya."
Arimbi tersenyum dengan dada yang naik turun perlahan, "aku masih kayak anak kecil waktu itu ya, Mbak?"
Jisu mengangguk, sementara Sora mengusap veil milik Arimbi yang akan menutupi Naka dan calon adik iparnya tersebut saat mengucap janji di depan penghulu. "Kalau Dek Jisu mikir baru kemarin kamu berangkat ke Baku, aku apalagi? Dulu pertama kali ketemu, kamu masih piyik banget, anak kecil yang gak mudeng apa-apa, jingkrak-jingkrak liat Kakak-Kakaknya ikut lomba renang. Sekarang malah mau jadi istrinya yang disorakin. Siapa yang ngira coba?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Rahara
Fanfiction[Tamat] Rahara : merujuk pada perempuan, tepatnya gadis pada usia yang sudah pantas untuk menikah. Arimbi datang ke Baku untuk mewujudkan cita-citanya menjadi seorang diplomat, namun hidup tidak selamanya seperti yang ia inginkan ketika seorang pria...