18_Sakit Tak Berdarah

1.5K 310 227
                                    

Karakter Naka dan Arimbi akan bertumbuh seiring permasalahan yang harus mereka selesaikan, semoga kalian bisa menerima. 4200+ kata. Saya tidak menetapkan harus berapa komen untuk lanjut. Jangan menagih kalau saya tidak update cepat. Play Mulmed Merpati Putih Ost Badai Pasti Berlalu

..

Arimbi kira kisahnya bersama Tanaka akan segera usai, namun takdir berkata lain

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Arimbi kira kisahnya bersama Tanaka akan segera usai, namun takdir berkata lain. Laki-laki itu tetap berangkat ke Banyuwangi dan tidak sempat untuk bertemu dengannya. Apalah arti pertemuan jika tidak lebih berkualitas dari sambungan telepon yang membuat keduanya semakin dekat –setidaknya Naka pernah satu kali mengatakannya pada Arimbi jika ia merasa empat langkah mengenal gadis itu.

Malam menyapa, Arimbi telah selesai mengambil suvenir pernikahan sang kakak. Mengambil rehat setelah seharian ke sana ke mari, gadis itu menolak untuk ikut pergi bersama keluarganya. Lagipula Jisu sedang sakit, lebih baik Arimbi menunggui keponakan dan kakak iparnya daripada pergi lagi dan lagi, bisa lempoh kakinya.

Mungkin ini resiko pengangguran, tidak ada alasan menolak untuk tidak membantu menyiapkan pernikahan yang akan dihelat minggu depan di Sidoarjo. Kadang Arimbi juga heran, memang tidak adalah penjahit yang bagus di Sidoarjo sampai-sampai calon kakak iparnya membuat baju pengantin di Surabaya?

Sepertinya ia mengeluhpun juga percuma.

"Serius gak ikut pergi, Dek?" Mama masih menawari.

"Enggak, Ma. Capek banget, kuesele pol."

"Ya wes kamu nemenin mbakyumu aja, tadi Syifa juga maunya deket Bundanya."

"Alhamdulillah aku bisa bisa selonjoran di kasur."

"Mama? Udah selesai?" suara Bayu terdengar dari teras.

"Iya," Mama mengambil tas jinjing lalu berjalan ke luar diikuti Arimbi. "Jangan lupa dikunci, Dek."

"Iya, Mama."

..

Sepanjang perjalanan menuju rumah sakit, Naka seperti dibawa kembali ke masa lalu saat-saat menghabiskan waktu berlibur bersama Ayu di Bali. Om Agung menyempatkan diri menjemput dan mengantar ke rumah sakit karena Ayu juga berada di sana.

Jangan ditanya betapa campur aduknya perasaan Naka saat ini. Dalam hitungan menit, kesempatannya kian terbuka lebar untuk bertemu muka dengan sang buah hati jika mantan istrinya mengijinkan.

Saya tau kapasitas saya yang tidak bisa melarang Bli Naka untuk bertemu dengan Juan, tapi kalau memang Ayu tidak bersedia untuk mempertemukan, saya mohon untuk Bli Naka bisa menghormati keputusan tersebut. Bagaimanapun Juan adalah sebagian jiwa dari Ayu, meski kami telah memiliki putra, namun Juan adalah segalanya bagi istri saya.

RaharaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang