17_Kamu Dan Kenangan

1.5K 296 150
                                    

Update setelah komen ke-180. Play mulmed Kamu Dan Kenangan Cover by Shanna Shannon.

..

"Ya Tuhan aku menyukai mahluk-Mu yang bernama Kaindra Pamadya!"

Kedua kelopak mata segaris Kaindra membesar saat mendengar namanya disebut secara lantang di tengah lapangan basket. Bola yang dipegang hampir saja luput dan diambil lawan kalau saja ia tidak kembali sadar dalam sekejap mata. Pemuda itu spontan mendapatkan ledekan teman-temannya saat bola yang ia lemparkan berhasil masuk, namun sialnya ada suara lantang lagi terdengar.

"Kai! Aku ngefans sama kamu! Kenalan yuk!"

"Cie! Cie! Cie!"

Kaindra menunduk seraya menggelengkan kepala alih-alih menyingkirkan keringat yang membasahi surainya. Sedangkan yang sedang sibuk fangirling berlagak mau pingsan melihat sikap cuek adik bungsunya Sora tersebut.

"Ngilangin keringet aja masih ganteng, aku nangis..," gadis itu gregetan sendiri melihat Kaindra yang menatapnya sekilas. Masa bodoh dibilang tidak tahu malu, dia terlanjur gemas dengan sikap Kaindra yang tidak menanggapinya selama dua bulan terakhir, padahal dirinya sungguh-sungguh kagum.

"Kai, lo gak mau kasih kesempatan dia kenalan?" Tara berbisik seraya melirik Imel -si pengagum kasat mata, sibuk menyiapkan minuman untuk Kaindra.

"Ngapain dia ke sini? Risih gue."

"Lo risih apa takut sama yang di seberang sana noh?"

"Siapa?"

"Ryaas, tuh anaknya udah nongol."

Kaindra menoleh ke arah yang dimaksud Tara, seperti biasa adik kelas satu angkatan di bawahnya itu hanya mampir menonton pertandingan tanpa berkata apa-apa dan tidak dengan siapa-siapa.

"Coba lo pikir lagi, di depan sana ada yang udah siap jadi pacar lo, ngladenin lo, tapi lo malah ngejar orang lain yang bahkan gak anggep lo ada."

"Dia kenal gue, Tar."

"Tau doang kali, sampe sekarang lo gak keliatan kenal sama dia."

"Kenapa dibahas sih? Gak penting," Kaindra segera kembali ke tengah lapangan saat rekan lainnya melambaikan tangan.

"Minimal kalau lo gak usaha ndeketin Ryaas, kasihlah kesempatan Imel buat kenalan."

Kaindra seolah tidak mau mendengar, bola kembali berhasil ia rebut namun gagal masuk. Saat ia balik memutar, kedua matanya sempat terkunci dengan dua binar Ryaas. Gadis itu mengerjap sebelum memalingkan kepala lalu tangannya mengambil kotak susu.

Selanjutnya, Kaindra hanya bisa melihat tubuh adik kelasnya itu menjauh hingga keluar dari area lapangan basket. Sebetulnya apa yang membuat dirinya penasaran dengan Ryaas? Padahal adik kelasnya itu terlihat biasa saja.

Kaindra tidak mengerti.

***

Cuaca memang sukar diprediksi, seperti siang ini hujan lebat mengguyur ibu kota. Naka terpaksa harus berteduh karena mobilnya terparkir cukup jauh dari posisinya berdiri saat ini. Ponselnya sudah berbunyi sedari tadi karena Sora mengatakan kalau malam ini Ayah ingin semua anggota keluarga berkumpul.

Sebagai kakak yang pengertian, Sora tidak mengatakan perihal Naka yang curhat kepadanya soal Ayu akhir-akhir ini. Meski masih tersirat, namun Sora sepertinya bisa menebak jika keinginan Naka suatu saat nanti mengumpulkan kedua orang tua pasti karena sesuatu hal yang sangat penting.

RaharaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang