Percaya gak kalau ketikan sampai chapter ini sudah di halaman 317 ukuran A4. Kaget! Mohon sabar ya, kita sudah sampai di 2/3 cerita. Play Mulmed Melukis Senja by Budi Doremi.
..
Sebelum Bayu kembali ke Jakarta, rasanya tidak lega kalau Arimbi tidak mengobrol barang sebentar. Dia penasaran sedari tadi, kenapa si kakak kedua bereaksi biasa saja saat melihat Naka dan Juan di dalam video call? Bahkan Bayu dengan entengnya menyebut Naka dengan panggilan Ayah kepada Juan.
Apa yang sebetulnya terjadi?
Tadinya Hermin ingin pergi menemani Bayu membeli oleh-oleh untuk atasannya di kantor, namun diurungkan karena Arimbi meminta waktu hanya berdua dengan Bayu. Menghormati keinginan si adik ipar, Hermin menurut dan memilih untuk pergi menemani Mama.
"Pesen apa, Mas?"
"Yang ini," Bayu menunjuk bakso malang komplit, "gak pake mi."
Arimbi mencatat, dia sudah memesan juga porsi kosongan, perutnya masih lumayan kenyang karena makanan tadi siang. "Minumnya?"
"Es teh," Bayu menjawab seraya mengutak-atik ponsel, "tawar."
"Tumben?" Arimbi menimpali saat menambahkan kata tawar di atas nota pesanan.
"Aku mulai ngurangin gula."
Arimbi mengangkat tangan, diberikannya nota pesanan pada pelayan yang menghampiri, "yang ini dimakan di sini, sisanya bungkus."
"Baik."
Atensi Bayu masih tertuju pada ponsel, sementara itu Arimbi bertopang dagu menatap sang kakak yang terlihat lebih kebapakan. Apa karena efek sudah menikah atau memang sudah pantas dipanggil bapak-bapak?
"Mas Bayu."
"Hm?"
"Aku boleh nanya gak?"
"Enggak," Bayu hanya merespon pendek tanpa mengalihkan atensi dari layar ponsel.
"Kenapa kok gak boleh?"
"Aku lagi males ditanya," lagi-lagi Bayu menjawab dengan sikap dingin, padahal perasaan tadi biasa saja.
"Pertanyaanku penting," Arimbi meletakkan kedua tangan, ditumpukan di atas meja, "liat sini," ia lantas menutupi layar ponsel Bayu dengan telapak tangannya.
"Apa sih, Dek?"
"Aku mau nanya serius, dengerin..," nada Arimbi mulai merajuk. Orang yang tidak tahu mereka saudara kandung pasti akan berpikir kalau Bayu pacar Arimbi.
"Aku lagi balesin chat kepoloku, bentar.., sabar," Bayu menyingkirkan telapak tangan Arimbi dari ponsel. Dia mengerti ke mana arah pertanyaan Arimbi, namun sekarang urusan kantor lebih penting.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rahara
Fanfiction[Tamat] Rahara : merujuk pada perempuan, tepatnya gadis pada usia yang sudah pantas untuk menikah. Arimbi datang ke Baku untuk mewujudkan cita-citanya menjadi seorang diplomat, namun hidup tidak selamanya seperti yang ia inginkan ketika seorang pria...