28_Andai Aku Bisa

1.4K 284 127
                                    

Pendek dulu, besok disambung yang lebih panjang. Saya lagi males narget komen. Play mulmed Andai Aku Bisa by Chrisye.

Belum juga pusara Nada mengering, Naka harus berhadapan dengan Bayu yang memasang wajah masam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Belum juga pusara Nada mengering, Naka harus berhadapan dengan Bayu yang memasang wajah masam. Semua memang salahnya, ia akui, tapi dia punya alasan mengapa terlambat datang ke pemakaman sahabatnya tersebut.

Sora datang ke Bandung, bahkan Mamanya Bayu juga hadir. Meski mereka datang dari tempat yang jauh, Naka justru datang setelahnya. Sahabat mana yang hatinya tidak teriris ketika di saat-saat terakhir, Naka tidak memenuhi permintaan Nada untuk bertemu.

"Dia nyebut nama lo, Ka."

Naka menyesal, di samping pusara Nada ia hanya terdiam seperti orang linglung. Semua serba cepat, jangan ditanya betapa menyesalnya Naka karena tidak bisa di samping Nada di detik-detik terakhir gadis itu menghembuskan nafas terakhir.

"Dan lo sibuk sama cewek yang lo bilang mantan? Bagus banget ya?"

Clara mengusap lengan Bayu, "tahan, Bay."

"Gue minta maaf," hanya kata-kata itu saja yang meluncur dari bibir Naka. Dia tidak tahu jika Bayu menghubungi berpuluh kali ketika ponselnya mati karena bersama Ayu yang sedang terpuruk dan membutuhkan dirinya.

"Minta maaf sama Nada, bisa gak lo?" suara Bayu terdengar semakin meninggi. "Gak habis pikir, bisa-bisanya lo gantungin perasaan Nada terus balikan sama mantan lo. Lo brengsek tau gak?"

"Mau semarah apapun lo sama gue, gak akan ngembaliin Nada," Naka menatap Bayu dengan tatapan nanar. "Gue salah, Bay. Tapi lo harus dengerin penjelasan gue."

"Bulshit!" Bayu melempar botol air mineral ke atas tanah, membuat Clara berjengkit kaget.

"Eh udah dong, malu dilihat penjaga makam. Kalian gak kasian apa sama Nada? Dia pasti gak mau dua sahabatnya tengkar kayak gini."

"Biarin aja, Teh. Dia harus ngerti kalau Nada kecewa," kemarahan Bayu sampai di ubun-ubun

"Bayu, udah ah!"

"Inget pesan Nada, Ka? Inget? Lo sendiri kan yang janji buat gak balikan lagi? Kenapa sih egois banget gak mau dengerin? Lo anggep kita siapa? Musuh? Nada bakalan gak ada kok cepat atau lambat, apa susahnya nahan diri buat gak ketemu Ayu?"

"Lo masih marah sama gue, percuma gue jelasin," Naka sekuat tenaga menahan emosi, Ayu depresi, dia tidak bisa tidak peduli karena perasaan yang masih ia miliki untuk Ayu.

"Lo udah apain Ayu sampe balikan lagi? Lo udah tidurin dia berapa kali ha?!"

Kesabaran Naka ada batasnya, dia menarik kemeja Bayu mencengkeramnya keras-keras, "jaga omongan lo, Bay! Gue udah sabar-sabarin dari tadi!"

RaharaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang