02_Sebuah Pembahasan

2.4K 370 182
                                    

Arimbi Puspadinata
Malang, 5 Maret 1993

Tanaka Bimasena
Mataram, 1 September 1985

Mulmed Jika Bukan Jodoh, Aku Bisa Apa? By Bedcover Official

..

Apa yang lebih menyedihkan dari kata pisah yang harus kudengar? Bersama daun kering yang berguguran, aku melepaskan seseorang yang belum bisa aku lupakan. Bersama rintik hujan yang jatuh, aku berusaha bangkit dari kamu yg bukan milikku lagi.

Aku berharap kamu menemukan seseorang yg mampu mencintaimu melebihi aku yang berusaha tinggal di hati kecilmu selama ini. Aku sudah lelah meributkan hal yang sama berkali-kali dan kembali hanya karena takut kehilanganmu. Egoiskah aku menahanmu hanya untuk bahagiaku? Sedangkan kamu tidak. Karena sekuat apapun aku setia, selama apapun aku menunggu dan sekeras apapun aku berusaha, jika kita memang bukan jodoh, aku bisa apa?

Surat itu masih disimpan Naka, bahkan sengaja discan supaya dapat ia baca kembali ketika membuka laptop. Ia sedang berusaha keras melupakan meski empat tahun telah berlalu. Ternyata berpacaran lama bukan jaminan kelanggengan sebuah rumah tangga.

Dewa Ayu Putri Widayani sudah menikah dengan pria yang seharusnya menjadi pasangannya sedari dulu. Wanita itu telah kembali pada keluarganya, bahkan mendapatkan suami keturunan Brahmana yang mana menjadikan gelarnya kembali, bahkan naik tingkat.

Dahulu ketika Naka dan Ayu sepakat untuk berpacaran dari awal kuliah hingga menikah tanpa restu orang tua, Naka berpikir jika ia akan kuat menghadapi perbedaan di antara dirinya dan sang istri. Namun belum sampai satu tahun, mereka memutuskan untuk berpisah setelah enam tahun berpacaran dengan segala lika-liku.

Hal yang paling tidak bisa diterima oleh Naka adalah, Ayu mengandung anak mereka saat keluarga di Bali mengambil alih. Dan kini meski secara biologis Naka memiliki seorang putra, namun ia tidak bisa menemui atau memiliki. Dunia mereka telah benar-benar berbeda.

Ternyata menjadi dewasa tidak mudah.

***

Kira-kira lima ratus orang memadati Festival Budaya Indonesia di Kota Baku. Dalam festival yang paling ditunggu oleh warga Indonesia yang menetap di Baku -Arimbi salah satunya, disajikan pameran foto pemandangan dan budaya Indonesia dari para fotografer-fotografer Indonesia. Panggung rakyat, photobooth dan pameran produk-produk Indonesia dapat dengan mudah dinikmati para pengunjung.

RaharaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang