9] Mas Kavi & Otot Lengannya

48.7K 3.9K 22
                                    

Kavi menatap lurus ke arah Relin yang kini sedang duduk di hadapannya sambil menyantap nasi goreng buatan Mamanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kavi menatap lurus ke arah Relin yang kini sedang duduk di hadapannya sambil menyantap nasi goreng buatan Mamanya. Dibandingkan dengan kemarin, harus Kavi akui sekarang Relin tampak jauh lebih tenang saat makan. Mungkin efek sedang jaim di depan calon mertua. Karena kalau sampai Relin makan berantakan seperti di cafe pasti imej sopannya akan luntur di mata Mira-sang calon mertua.

"Ma, tambahin airnya, dong," kata Kavi sambil menjulurkan gelasnya yang sudah kosong pada Mira.

"Aduh! Mama kan jauh, Kav. Itu minta tolong sama Relin aja," ucap Mira membuat Kavi lantas mendelik.

Apa lagi ini? Tadi Mamanya menyuruh Relin untuk menuangkan nasi padanya saat ia sendiri bisa melakukannya. Dan sekarang, Mamanya juga menyuruhnya minta tolong pada Relin untuk menuang air. Daritadi firasat Kavi benar-benar sudah tak enak. Dia seperti merasa akan ada hal aneh yang akan terjadi.

Relin yang peka dengan situasi lantas mengambil gelas Kavi tersebut. "Sini, Mas. Biar Relin bantu," ucapnya sambil mengulas senyum. Membuat Mira yang memang sengaja mengatur semuanya lantas tersenyum penuh arti.

"Thanks," ucap Kavi saat Relin sudah menjulurkan gelas berisi air itu padanya.

Walaupun mereka berdua masih terlihat canggung dan kaku, jujur Mira senang sekali saat melihat interaksi keduanya. Benar-benar menggemaskan. Karena sejak tadi ia dapat melihat lihat kalau Relin selalu saja mencuri-curi pandang ke arah Kavi saat sedang makan.

"Oh iya, ngomong-ngomong Om kemana ya, Tan. Kok daritadi Relin gak liat?" tanya Relin mulai membuka topik pembicaraan di meja makan.

"Om tadi harus buru-buru ke kantor. Jadi, gak sempat buat sarapan bareng. Maaf ya kalau kamu belum sempat ketemu, Om," ucap Mira.

Relin menggeleng sebagai jawaban. "Gak papa kok, Tante. Kan bisa lain kali," balas wanita itu tampak memaklumi kesibukan dari calon mertuanya. Namanya juga politikus ya pasti sibuk, toh? Satu-satunya orang yang gak sibuk di dunia mah Relin a.k.a pengangguran tapi sok-sokan banyak acara.

Disisi lain Kavi tampak mendengus pelan. Sepertinya Mamanya itu sudah sangat menyukai Relin. Terlihat dari cara mereka mengobrol yang keliatan akrab sekali. Bahkan Mamanya yang jarang tertawa saja kini sudah dibuat terbahak-bahak hanya karena candaan yang dilemparkan Relin. Gawat! Siaga satu. Kavi harus mencari cara agar mereka berdua tidak semakin dekat.

"Oh iya nanti Relin mau gak temenin Tante belanja ke tukang sayur di dekat pertigaan sana? Sekalian bantu-bantu Tante masak," pinta Mira yang langsung disambut Relin dengan antusias.

"Mau, Tante!"

Saking antusiasnya Kavi bahkan sampai melotot saat mendengar betapa lantangnya suara wanita itu.

"Tapi, Relin gak terlalu bisa masak, Tante."

Tidak seperti perkiraan awal Kavi, Relin tampak jujur mengakui kelemahannya yang memang tidak terlalu bisa masak di depan Mira.

So I Married A Famous Actor? [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang