"PAKETT! PAKET!!" seru Mbak Indah sang asisten rumah tangga dengan nada lantang. Membuat Relin yang tadinya asik mengobrol dengan Rasti dan Rahma di kamarnya sontak menoleh.
"Paket apa, Mbak?" tanya Relin keheranan karena ia merasa akhir-akhir ini tak pernah lagi belanja online lantaran duit jajan yang sudah kering kerontang.
"Ini Dek ada yang ngirimin bunga sama kartu ucapan buat kamu," ucap Mbak Indah lalu memberikan sebuket bunga itu pada Relin. "Dari pacar kamu kali," tebak wanita yang masih berumur 30-an itu dengan senyum menggoda.
Membuat Rasti dan Rahma lantas tertawa ngakak. "Pacar dari mana, Mbak? Orang Relin udah lama putus," ucap Rahma.
"Lah terus bunga dari siapa, dong?" heran Mbak Indah kepo. Bekerja selama lebih sepuluh tahun di rumah ini membuat ia jadi sangat akrab dengan anak majikannya itu. Maklum dia sudah ada disini saat masih gadis untuk membantu ibunya yang dulu juga bekerja sebagai ART di keluarga Wijaya.
Relin mengerutkan dahi sambil meneliti buket bunga itu. Dia sendiri juga tak tahu siapa yang telah mengiriminya bunga ini. Tapi, kalau dilihat-lihat dari tempat floris yang menjualnya sih kayaknya lumayan mehong. Relin menggeleng keras. Ah, gak mungkin kan si Fabian dugong yang ngasih? Orang selama pacaran aja dia pelitnya minta ampun.
"Dari Fabian kali, Rel. Siapa tahu mau minta balikan?" kekeh Rasti seakan tahu apa isi kepala Relin.
Membuat Relin jadi berpikir ulang. Masa iya dari Fabian? Jika benar buket bunga ini dari pria itu dapat dipastikan Relin akan membuangnya langsung ke tempat sampah.
Relin mulai membuka kartu ucapan yang tertempel di pegangan buket tersebut dengan hati bertanya-tanya. Jika benar dari Fabian maka berani-beraninya ia mengirimkan bunga itu setelah kemarin nomornya sudah Relin block gara-gara kege'eran mau diajak balikan. Dasar gak tahu malu!
To : Relin.
Akhir-akhir ini saya ada banyak pekerjaan. Maaf belum sempat jenguk kamu. Get well soon."AAA GEMES BANGET!" Relin memekik girang usai membaca kartu ucapan itu. Senyumnya merekah sempurna hingga memperlihatkan deretan giginya yang rapi. Tidak salah lagi. Bunga ini pasti kiriman dari Kavi. Siapa lagi coba yang akan berbicara dengannya menggunakan sapaan saya-kamu percampuran antara formal-kaku-gemesin kayak gitu?!
"Napa lo? Siapa yang ngirim? Girang amat," tanya Rasti kepo.
"Bukan dari Fabian, ya?" Rahma menautkan alis heran. Mana mungkin Relin sesenang itu jika pengirim buket itu adalah Fabian?
"Dari siapa, Dek?" tanya Mbak Indah ikut-ikutan penasaran.
Relin memandangi buket bunga itu dengan tatapan berbinar dan hati yang berbunga-bunga. Ini adalah pemberian pertama Kavi untuknya. Relin pasti akan menjaganya dengan sebaik mungkin. Ah, gemes banget pake dikirimin bunga segala. Tidak sia-sia rasanya Relin caper di story whatssapp jika begini.
KAMU SEDANG MEMBACA
So I Married A Famous Actor? [COMPLETED]
Romance"Mi, Relin capek cari kerja mulu. Mau nikah aja!" Relin tak menyangka kalau perkataannya pada sang Mami waktu itu membuat ia jadi terjebak dalam sebuah perjodohan bersama Kavi Abiputra-seorang aktor terkenal yang sedang naik daun lantaran perannya d...