Akibat membuat kegaduhan di kantor lantaran ulahnya yang pura-pura pingsan dihadapan para reporter dan kru kamera, Relin jadi harus menerima omelan dari Pak Candra—atasannya.
"Jangan sekali-kali kamu membawa urusan pribadimu ke kantor. Ini tempat kerja bukan tempat tebar pesona. Saya tahu kamu cukup profesional dalam bekerja. Tapi, saya harap kamu cukup tahu untuk tidak mencampurkan antara urusan pribadi dan kerjaan. Ini peringatan terakhir yang saya berikan buat kamu, Relin. Saya berharap keributan itu tidak akan terjadi lagi."
Relin masih ingat kata demi kata yang tadi diucapkan Pak Candra padanya. Untung saja pria itu masih mau berbaik hati untuk mengizinkan Relin pulang lebih awal agar bisa beristirahat. Ya, walaupun pingsannya pura-pura tapi Relin merasa perlu membereskan masalah yang baru saja terjadi.
Sekeluarnya dari ruangan Pak Candra, Relin mendapati beberapa pegawai kantor mulai menatapnya sambil berbisik-bisik. Biasalah paling juga menggosipinya karena keributan tadi. Asal kalian tahu saking paniknya orang-orang saat melihat akting Relin yang pura-pura pingsan, mereka jadi harus memanggil Dokter untuk memeriksa keadaannya.
"Kayaknya dipecat gak, sih?" ujar salah satunya dengan nada rendah tapi masih bisa didengar Relin.
"Salah dia juga, udah tahu kantor tempat buat kerja. Malah dijadiin tempat ngartis. Mentang-mentang punya pacar aktor gayanya udah kayak seleb aja," balas yang lain sambil tersenyum miring.
"Emang Kavi Abiputra itu beneran pacarnya? Masa sih? Ya walau Mbak Relin gak jelek-jelek amat tapi kalau pacarnya sekelas Kavi Abputra ya... gak mungkin."
"Hush! Paling juga buat one night stand aja. Biasa itu mah di dunia selebriti. Dia lagi apes aja makanya ketahuan."
Relin yang sudah tak tahan lantas menghampiri dua wanita itu. "Aduh, lagi ngomongin apaan tuh seru banget!" Dia berseru heboh. "Ngomongin saya ya? Ikutan dong!"
Kedua wanita itu lantas tersentak dan saling melirik satu sama lain saat Relin kini sudah berdiri di hadapannya.
Relin tersenyum miring saat melihat raut wajah keduanya kini terlihat cemas. "Kita gak terlalu dekat tapi bisa-bisanya kamu menyimpulkan saya seperti itu. Apa kamu pikir itu sopan?" tanya Relin santai sambil mengamati kedua wanita yang usianya mungkin masih di awal dua puluhan itu dari ujung kepala sampai ujung kaki. "Terlebih saya lihat kamu masih magang. Jujur saya sama sekali gak gila hormat, tapi setidaknya kamu harus tahu cara menghormati orang lain. Apalagi saya lebih tua dari kamu. For your information, atittude dalam bekerja itu penting lho."
Keduanya kini tampak saling sikut sebelum akhirnya berbicara dengan kepala tertunduk. "Maaf ya, Mbak, kami gak bermaksud apa-apa."
Relin memutar mata kesal. Gak bermaksud apa-apa katanya? Okey! I see. "Kurangi-kurangi ya ngurusin hidup orang lain. Tapi, kalau kalian tetap mau ngurusin hidup saya sih gak papa. Asalkan jangan tanggung-tanggung, sekalian urusin biaya sewa apartemen saya per-bulan, skincare, makan minum, semua masalah ekonomi saya deh pokoknya biar makin keliatan pedulinya."
KAMU SEDANG MEMBACA
So I Married A Famous Actor? [COMPLETED]
Romance"Mi, Relin capek cari kerja mulu. Mau nikah aja!" Relin tak menyangka kalau perkataannya pada sang Mami waktu itu membuat ia jadi terjebak dalam sebuah perjodohan bersama Kavi Abiputra-seorang aktor terkenal yang sedang naik daun lantaran perannya d...