53] Belanja Bareng Oma

39K 3.9K 129
                                    

"Rencananya kamu mau masak apa?" tanya Oma Farida sesampainya mereka di pasar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Rencananya kamu mau masak apa?" tanya Oma Farida sesampainya mereka di pasar. Kavi tidak bisa menemani mereka hingga masuk ke dalam lantaran takut nantinya malah membuat kekacauan. Ya, lagian semua orang akan heboh kalau sampai melihat seorang aktor terkenal ada di pasar tradisional seperti ini.

Tadinya Relin memberi saran untuk belanja keperluan memasak di supermarket saja, tapi Oma menolak dengan mengatakan akan lebih hemat kalau belanja di pasar. Relin yang tahu kalau dia tidak akan bisa menolak perkataan Oma lantas menyetujuinya. Walaupun sebenarnya ia jarang sekali berbelanja di pasar. Karena dulu dia hanya sering mengantar Mami atau Mbak Indah ke pasar dan menunggunya di parkiran.

"Mau bikin opor ayam, sayur lodeh, orek tempe sama bakwan sayur Oma."

"Memang kamu udah bisa masak sebanyak itu?" Bukannya marah Relin lantas terkekeh saat mendengar perkataan Oma barusan. Tumben sekali nada bicaranya tidak merendahkan seperti biasa. Apa mungkin sudah tobat ya?

"Udah dong! Asal Oma tahu selama gak tinggal lagi sama orangtua, Relin kalau mau makan ya masak sendiri. Malah pernah ikut kursus masak juga pas awal-awal. Tapi, tenang aja sekarang udah agak pro kok," tanggapnya santai.

"Baguslah, mau kamu nanti jadi wanita karier atau ibu rumah tangga. Setidaknya harus bisa memasak untuk menyenangkan suami," kata Farida menasehati. "Walau nanti saat kalian berumah tangga Kavi sanggup membayar semua makanan yang dibeli dari luar, tetap saja masakan yang dibuat dengan tangan istri jauh lebih nikmat."

Relin menganggukkan kepala. "Baik, Oma." Rasanya dia sudah terlalu lelah untuk beradu argumen dengan wanita itu.

"Ayo kita ke sebelah sana untuk membeli ayam."

Relin lagi-lagi mengangguk dan berjalan di samping Oma. Hari ini pasar yang mereka kunjungi lumayan ramai walaupun hari sudah sangat sore. Areanya yang lumayan becek membuat Relin lantas memegang tangan Farida untuk mengantisipasi agar wanita itu tidak terpleset.

"Hati-hati Oma jalannya licin."

"Kamu yang harusnya hati-hati. Tasnya letakin di depan. Biar gak ada yang maling," titah Farida.

Menuruti perkataan Farida, Relin lantas membawa tasnya ke depan dan memeluknya erat. Dia lantas berdiri di samping Farida yang kini mulai berhenti di depan penjual ayam potong. Wanita itu tampak begitu cekatan dalam menawar harga ayam tersebut. Dia kelihatan tak mau berhenti sampai mendapatkan harga yang ia inginkan.

Membuat Relin yang notabene punya sifat gak enakan lantas melongo seketika. Dia pikir hanya Maminya yang kalau nawar suka gak ngotak. Tapi ternyata masih ada Oma yang jauh lebih sadis dari itu. Terlihat raut wajah Bapak penjual itu tampak masam dan tak rela saat memberikan plastik itu pada Oma.

"Ayo sekarang kita ke tempat yang sayurnya."

Relin tersentak sebelum akhirnya menerima plastik berisikan ayam tersebut. Area pasar yang lumayan asing baginya membuat ia jadi tak punya pilihan lain selain mengekori kemanapun wanita itu pergi.

So I Married A Famous Actor? [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang