Farhan mengelap peluh yang berada disekitar dahinya. Sudah hampir sejam dia sibuk memperbaiki mobil.
"Sudah belum mas?"tanya sang empunya mobil yang terlihat gusar. Sepertinya sedang terburu-buru.
"Dikit lagi ya pak."balas Farhan santun lalu kembali sibuk menyudahi pekerjaannya.
"Cepat mas! Setengah jam lagi saya ada meeting!"desak sang pemilik mobil tidak sabaran.
Farhan menghela nafas menahan rasa kesalnya. Saat bekerja dia paling tidak suka digesa-gesa.
"Mas ini sebenarnya bisa gak sih baikin mobil saya?"
Awalnya Farhan tidak ingin membuat masalah dengan meladeni ucapan bapak berjas itu, tapi sepertinya kadar kesabarannya tidaklah sebanyak pekerja yang lainnya yang apabila di protes masih bisa tersenyum.
Farhan meletakkan obeng dengan sedikit kasar menimbulkan suara yang sedikit nyaring.
"Bapak kalo mau cepat ya naik taksi aja, Jangan maksa suruh saya menyelesaikan pekerjaan dengan cepat. Mobil bapak rusaknya lumayan parah, butuh waktu lama untuk memperbaikinya."ucap Farhan masih dalam nada datar meski tersirat kekesalan.
"Kamu kok malah gak terima saya protes!"balas bapak itu tak kalah sengit.
"Ya bapak sih ngomelin saya!"kali ini nada Farhan agak meninggi, tingkat kekesalan sudah berada di level atas.
"Kamu berani bentak saya?!"
"Dari tadi saya sudah berusaha bersikap sopan ke bapak, tapi bapak malah tambah nyolot ke saya!"balas Farhan yang sudah mau maju, namun ditahan oleh seseorang.
"Maaf pak, mobil bapak akan kami perbaiki secepatnya. Kalo bapak tidak keberatan untuk menunggu sekitar 10 menit saja."ucap seorang cewek berkuncir tepat berada di depan Farhan. Sengaja untuk menghalangi langkah cowok itu dari hal-hal yang tidak diinginkan.
Akhirnya setelah dipujuk oleh gadis berkuncir barulah bapak itu mau menunggu sedikit lagi.
Setelah dirasa situasi dianggap terkendali, gadis itu langsung menyeret Farhan menjauh.
"Apaan sih Lo!"ucap Farhan sedikit kurang suka atas perlakuan gadis itu.
"Harusnya gue yang tanya itu ke Lo! Tadi itu Lo mau ngajak berantem pelanggan kita!"balas sang gadis tak kalah sengit.
"Bapak itu yang mulai duluan, masa gak sabaran banget jadi orang."
"Serius ya, cuma gegara itu Lo mau ngajak berantem?"ucap gadis tak percaya. Baru kali ini dia menemukan seorang montir yang tidak sabaran.
"Cuma kata Lo?" Farhan mendengus, "Gue paling gak suka di desak seperti tadi!"
Gadis itu menyilang tangannya, "kalo gitu Lo berhenti kerja aja."
Farhan sempat terdiam selama beberapa detik, sebelum senyum sinis tercipta diwajahnya.
"Gue sih dari dulu pengen berhenti, tapi bokap Lo gak ngizinin tuh!"
"Jangan ngada-ngada deh Lo, masa iya ayah mau mempertahankan montir gak sabaran kayak Lo."
Farhan malah menghendikkan bahunya sombong. Sebab dia yakin sekali bang Reko tidak akan melepaskannya begitu saja.
"Gue bisa buat Lo keluar dari bengkel ini!"ucap gadis itu yang pada akhirnya memilih meninggalkan Farhan yang malah menertawakan sikapnya.
"Serah Lo aja cewek bar-bar!"
***
"Jadi benaran begitu ceritanya?"tanya gadis berkuncir yang sekarang malah menggerai rambutnya yang sempat mengalihkan pandangan Farhan karna terpesona.
"Yeee.. malah bengong Lo!"
Farhan mengerjapkan matanya beberapa kali saat tangan gadis itu melambai di depan wajahnya.
"Ya ya begitu."Farhan masih berusaha memfokuskan pikiran, "jadi udah tau kan alasannya?"
Gadis itu mengangguk. Ucapannya pun tidak sepedas biasanya sebab mengetahui alasan ayahnya mempertahankan Farhan dibengkelnya.
"Kalo gitu gue minta maaf sama Lo."ucapnya setengah berbisik.
"Hah.. apa? Suara Lo kecil banget!" Farhan harus mendekatkan telinganya pada gadis itu.
"Gue minta maaf selama ini selalu marah sama Lo!"pada akhirnya gadis itu balik lagi ke nada pedasnya. Membuat Farhan menggosok telinganya yang pengang.
"Minta maaf kayak mau ngajak demo ya Lo! Tulus gak sih?"
"Iya maaf udah kebiasaan soalnya."
Farhan hanya tersenyum. Akhirnya si cewek bar-bar bisa bersikap manis juga. Jangan saja dia ikut suka nantinya.
"Yaudah kalo gitu, gue mau kita kenalan Secara baik-baik."ajak Farhan.
"Gue juga risih Lo panggil dengan cewek bar-bar!"balasnya.
Farhan mengulurkan tangannya dan dijabat langsung oleh gadis itu.
"Kenalkan Farhan Jawas anaknya pak Jawas pengusaha terkenal nomor 10 se-Jakarta."
Sontak ucapan Farhan malah membuat gadis itu tertawa sebab Farhan ternyata suka halu juga. Padahal Farhan memang benar adanya.
"Ya deh percaya. Gue Dita."
"Nama yang cantik, sayang orangnya judes."canda Farhan yang langsung dapat pukulan dari Dita.
"Sialan Lo!"
***
Nah, tumbenan banget cepat update, huhuhu terharu sama diri sendiri.