12. AWAS ADA CEWEK GALAK!

915 127 4
                                    

Sebelum berangkat ke bengkel, Farhan mampir ke mini market untuk membeli minuman dingin.

Setelah mengambil minuman yang dicari dia menuju kasir. Baru meletakkan kaleng minuman itu, seorang menyalipnya sambil menyingkirkan kaleng minuman ke samping. Dan meletakkan sekeranjang belanjaannya disana.

"Maaf mbak, silahkan ngantri."ucap Farhan sambil menoel pundak gadis memakai topi itu.

Gadis itu tak bergeming dari tempatnya hingga Farhan kembali menoel pundaknya.

"Apaan sih?!" Gadis itu tampak kesal.

"Ngantri dulu mbak."ucap Farhan cukup sabar.

Gadis bertopi malah memberikan tatapan tak suka.

"Gue udah ngantri dari tadi kok."belanya.

Farhan sampai terbengong. Padahal dari tadi dia tidak melihat antrian sama sekali malah dia yang di salip.

"Gak bisa gitu dong, gue yang duluan ke kasir."ucap Farhan mulai kesal.

Gadis itu menghadapnya berkacak pinggang. Kemudian memperhatikannya dari bawah sampai atas lalu berdecak.

"Cowok kayak lo gini, yang hanya bisa mainin hati perempuan, emang gak layak di dahulukan."Setelah terang-terangan mengejek gadis itu kembali fokus ke belanjaannya yang sudah di hitung oleh kasir.

Farhan semakin kesal saja. Gadis ini sudah menilai dirinya sembarangan.

"Kok lo nyolot sih!"

Farhan menyenggol kasar bahu gadis itu lalu menyodorkan kaleng minumannya yang sempat di geser pada kasir.

"Eh lo tu yang seharusnya ngalah sama perempuan."

"Ogah banget gue ngalah sama cewek kayak lo."

Alhasil gadis itu semakin jengkel. Dia menyingsingkan lengan bajunya.

"Lo ngajak berantem?"

"Lo mau pukul gue?" tanya Farhan melihat kedua tangan gadis itu sudah mengepal.

"Duh, mbak, mas jangan berantem di sini dong!"sang penjaga kasir menengahi keduanya.

"Mas liat sendiri kan, cewek galak ini yang ngajakin duluan."bela Farhan.

"Lo ya duluan yang nyolot."

"Udah!"teriak sang kasir. Nampaknya sudah geram akan sikap keduanya.

"Ini belanjaan mbaknya sudah selesai."sambung sang kasir memberikan kantong belanjaan pada gadis itu.

Gadis itu pun segera membayarnya.

"Jangan pernah muncul di hadapan gue lagi!"ucap gadis itu sebelum pergi meninggalkan mini market.

Sementara Farhan menghela nafas lelah. Baru kali ini dia bertemu dengan gadis segalak itu.

Setelah membayar minumannya dia pun meninggalkan mini market itu dengan perasaan jengkel.

***

"Eh Han, dari mana aja lo?"tanya Agus saat Farhan baru sampai bengkel.

"Gue beli minuman dulu tadi."jawab Farhan.

"Hari ini lagi banyaknya kerjaan nih lo ganti baju dulu sana."

Farhan mengangguk kemudian pergi untuk mengganti dengan pakaian bengkelnya.

Farhan memperhatikan sekitar. Semuanya sedang sibuk dengan pekerjaan masing-masing.

"Bang Reko mana?"tanya Farhan pada Agus.

"Udah dua hari bang Reko sakit."

"Hah sakit? Kok gak ada yang kasih tau gue."

"Lo kan sibuk dengan teman-teman kosan lo."

Farhan menghela nafas gusar.

"Sakit apa?"

"Demam biasa aja."

"Jadi sekarang gak ada yang jagain bengkel?"

"Ada anaknya."

Farhan manggut-manggut. Kemudian dia kembali pada pekerjaannya.

Saat sedang fokus pada pekerjaannya salah satu teman bengkelnya berteriak memanggilnya.

"Ada apa sih?"

"Ada yang mau ketemu sama lo."

"Siapa?"

"Cewek."

Farhan kembali mengira. Apa mungkin salah satu dari gebetannya yang datang atau salah satu dari pelanggannya yang mau komplain lagi.

Dia pun menghentikan pekerjaannya dan beranjak menemui wanita tersebut.

Sedikit kaget saat tahu gadis itu adalah Sandra.

Gadis itu berjalan hingga menghadap Farhan.

"Lo baik-baik aja?"tanya Farhan. Terakhir kali bertemu saat gadis itu dia bawa ke rumah sakit.

Sandra mengangguk. "Makasih ya, waktu itu aku belum bilang ini ke kamu."

Farhan menggeleng. "Itu memang jadi kewajiban gue."

Kemudian keduanya terdiam.

"Lo.... Ke sini cuma untuk bilang itu aja?"

"Sebenarnya..... "

"Ngapain ini kok malah ngobrol bukannya kerja?"seseorang hadir di tengah keduanya.

Farhan melihat sosok tersebut kemudian mengerjapkan matanya seakan tak percaya akan sosok itu.

"Lo kan, cowok rese tadi?!" Gadis itu pun ikut kaget.

"Kok lo di sini sih?"tanya Farhan.

"Harusnya gue yang tanya itu ke lo, oh atau jangan jangan lo ngikutin gue ya?"tuduh sang gadis sembarangan.

"Gue kerja di sini!"

"Hah!"

"Lo ngapain di sini sih!"

"Gue yang punya bengkel ini."

"Jangan ngawur lo, bengkel ini punya bagi Reko!"

"Ya beliau itu ayah gue!"

Farhan terdiam. Jadi yang dimaksud Agus anak bang Reko itu ialah si gadis galak yang dia temui di mini market tadi.

"Han, kalo gitu aku pulang aja ya, gak enak ganggu kamu kerja."ucap Sandra merasa kurang tepat untuk menyampaikan sesuatu pada Farhan.

"Tapi tadi lo mau bilang sesuatu kan?"

"Lain kali aja."

Sandra pun beranjak meninggalkan tempat itu. Dan Farhan masih tetap melihat kepergian gadis itu hingga menghilang dari pandangannya.

"Yaudah sekarang lo kerja!"

Farhan menghela nafas jengkel sembari melirik gadis itu kemudian kembali ke pekerjaannya yang tertunda.

***

SATU Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang