Rumah Fiki kembali heboh dengan kedatangan para abang-abangnya dan kedua sahabatnya. Pasalnya sekarang mereka ingin latihan lagi setelah kemarin di cancel mendadak karena Fenly sakit dan Fajri yang memang tidak bisa ikut latihan.
"Bang Fenly yakin mau ikut latihan?"tanya Fiki ragu karena melihat wajah Fenly yang masih sedikit pucat.
"Iya Fik, gue udah gak sakit lagi. Malahan kalo gue tiduran terus tambah pusing."
"Benar noh, jangan kayak Fajri, hobinya molor dimanapun dan kapanpun."sahut Gilang.
"Lah kok gue sih bang?"sangkal Fajri tak terima.
Gilang bukannya membuat cerita sendiri, memang benar adanya Fajri kalau sudah dalam posisi santai pasti langsung terlelap. Bahkan di depan tv sekalipun.
"Udah deh lo berdua berantem terus, ntar gue jodohin loh. Jomblo semua kan?"Kali ini Farhan yang bersuara.
Gilang dan Fajri saling tatap. "Ogah!"
"Udahlah Han sesama jomblo jangan saling mengejek."ucap Shandy.
"Bang Farhan kan udah punya pacar."celetuk Fajri.
Alhasil semuanya menjadi penasaran.
"Siapa?"
"Bang Shandy."
Semuanya tertawa, sementara Shandy pura-pura muntah.
"Gue mau ngomong sesuatu."ucap Gilang.
"Tafadhol ya akhi."sahut Ricky. Membuat semuanya bengong.
"Yaudah ngomong aja Lang."
"Kata pak Dekan, kalo kita boleh nampil dan di izinin di acara Fakultas, kita harus membuktikan kalo tampilan kita layak untuk ditampilkan."
"Cara buktiinnya gimana?"
Semuanya tampak serius berpikir. Tetiba Fiki menjentikkan jarinya. Dapat ide.
"Gue rasa ini pasti berhasil."
***
Kedelapan pemuda itu sedang fokus memperhatikan benda segi empat di depannya.
Zweitson yang berada di tengah mulai mengetikkan sesuatu di laptop. Masuk ke koneksi internet dan membuka sebuah channel youtube.
Semuanya menatap penuh harap hingga sebuah tayangan yang menampilkan aksi kedelapannya sedang bernyanyi disana. Lalu serentak menghela nafas kecewa kala melihat hanya ada 10 viewer. Padahal video itu sudah di upload 5 jam yang lalu.
"Kita gak punya harapan lagi."celetuk Gilang langsung putus asa.
"Padahal gue udah yakin banget dengan cara ini pasti berhasil, secara subcriber Zweitson kan lumayan."ucap Fiki.
Yah, menurut Fiki dengan cara mengupload video mereka di youtube bakal menarik perhatian lebih banyak. Dan dia sengaja memakai channel Zweitson yang lebih banyak subcribernya di bandingkan yang lain.
"Atau karena memang penampilan kita kurang bagus?"
"Kalian lagi ngapain sih?" Faras nongol di dekat mereka. Gadis itu baru pulang dari kampus.
"Hai kak Faras!"sapa Fajri ceria.
"Eh ada jodohnya abang Farhan."celetuk Farhan.
"Mulai lagi kumat."
"Kita lagi upload video di youtube tapi yang nonton cuma 10 doang."ucap Gilang kecewa.
Faras mengambil duduk di dekat Ricky membuat pemuda itu menggeser duduknya. Kata pak kiai gak boleh dekat dengan yang bukan muhrim.
"Mana file videonya?"tanya Faras.
"Mau ngapain kak?"
"Biar gue upload di channel gue."
"Ah palingan dikit juga yang nonton."
"Channel gue itu udah di tonton jutaan kali."sombong Faras.
"Masa sih?"
"Kok Fiki baru tahu kakak ada channel youtube."
Faras tersenyum sambil geleng dan mengelus kepala adiknya itu.
"Makanya jangan meragukan kakakmu ini."
Kemudian Farhan mendekatkan kepalanya pada gadis itu.
"Gue juga mau di elus kayak Fiki."ucapnya jahil.
"Kayak kucing lo bang."ucap Gilang.
Bukannya dapat elusan malah kepala Farhan di jitak gadis itu. Alhasil Farhan merengut sambil mengusap kepalanya.
"Rasain lo!"umpat Shandy.
Fiki mengirimkan file video mereka pada Faras.
"Malam ini gue upload, kalian bisa lihat besok pagi. Pasti video ini banyak yang nontonnya."
Kemudian Faras meninggalkan mereka.
"Emang lo yakin kak Faras bisa bikin video kita di tonton banyak orang?"tanya Fajri sangsi.
"Gak tahu, tapi selama ini apapun yang di lakukan kak Faras selalu berhasil."
"Mari berdoa sama-sama." Kali ini Ricky yang bersuara.
***
