19. PIARAAN

733 116 11
                                    



"Hush... Hush....!" usir Fiki pada seekor anak kucing oren yang sedari tadi mengikutinya.

Anak kucing itu hanya duduk sambil memperhatikan Fiki yang sibuk mengusirnya.

"Nah diam di situ jangan ngikutin gue ya."ucap Fiki berbicara pada kucing itu. Dia tidak peduli apakah kucing itu mengerti atau tidak maksudnya.

Fiki kembali meneruskan jalannya.

Meong! Meong! Meong!

Fiki mulai kesal. Dia pun berlari supaya tidak dikejar. Kemudian berhenti saat melihat ke belakang tak menemukan binatang lucu itu. Namun seketika dia merasa kakinya di sentuh oleh sesuatu yang berbulu.

Benar, ternyata si kucing sudah berada di dekatnya. Fiki pun menyerah dia mengangkat kucing itu dan memperhatikan keadaan kucing itu yang tampak buluk. Sepertinya kucing itu terlantar.

"Gue mau aja bawa lo pulang masalahnya kak Faras alergi sama lo."

Meong!

Aduh sebenarnya Fiki suka sekali dengan kucing. Apalah daya dia mana mungkin membahayakan kak Faras.

"Okelah gue gak punya pilihan lagi."




***



"Buang gak!"

"Eh gue tu trauma sama kucing Fik!"

"Lucu sih, tapi makannya gimana?"

"Biar gue aja yang piara, kucing kan makhluk Allah juga."

Beberapa komentar ketika Fiki membawa anak kucing itu ke kosan abang-abangnya.

Gilang dan Farhan yang tegas menolak. Soalnya mereka punya pengalaman buruk terhadap binatang berbulu itu. Sementara Fenly dan Ricky tidak masalah. Sekarang tinggal menunggu keputusan bang Shandy.

"Gue sih gak masalah asal jangan suruh gue yang rawat."ucap Shandy yang baru pulang dari Cafe.

"Berarti boleh ya gue titip sini?"tanya Fiki sumringah. Sementara kucing itu sedang makan makanan yang sempat di beli Fiki sebelum ke kosan abang-abangnya.

"Pokoknya gue gak setuju!"ucap Gilang tegas.

"Ya ampun Lang, lo liat dong kucingnya kasian kalo gak ada yang urus."ucap Ricky sambil mengelus kucing itu.

"Awas aja kalo sampe tu kucing berak sembarangan!"

"Ya gak bakal la."

"Kalo tu kucing nyakar gimana?"Farhan meringis ngeri. Membayangkan saat kecil dia pernah di cakar kucing.

"Kucing gak nyakar kalo gak d gangguin bang."ucap Fiki. Lagian kucingnya masih kecil gitu.

"Gak papa Fik, biar gue aja yang rawat nih kucing asal lo yang beli makanannya."ucap Ricky.

"Beneran bang? Thank youuu."

"Kasih nama dong kucingnya."saran Fenly.

"Kiyowo."saran Fiki soalnya kucingnya imut banget.

"Itukan bahasa korea."

"Gak papa bagus kok."

"Mario."saran Shandy.

"Kebagusan bang."

"Shipo, gimana?"

Meong!

"Dia setuju tuh."tunjuk Ricky.

"Yaudah Shipo aja ya."

Kucing itu menggosokkan badannya di kaki Fiki. Kemudian Fiki kembali mengangkatnya.

"Nah Shipo sekarang tinggal di sini ya, entar gue sering ke sini kok, oke?"ucap Fiki pada Shipo yang matanya merem melek.



***



Farhan sedang fokus menonton tv kala Shipo meloncat ke atas sofa dan mengagetkan Farhan. Berhubung dia takut sekali Farhan pindah ke sofa yang lain.

Dan nyatanya Shipo ikut ke sofa dimana Farhan berada.

"Hush... Jangan ikutin gue!"teriak Farhan sambil menoel Shipo dengan bantal sofa.

Meong!

Kemudian Shipo malah meloncat ke pangkuan Farhan alhasil Farhan berteriak ketakutan.

"Huaaaaaaaaaaaaa hush hush pergi!"

Akibat teriakan Farhan yang cukup kencang itu Fenly dan Gilang keluar dari kamar melihat apa yang terjadi.

"Katanya takut kucing, kenapa malah mangkuin Shipo?"tanya Fenly.

"Tolongin gue Fen! Ambil nih kucing!"pinta Farhan setengah memelas pasalnya dia sendiri tidak berani memegangnya.

Fenly pun mengambil Shipo dan gantian dia yang mengelus kucing itu dalam dekapannya.

"Gue bilang juga apa kucing itu makhluk rese!"ucap Gilang sambil berlalu masuk ke kamar.

"Pokoknya gue gak suka kalo tu kucing masih di sini!"ucap Farhan lalu masuk ke kamar takut dikejar kucing lagi.

Sementara Fenly mengangkat Shipo dan terlihat mengecek.

"Gue rasa lo harus mandi dulu deh."ucap Fenly yang menyadari Shipo masih tampak buluk.

Akhirnya Fenly inisiatif sendiri untuk memandikan Shipo si anak kucing oren itu.



***





Berhubungan aku suka kucing, jadi part ini bikin yang ada kucingnya 😽😽😽

SATU Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang