Harusnya pagi ini Fenly bisa bangun lebih lama sebab tidak ada jadwal kuliah. Dia memang berencana untuk seharian tiduran saja, namun subuh tadi Faras tiba-tiba mengajaknya joging. Akhirnya dengan setengah terpaksa karna sungkan menolak ia pun rela bangun pagi sekali.
"Mau kemana subuh begini? Tumbenan."tanya Shandy yang sedang mengaduk kopi hangatnya kemudian duduk sembari memperhatikan gerak gerik Fenly.
"Mau joging."sahutnya sambil mengikat tali sepatu.
Serta merta alis Shandy menukik tanda heran. Sejak kapan seorang Fenly joging? Sebab selama di kosan pemuda itu hanya terlihat beberapa kali saja joging itupun diajak sama anak-anak kosan.
"Tumben, biasanya Lo susah banget kalo diajak joging."
"Tau nih, Faras ngajakin."
Shandy yang sedang menyeruput kopi hampir saja tersedak saking kagetnya.
"Faras ngajakin Lo joging? Sejak kapan kalian dekat?"tanya Shandy penasaran.
"Maksud bang Shandy apa? Kita gak kayak gitu kok. Tadi kata Faras dia cuma ingin ada teman ngobrol saat joging soalnya ngajak Fiki anak itu tidur udah kayak orang mati."jelas Fenly.
Shandy ngangguk saja sebab Fiki kalau sudah tidur susah bangunnya.
"Gue pergi dulu bang!"pamit Fenly sebelum akhirnya menghilang dibalik pintu.
Sementara Shandy kembali menikmati seduhan kopi yang dia buat sendiri.
***
"Kita istirahat dulu Fen!"ajak Faras menuju sebuah bangku. Dia mendudukkan dirinya disana yang disusul oleh Fenly. Keduanya tampak kelelahan sehabis berlari.
"Ini!" Faras menyodorkan sebuah botol yang berisi air mineral pada Fenly yang nampak dehidrasi.
"Makasih Ras."
Diam-diam Faras memperhatikan Fenly yang sedang meminum air dari botolnya hingga membuat Fenly sadar ia sedang diperhatikan.
"Ada apa? Muka gue lecek banget ya?"
Faras menggeleng, "gak kok Lo kayaknya lelah banget ya? Maaf ya."
"Santai aja kali. Gue emang jarang joging makanya pas Lo ajak gue mendadak kaget aja. Tapi, inikan demi kesehatan."ucap Fenly berusaha agar Faras tidak merasa memberatkannya.
"Yaudah satu putaran lagi!"
"Ayok!"
Keduanya kembali melanjutkan joging nya hingga tanpa sengaja Fenly bertemu dengan orang yang dia kenal.
"Bintang?"
Seorang wanita yang merasa namanya dipanggil itu sontak menoleh pada Fenly.
"Eh Fenly?"
Fenly berlari ke arah Bintang diikuti oleh Faras yang sedikit canggung karna tidak mengenal wanita itu.
"Kamu sama siapa?"tanya Fenly berbasa basi.
"Sama Angga." Bintang menunjuk seorang cowok tinggi yang sedang berjalan mendekati mereka.
"Lo bukannya Fenly?"tanya si cowok yang pernah melihat Fenly manggung di acara kampus.
"Iya."
"Gue suka banget sama penampilan Lo dan teman-teman Lo saat manggung di acara kampus."
Fenly menggaruk tengkuknya salah tingkah.
"Oya kenalin ini Faras." Fenly baru tersadar akan Faras hingga dia pun memperkenalkan mereka.
"Gue Bintang."
Faras pun menjabat tangan gadis itu.
"Oya, kita duluan ya."ucap Angga sembari merangkul pundak Bintang membuat Fenly agaknya kaget.
Setelah keduanya pergi Faras mengajak Fenly untuk pulang.
"Lo suka sama Bintang ya?"tanya Faras setelah mereka sudah sampai teras kosan.
"Kok Lo bisa ngomong gitu?"
Faras tersenyum maklum, "gue tau lagi orang yang sedang jatuh cinta sama cemburuan."
"Siapa yang cemburu!"elak Fenly salah tingkah nyatanya tadi dia memang sedikit tidak suka dengan kedekatan Bintang dan Angga.
Faras memegang pundak Fenly, "Kalo Lo suka, ungkapin dong! Jangan sampai nanti Lo nyesel!"ucapnya kemudian berlalu masuk ke dalam rumah.
Sementara Fenly hanya bingung dengan perasaannya selama ini. Apa mungkin dia menyukai Bintang?
***
Maaf banget, saya ngeblank