"Cowo itu semakin dikejar semakin ngelunjak tapi kalo Kak Arga sih gak masalah." -Meira.
[Our Story]
Butuh sekitar sepuluh menit untuknya sampai disekolah. Selama diperjalanan ia hanya diam sambil melamun memikirkan pemuda yang baru saja bertemu dengannya. Selang beberapa menit, busnya telah sampai dihalte bus dekat sekolahnya. Selepas turun dari bus tadi, netranya tak henti-hentinya melihat ke sekeliling sekolah mencari keberadaan pemuda yang ia pikirkan selama di bus tadi.
"Duh, Kak Arga udah dateng blom ya?" Ucapnya monolog, setelah itu pergi menuju kelasnya.
Rasanya, ia sedikit takut jika lelaki itu akan terlambat dan akan kena hukuman dari guru. Ah sudahlah, dia akan minta maaf saat istirahat nanti.
"Halooo semua Meira yang cantik ini datanggg!" Teriaknya membuat semua orang yang berada di kelas kaget.
"Mei, bisa biasa aja gak si ngomongnya!" Ucap Alea selaku sahabat Meira.
"Tau nih, mulut lo lama lama gue sumpel ya Mei." Tambah Alvian yang sudah jengan dengan teriakan Meira setiap harinya.
"Jangan gitu dong sayang-sayangkuu." Ucapnya sambil tersenyum lebar kearah kedua sahabatnya itu.
"Cape sama kelakuan si Meira Ilaria ini." Ucap Alea jengah.
"Apa sih Lea."
"Udah duduk Mei bentar lagi masuk." Timpal Alvian sambil menarik pergelangan tangannya dan mengarahkan gadis itu kekursinya.
"Iya Alvian yang ganteng."
Ya... gitu deh sifat Meira kalo udah ketemu sama kedua sahabatnya itu, rasa malunya jadi ilang. Kalian ada yang gitu juga gak?
KRINGG...KRING...
Bel masuk pun berbunyi, semua siswa dan siswi mulai memasuki kelasnya masing-masing. Begitupun dengan semua siswa dan siswi yang berada dikelas Meira. Semua murid mulai mempersiapkan alat tulis beserta buku pelajaran yang terjadwal.
Tak lama kemudian, Pak Abdul selaku guru yang mempunyai jadwal mengajar dikelas Meira pun masuk dengan senyum merekah sembari menyapa seisi kelas dengan ramah.
"Lah kok yang masuk pak Abdul sih?" Kaget Meira melihat kedatangan Pak Abdul kekelasnya.
"Lah trus lu maunya siapa Mei?"
"Bukannya hari ini jadwalnya Bu Ica ya?" Tanyanya pelan.
"Lo ngigo apa gimana Meira?udah jelas-jelas sekarang jadwalnya Pak Abdul."
Sial, kenapa harus lupa. Padahal seingatnya ia sudah membereskan bukunya semalam.
"Duh anjir gue lupa bawa buku pelajaran dia." Paniknya.
"Kebiasaan lo Mei! Nih untung gue bawa dua buku jadi bisa nih lo pake dulu buku gue nanti pulang sekolah lo salin di buku lo." Ucap Alvian sambil menyodorkan bukunya kearah Meira.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Story || Park Sunghoon✔
Teen Fiction[END] "Cowo itu semakin dikejar semakin ngelunjak, tapi kalo Kak Arga sih gak apa-apa." My ig= @_minyoraa