"Intinya mempunyai sahabat seperti kalian dihidupku adalah hal yang harus kusyukuri."
Baskara sudah mulai terbenar diganti dengan rembulan yang mulai menyinari gelapnya malam ditambah dengan bintang sebagai penghias langit dimalam hari ini. Hawa dingin mulai menyeruak kedalam jiwa raga, rasanya hati masih menggantung kala pintu ruang ICU masih belum terbuka juga.
Di sini, tepat didepan ruang ICU, Shenna maupun Alvian masih sama-sama menunggu kabar dari dokter yang tengah menangani Meira didalam sana.
Ya, sudah terhitung tiga jam lamanya Meira berada didalam ruang ICU tersebut tengah berjuang demi hidupnya. Sedangkan diluar sini ada dua orang yang sedari tadi terus merapalkan doa guna meminta agar gadis yang berada didalam sana sembuh.
Shenna melirik kearah Alvian yang tengah menutup mukanya dengan kedua tangannya. "Alvian, kamu gak pulang?" Tanya Shenna kepada Alvian. Terlihat wajah lelah dari pemuda itu namun sebisa mungkin ia tutupi didepan Shenna.
"Gak tante, aku masih khawatir sama keadaan Meira. Takut ada apa apa juga." Balas Alvian lembut, sejujurnya dari tadi pikiran Alvian selalu terfokuskan pada gadis yang berada didalam ruangan ICU tersebut.
"Gimana sama orang tua kamu Vian?" Tanya Shenna lembut pada Alvian.
Shenna juga khawatir pada Alvian sebenarnya. Sejak tadi ia melihat lelaki itu terus mengusap wajahnya kasar dan terlihat juga wajahnya yang panik. Ah ya, dia senang karena melihat Meira memiliki sahabat seperti Alvian ini.
"Alvian tadi udah izin kok tan sama orang tua Alvian dan mereka juga ngebolehin Alvian disini. Orang tua Alvian juga bantu doain Meira supaya cepet sembuh dan gak kenapa napa. Mamah juga titip salam sama tante katanya maaf gak bisa kesini." Balasnya sambil tersenyum lembut.
"Ah, bagus deh kalo gitu dan lagi tidak apa Vian, tante juga faham kok." Ujar Shenna sambil mengusap lembut pucuk kepala Alvian.
Tidak lama setelah itu, datanglah Alea dengan membawa beberapa makanan ditangannya. Alvian hampir saja melupakan Alea tadi, untung saja ia cepat-cepat ,mengabari Alea mengenai kondisi Meira sekarang.
"Tante, Alvian. Maaf ya tan, aku baru sempet kesini sekarang soalnya tadi ada urusan dulu." Ucapnya dengan senyuman lembut.
"Eh Alea, gak apa apa sayang. Tante terimakasih sama kalian ya, udah sempetin waktu buat nungguin Meira disini." Balasnya lembut sambil memegang lengan Alea dan juga Alvian.
"Iya tan, lagian Meira kan sahabat kita jadi pasti kita juga khawatir lah." Kata Alvian mencairkan suasana.
"Iya tan, masa kita diem aja sih ngeliat keadaan Meira yang kaya sekarang ini." Timpal Alea.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Story || Park Sunghoon✔
Jugendliteratur[END] "Cowo itu semakin dikejar semakin ngelunjak, tapi kalo Kak Arga sih gak apa-apa." My ig= @_minyoraa