"Terkadang kepergian akan mengajarkan seseorang caranya menghargai serta bagaimana sebuah penyesalan."
[Our Story]
Seminggu kemudian...
Seminggu ini Meira hanya bisa merasakan bahwa kondisinya semakin menurun. Merasakan bahwa mungkin ini sudah akhir dari hidupnya. Ia mungkin tidak akan bisa bertahan lebih lama lagi.
Maka dari itu, seminggu ini ia habiskan untuk bersama dengan orang-orang tersayangnya, menampilkan senyuman dan wajah bahagianya didepan semua orang karena mungkin itulah yang akan menjadi kenangan terakhirnya bersama orang-orang terdekatnya.
Sampai pada sore hari ini, Meira berjalan kearah kamar sang mamah guna menemuinya.
"Maa, boleh masuk gak?" Ujarnya sambil mengetuk pintu kamar sang mamah.
Shenna yang tengah berada diatas kasurnya itu pun segera beranjak ke pintu untuk membuka pintu kamarnya mempersilahkan putrinya masuk.
"Ada apa sayang?" Tanya Shenna saat melihat Meira yang berada dihadapannya itu.
"Ah, ya sudah kita masuk dulu yuk." Ajak Shenna sambil menuntun Meira untuk masuk kedalam kamarnya.
"Ma, " cicit Meira saat sudah duduk di ranjang Shenna.
"Kenapa sayang?"
Sedikit gugup saat Meira ingin mengatakan yang sejujurnya kepada sang mamah.
"Eum ma, boleh gak kalau besok sore Mei pergi jalan berdua sama Kak Arga, Mei udah ngerencanain ini dari lama mah soalnya." Izinnya pada shenna sedikit gugup.
Shenna terlihat mengerutkan dahinya, sedikit berfikir apakah ia bisa mengizinkan Meira pergi sedangkan kesehatannya semakin menurun.
Namun mengingat perkataan dokter waktu itu, akhirnya Shenna mengizinkan Meira untuk pergi bersama Arganta.
"Baiklah sayang, tapi ingat ya jangan sampai kelelahan dan jangan pulang sampai larut malam." Jawab Shenna sambil mengusap pucuk kepala Meira lembut.
Sontak raut wajah Meira pun berubah jadi sangat bahagia dengan senyum merekah indah dibibirnya.
"Iya mah, Meira janji gak bakal kelelahan sama gak bakal pulang malem kok." Balas Meira sambil memeluk mamahnya bahagia.
Setelah bicara seperti itu, Meira pun izin kembali kekamarnya guna menelpon Arganta.
Mengambil benda pipih yang berada diatas nakasnya, Meira berjalan kearah balkon guna melepon Arganta.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Story || Park Sunghoon✔
Teen Fiction[END] "Cowo itu semakin dikejar semakin ngelunjak, tapi kalo Kak Arga sih gak apa-apa." My ig= @_minyoraa