"Jika ini terakhir kalinya aku bisa melihatmu, tolong berikan aku senyuman terindahmu agar bisa kukenang selalu dirimu."
[Our Story]
Malam ini, disaksikan oleh bulan juga bintang, Arganta yang berada sekarang tengah bercanda gurau dengan Meira. Terlihat kalau Meira saat ini sangat bahagia bisa bersama pujaan hatinya. Walau entah sampai kapan suasana seperti ini bisa bertahan.
"Kak, mau jeruknya lagi dong." Pinta Meira sambil mempoutkan bibirnya membuat Arganta gemas.
"Sebentar aku kupasin dulu jeruknya buat kamu." Sahutnya, setelahnya Arganta mengambil sebuah jeruk dari kantong bawaannya tadi.
"Eum Mei, " panggilnya sambil tetap fokus mengupas kulit jeruk itu.
"Iya, kenapa Kak?"
"Kamu sakit apa? Kenapa pas aku tanya sama Alvian dia gak jawab?" Tanya Arganta tanpa melihat kearah Meira.
Sedangkan gadis itu terkejut dengan pertanyaan yang dilontarkan oleh Arganta tersebut.
"Gak apa-apa kok cuma maag doang." Balas Meira berbohong.
Mungkin untuk saat ini Meirs masih enggan bercerita terus terang perihal penyakitnya itu. Untuknya sekarang adalah waktu dimana ia harus menghabiskan sisa waktunya hanya untuk berbahagia.
"Maag?"
"Iya, emangnya kenapa kak?"
"Aku percaya kamu Mei, aku harap kamu gak bohongin aku." Balasnya kemudia kembali melanjutkan aktifitasnya mengupas kulit jeruk untuk Meira.
Sementara itu, Meira terlihat merasa bersalah karena telah berbohong pada Arganta.
"Sorry kak, Mei gak sama sekali bermaksud buat bohong sama Kak Arganta cuma, Mei takut kalau setelah kakak tau penyakit Mei Kak Arganta malah ngejauh dari Mei." Ucapnya dalam hati.
"Aaa, " ucap Arganta sambil menyuapkan sepotong jeruk kedalam mulut Meira.
Tentu gadis itu langsung menerimanya dengan hati yang sangat senang.
"Di tas itu apa kak?" Tanya Meira sambil mengunyah jeruk.
Iya, Arganta datang dengan tas yang bertengger dipundaknya. Entah habis dari mana, Arganta tidak memberi tahu Meira.
"Mau liat?" Tanya Arganta dan diangguki oleh Meira.
Kemudia Arganta mengambil tas tersebut dan membukanya. Terdapat sebuah bola basket miliknya.
"Abis main basket?" Tanya Meira.
"Abis latihan bareng semua anggota Baskara. Mei, kalau sembuh nanti nonton ya pertandingan aku." Pinta Arganta sambil mengambil bola basket itu dari dalam tasnya.
Meira terlihat tersenyum sendu setelah mendengar permintaan dari Arganta itu.
Merasa tidak mendapat jawaban, akhirnya Arganta kembali bicara kepada Meira.
"Mei, mau kan?"
"Hah? Oh iya, iya mau kok kak." Balasnya sedikit gugup.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Story || Park Sunghoon✔
Teen Fiction[END] "Cowo itu semakin dikejar semakin ngelunjak, tapi kalo Kak Arga sih gak apa-apa." My ig= @_minyoraa