Masalah Sebenarnya

246 67 5
                                    

"Bukan dendam, hanya aku tidak suka jika ia kembali mengambil yang harusnya jadi milikku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Bukan dendam, hanya aku tidak suka jika ia kembali mengambil yang harusnya jadi milikku."


[Our Story]

Disini mereka sekarang, disebuah bus yang mengarahkan mereka untuk sampai kerumah Meira. Arganta, pemuda itu benar-benar mengantarkan Meira kerumahnya. 

Sampai sepuluh menit lamanya mereka ada didalam bus, bus itu berhenti tepat di halte bus depan komplek Meira. Melewati jalanan komplek Meira yang lumayan sepi, ah ya Arganta jadi membayangkan Meira setiap pagi harus berjalan seorang diri ditengah kesepian jalanan ini. Setelahnya mereka berjalan guna sampai didepan rumah Meira.

"Nah, ini kak rumah gue." Katanya saat sampai dipekarangan rumahnya sendiri. Menunjuk rumah dengan dominan warna putih juga abu yang tampak terlihat sejuk juga nyaman.

"Eumm, nyaman ya rumah lo. Adem kayanya disini." Ucapnya pada gadis yang berada dihadapannya ini.


Kira-kira gini deh gambaran rumah Meira

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kira-kira gini deh gambaran rumah Meira.

"Lumayan lah, mamah emang suka warna-warna kalem kaya gini. Dan lagi emang bener sih disini adem. Apalagi kalau mama nambah tanaman baru di samping rumah, jadi tambah adem." Jawab Meira tersenyum kearah Arganta.

"Selera mamah lo bagus." Cicit pemuda itu sambil melihat sekitar.

"Bisa aja, oh iya masuk dulu Kak. Nanti gue bikinin minum." Tawar Meira sambil tersenyum lembut.

"Gak usah nanti aja gue mampirnya. Gue balik dulu ya." Pamit Arganta pada Meira dengan senyumnya yang indah.

"O-oh iya, hati hati ya Kak dan terimakasii." Ucap Meira dengan muka imutnya.

"Hehe sama sama. Udah mending lo masuk aja duluan." Perintah Arganta sambil tersenyum lembut kearah gadis itu.

Meira menuruti perintah Arganta dan langsung masuk kedalam rumah setelah ia melambaikan tangannya kepada Arganta dan dibalas anggukan dan senyuman lembut oleh Arganta sendiri.

Our Story || Park Sunghoon✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang