Jalan

157 63 185
                                    

"Bisakah aku menggenggam tanganmu walau hanya sebentar saja?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Bisakah aku menggenggam tanganmu walau hanya sebentar saja?"

[Our Story]

"Permisi,"

Baiklah, padahal kedua wanita ini baru saja selesai masak dan sedang menata makanan yang mereka buat di meja makan, namun suara yang berasal dari luar membuat atensi mereka fokus kesana.

"Gak apa-apa mah, biar Mei aja yang buka." Ucap Meira dengan inisiatifnya sendiri, gadis itu kemudian pergi menuju pintu utama untuk membuka dan mengetahui siapa yang bertamu malam ini.

"Iya siap-" ucapannya terpotong, ia terkejut melihat kedatangan pemuda itu ke rumahnya. Kenapa terlalu tiba-tiba sekali mampir kerumah Meira seperti ini, terlebih bukankah ini sudah malam?

"Malam Mei," sapanya saat pintu terbuka dan menampilkan sesosok gadis cantik dengan rambut yang tergerai dan baju pendek berwarna putih. Ah ya, Meira tampak sangat cantik malam ini walau dengan baju sederhana seperti ini.

"Kak Arga? Kenapa kak?" Tanya Meira menanyakan tujuan dari pemuda itu datang kerumahnya malam-malam begini.

Iya, setelah sesi pertengkaran antara Arganta dan Alvian tadi, pemuda itu lebih memilih pergi sebentar dari rumahnya guna meredakan emosinya pada adik tirinya itu. Bukankah lebih baik seperti itu, daripada ia harus melanjutkan pertengkaran didepan kedua orang tuanya lebih baik ia yang mengalah untuk sekarang.

"Mau temenin gue jalan gak?"

Oh ayolah Arganta, kenapa sangat suka sekali membuat jantung gadis yang ada dihadapannya ini jadi berdetak lebih cepat dari pada biasanya. Bagaimana bisa Meira menolak ajakan kakak kelasnya ini sedangkan semua pu tahu jika Meira tidak bisa menolak apapun yang berhubungan dengan pemuda di hadapannya ini.

"Hah?"

"Siapa Mei?" Nah, Shenna keluar untuk mengecek siapa yang datang bertamu malam ini. Dilihatnya seorang pemuda berperawakan tinggi dengan wajah yang tampan serta kulit putih, oh jangan lupakan senyumannya yang manis dengan dimple dan taringnya sebagai pemanis disana.

"Eh, ini Arganta ya? Yang waktu itu kerumah sakit jenguk Meira kan?" Oh, ternyata mamahnya tidak selupa itu untuk tidak mengenali pemuda ini. Buktinya ia masih bisa mengenal wajah dari pemuda itu, lantas kemarin kenapa bilang lupa?

"Iya tan, sekalian mau izin ngajak Meira keluar boleh?" Izin pemuda itu pada Shenna dengan sopan.

"Boleh, oh Arganta sudah makan? Mei sama tante baru aja selesai masak, yuk makan dulu." Tawarnya dan tanpa aba-aba langsung menggandeng tangan pemuda itu masuk kedalam rumahnya.

Our Story || Park Sunghoon✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang