Hah?

351 97 17
                                    

"Karena kau akan selalu menjadi tokoh favorit dikisahku."

[Our Story]

 Pagi ini, baskara sudah muncul dengan sangat terang dilangit sana. Memantulkan cahayanya pada sebuah ruang rawat yang didalamnya terdapat sesosok gadis cantik dengan mamah yang berada disampingnya.

Gadis yang sudah lima hari ini selalu setia dengan brankar rumah sakit sekarang tengah menonton siaran tv. Wajahnya yang masih pucat dengan badan yang lebih kurus dari biasanya. Walau begitu, senyumannya tidak pernah luntuh dari wajahnya yang cantik.

Meira Ilaria, gadis itu belum sembuh total, maka sampai hari ini ia belum diizinkan untuk pulang kerumahnya. Mamah yang setia menunggu dan menemaninya sepanjang hari tak telak membuat gadis ini selalu berucap syukur kepada sang pencipta karna telah memberikan orang tua yang sangat menyayanginya.

Shenna yang tengah membereskan peralatan Meira pun melirik kearah handphonenya yang tengah berdering. Shenna sudah yakin jika yang menelpon itu adalah bawahannya pun segera beranjak menuju telponnya berada.

"Halo,"

"Halo bu, maaf saya ganggu hanya disini ada beberapa berkas yang harus Bu Shenna tanda tangani."

"Tidak lihat hari ini hari apa? Ini hari libur, kenapa tidak besok saja."

"Maaf bu, saya yang salah karena seharusnya kemarin. Namun, saya tidak masuk karena ada urusan penting."

Shenna bukanlah atasan yang kejam kepada bawahannya, ia selalu mengerti keadaan bawahannya apapun kondisinya. Ya, contohnya seperti sekarang ini.

"Ah begitu, ya sudah saya akan ke kantor sekarang. Dan lain kali jika kamu tidak masuk titipkan saja pada karyawan lain ya, kamu mengerti."

"Baik bu, saya mengerti. Sekali lagi saya minta maaf."

"Iya saya maafkan,"

Sambungan terputurs setelah Shenna mematikan telponnya, menatap putri kesayangannya itu dengan penuh kasih sayang.

"Mei, kamu gak apa apa kan mamah tinggal sebentar doang?" Tanya Shenna pada Meira.

"Emangnya mamah mau kemana?" Tanya balik Meira kepada sang mamah.

"Ada berkas yang harus mamah tanda tanganin sayang. Jadi, mamah harus pergi ke kantor sebentar buat urusin ini." Jelas Shenna lembut kepada Meira diiringi dengan tangannya yang bergerak mengusap pipi sang putri.

"Oh ya udah gak apa-apa mah, Meira paham kok." Ucapnya sambil tersenyum lembut kearah Shenna sang mamah.

Saat Shenna tengah bersiap-siap untuk pergi ke kantor, tiba-tiba ada seseorang datang keruangan Meira.

"Assalamualaikum," Salamnya saat datang dan membuka pintu ruang rawat Meira.

"Waalaikumsalam," Jawab Shenna dengan lembut. Sedangkan Meira hanya diam dan terlihat kaget dengan seseorang yang datang baru saja datang diruang rawatnya.

"K-kak Arga." Gugup Meira. Sedangkan Shenna yang paham akan situasi disana segera berpamitan dengan putri kesayangannya tersebut.

Iya, itu Arganta. Kakak kelas yang selalu Meira sukai, dia benar-benar datanguntuk menjenguk Meira sekarang. Rasanya bagai mimpi yang terkabul menjadi nyata.

"Kamu temennya Mei ya?" Tanya Shenna kepada pemuda yang masih ada didepan pintu kamar dimana Meira dirawat. Pasalnya ini kali pertama Shenna melihat pemuda ini.

"I-iya tan, nama saya Arganta." Ucapnya gugup, Shenna tidak terlihat tegas namun tentu saja Arganta tetap sedikit takut pada Shenna.

"Oh jadi ini toh yang namanya Arganta." Ucap Shenna sedikit terkekeh gemas melihat Arganta yang sedikit gugup disana.

Our Story || Park Sunghoon✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang