Dia Lagi

87 21 3
                                    

"Terimakasih telah menjadi bagian dari kisahku."

[Our Story]

"Ma, "

"Ya sayang, apa ada?"

"Mamah mikirin apa? Dari tadi Mei perhatiin mamah ko ngelamun mulu?" Tanyanya pada Shenna.

Sedangkan Shenna, wanita paruh baya itu malah tidak bisa menjawab pertanyaan dari putrinya itu dan memilih untuk tersenyum sebagai tanda jawaban.

"Ma, "

"Sayang, gimana pun nantinya mamah minta kamu buat terus berjuang lawan penyakit kamu bisa?" Sekarang giliran Shenna yang meminta pada Meira.

"Mei, nambah parah ya?" Tanyanya pada Shenna-mamahnya.

"Ngga, kamu nambah baik malahan. Mamah cuma ketakutan aja." Balas Shenna berbohong pada Meira.

"Iya dong, Mei banyak bikin janji sama Kak Arga ma. Mamah tau gak, Mei sama Kak Arga bakal pergi kepantai berdua nanti kalau Mei sembuh. Mamah ngijinin kan?" Ujar Meira pada Shenna dan dibalas anggukan oleh Shenna.

"Mamah ijinin sayang, asal kamu bahagia."

"Jadi kapan Meira pulang?"

Entah bagaimana, Shenna malah menangis mendengar Meira bertanya seperti itu. Mungkin hatinya sedang sensitif sekarang.

Tidak menjawab pertanyaan dari putri semata qayangnya itu, Shenna lebih memilih untuk pergi keluar dan meninggalkan Meira sendiri di ruangan itu.

"Eh mah, " kagetnya saat melihat Shenna sang mamah pergi begitu saja dari hadapannya.

Disisi lain, Shenna terduduk sembari menangis didepan pintu ruang Meira dirawat.

Ia sendiri bahkan tidak tau Meira bisa pulang dengan masih bernyawa atau tinggal nama saja.

Bukan berfikiran negatif, bukan. Hanya Shenna terlalu takut kalau putrinya itu tidak bisa diselamatkan. Terlebih Meira belum mendapatkan ginjal baru untuknya.

Merogoh saku celananya guna mengambil benda pipih yang canggih, sesegera mungkin Shenna menghubungi bawahannya untuk menanyakan soal ginjal baru untuk Meira.

"Halo, bagaimana perkembangan kalian untuk mencari ginjal baru itu. Apa sudah ditemukan?"

"Maaf bu, kami belum menemukan ginjal yang tepat untuk non Meira. Terakhir kemarin saya membawa ginjal kerumah sakit hasilnya tetap tidak cocok."

"Cepat cari lagi, dan saya mau disegerakan."

Sambungan diputus oleh Shenna. Terlihat wajah frustasinya saat mengetahui jika ginjal untuk putrinya itu belum ditemukan.

"Mamah harap kamu bertahan sedikit lagi ya Mei, tunggu ginjal itu ada." Monolognya mengusap foto dirinya bersama sang putri yang berada di layar handphonenya.

***

"Ga, " teriak seorang gadis cantik dari lorong sekolah memanggil Arganta.

Sontak pemuda bernamakan Arganta itupun melihat kearah sumber suara.

"Reina?"

Our Story || Park Sunghoon✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang