"Kalau akhirnya aku yang meninggalkanmu, bagaimana?"
Saat ini ada dua orang pemuda yang tengah berada digerbang depan sekolah untuk menunggu kedatangan seseorang. Cukup lama mereka menunggu namun orang yang sedang di tunggu tak kunjung tiba.
"Lo, mending duluan aja ke kelas. Meira biar sama gue aja ke kelasnya." Kata Alvian sambil menunjuk kearah Arganta.
"Gak usah so, lo gak lebih dari sahabatnya Meira." Balas Arganta tak mau kalah dari lawan bicaranya ini.
"Dan lo, lo pikir lo pantes buat Meira? Gak! Lo cuma cowo kasar yang udah bikin Meira sakit hati!" Ketus Alvian pada Arganta.
Oke, mereka berdua sekarang sama-sama dikuasai oleh emosi masing-masing. Sampai tidak menyadari sudah ada seorang gadis yang tengah memperhatikan perdebatan mereka berdua.
"HEH! MASIH PAGI WOEY!" Teriak Alea pada kedua pemuda itu.
Iya, Alea baru saja sampai didepan sekolah dengan gojek yang ia pesan itu namun, saat ia berjalan kearah gerbang terlihat dua pemuda yang sedang berdebat dan saling melemparkan tatapan tajamnya.
Alea yang sudah jengan setiap hari melihat pertengkaran antara sahabatnya dengan kakak kelasnya itu pun hanya bisa menggelengkan kepalanya tak habis fikir, seperti tom and jerry saja, pikirnya.
"Lea, lo tau kan cowo ini cuma bikin Meira sakit hati doang! Gue gak akan biarin dia deketin Meira." Sinisnya sambil menatap Arganta. Oke, Alvian terlihat plinplan sekarang.
"Ck, dan lo pikir gue bakal diem aja gitu? GAK!" Balasnya pada Alvian.
"UDAHHH! LO BERDUA GAK COCOK SAMA MEIRA!" Kesal Alea pada kedua pemuda itu.
Setelahnya, ada mobil berwarna putih yang berhenti tepat didepan gerbang sekolah. Iya, itu Meira yang datang. Meira benar-benar datang ke sekolah dengan di antar dengan mamahnya sendiri.
"Pagiii, eh kenapa nih? Kok pada ngumpul didepan gerbang? CIEEE KALIAN NUNGGUIN GUE YAAA!" Tanyanya yang baru saja turun dari mobil disusul dengan Shenna yang juga ikut turun dari mobil.
"Alea, tante kangen sama kamu. Apa kabar sayang?" Tanya Shenna saat melihat keberadaan Alea yang juga disana. Shenna langsung memeluk Alea penuh sayang, begitupun Alea yang menyambut pelukan Shenna dengan terbuka.
"Aaa tante Shenna, baik kok terus gimana kabar tante?" Tanya Alea balik pada Shenna.
"Kabar tante baik sayang, terus ini kenapa pada diluar? Gak masuk ke dalam kelas emang? Beneran lagi nungguin Meira?" Tanya Shenna pada remaja-remaja itu.
"Ah ini tan, iya kita nungguin Meira. Jadi biar sama-sama masuk gitu." Sahut Alvian pada Shenna.
"Oh gitu, ya sudah kalau gitu mamah pergi dulu ya Mei. Kamu belajar yang bener dan inget kalau ada apa-apa tolong cepet telpon mamah ya sayang." Ujar Shenna sambil mencium kening Meira lembut, setelahnya Shenna pun kembali kedalam mobil dan pergi dari sana.
"Yok," ucap Meira yang hendak masuk ke dalam sekolah.
"Tunggu Mei," ucap Alvian sambil mencekal pergelangan tangan Meira.
"Eh kenapa Vian?"
"Kalau lo disuruh pilih gue atau Arganta, yang mana yang mau lo pilih?" Tanyanya pada gadis itu, sementara Meira yang mendengar pertanyaan dari pemuda yang sedang mencekal pergelangan tangannya itu pun hanya diam dengan tatapan bingung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Story || Park Sunghoon✔
Teen Fiction[END] "Cowo itu semakin dikejar semakin ngelunjak, tapi kalo Kak Arga sih gak apa-apa." My ig= @_minyoraa