"Sebenarnya ini hanya angin segar atau memang sesuatu yng baik untuk kita?"
[Our Story]
Setelah kejadian kemarin, Meira tidak berhenti untuk tersenyum saat mengingat dimana Arganta mengelus pucuk kepalanya. Seseorang yang selalu bersikap cuek padanya sekarang menjadi sedikit lembut, bukankah itu bagus?
"Duh, kenapa nih. Kok jadi keingetan Kak Arga mulu sih." Ucap Meira sambil tersenyum kala mengingat kejadian kemarin, rasanya seperti mimpi baginya.
Tanpa ia sadari seseorang tengah berjalan masuk kedalam ruangannya. Pemuda itu mendapati sahabatnya yang tengah tersenyum sendiri. Sedikit heran dengan tingkah sahabatnya itu, kenapa ia tersenyum mengerikan seperti itu.
"Heh, lo kenapa senyum-senyum sendiri gitu? Lo gak kesurupan kan Mei?" Ucap Alvian yang baru saja masuk.
"Ih Alviannn! Lo kenapa gak ketok pintu dulu sih." Kesal Meira kepada Alvian, pasalnya tadi kan Meira sedang sendirian di kamar rawatnya sembari membayangkan kejadian kemarin bersama Arganta. Pasti Alvian curiga dengan sikap nya ini.
"Yeuh, gue mah udah ketok pintu dari tadi kali! Emang lo nya aja yang sibuk ngelamun sambil senyum senyum sendiri." Balas Alvian tak mau kalah.
"Y-yaudah sih maaf," Jawab Meira merasa bersalah, ah tidak, ia semakin malu jika begini.
"Emangnya ada apa sih sampe lo senyum-senyum gitu?" Tanya Alvian kepada Meira sambil mendudukkan dirinya di kursi yang berada disamping brankar gadis itu.
"Ah kepo ni," Ledek Meira kepada pemuda yang berada disampingnya ini.
"Yeuh bocil, orang nanya juga bukannya dijawab yang bener malah bercanda begitu." Kesal Alvian kepada Meira.
"Alvian gue mau nanya deh." Kata Meira kepada Alvian. Dari raut wajah Meira sudah terlihat sekali jika ia sedang bahagia, walau tidak tahu apa penyebabnya setidaknya Alvian bisa kembali melihat Meira yang penuh dengan keceriaan.
"Nanya apa Mei?" Balas Alvian sambil menatap gadis itu.
"Selama gue gak sekolah Kak Arga suka nyariin gue gak?" Tanya Meira kepada Alvian dengan muka yang penuh harapan. Berharap jika Alvian akan berkata iya sebagai jawaban.
"Kenapa lo nanya gitu?" Balasnya, wajahnya sudah mulai tidak bersahabat lagi. Lagi dan lagi, hanya Arganta yang ia ingat.
"Ya ngga sih pengen nanya aja." Jawab Meira simple sambil menatap wajah pemuda itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Story || Park Sunghoon✔
Ficção Adolescente[END] "Cowo itu semakin dikejar semakin ngelunjak, tapi kalo Kak Arga sih gak apa-apa." My ig= @_minyoraa