"Kita hanya dua manusia yang sebenarnya saling suka namun terdapat banyak halangan untuk bersama."
[Our Story]
Malam ini, ditemani oleh rembulan juga bintang yang menghiasi langit malam. Arganta tengah berada di balkon kamarnya sambil mendengarkan lagu lewat earphone kesayangannya. Angin malam yang menemaninya malam ini membawanya pada suatu kenangan yang entah ia senangi atau tidak.
Tatapannya lurus kedepan memandang Kota Jakarta dimalam hari. Banyak lampu yang bersinar menerangi Kota Jakarta. Sekelibat ia mulai merenungi ucapan sahabatnya itu. Ia sendiri masih belum tau betul jika ini benar-benar rasa suka atau sekedar rasa kehilangan karna tidak ada yang mengganggunya hari ini.
Iya, Arganta memikirkan gadis anindya bernamakan Meira itu. Sejenak ia memejamkan mata kala lantunan nada menggema ditelinganya. Sekelibat bayangan dari gadis itu muncul dibenak Arganta sekarang, rasanya damai namun aneh.
Arganta, sosok lelaki yang dulunya sangat mencintai satu nama yaitu Reina. Namun, gadis itu malah pergi meninggalkan dirinya dikala muncul sesosok pemuda kaya bernamakan Dean. Dari situ, ia menutup rapat hatinya untuk siapapun itu. Ia tidak ingin mencari gadis lain atau malah kembali pada gadis itu.
"Lo gak ada niatan suka sama gue gitu kak?"
Sekelibat kalimat itu muncul dipikiran Arganta. Apa iya dia mulai menyukai gadis itu? Atau ini hanya rasa kagum karena pesonanya. Arganta sendiri cukup sadar jika gadis yang selalu mengganggunya itu memang memiliki paras yang cantik.
"Apa iya? Tapi dari mana mulainya?" Tanyanya pada diri sendiri. Malam itu, buananya hanya tertuju pada seuntai kalimat yang pernah diucapkan oleh seorang gadis ayu bernamakan Meira Ilaria.
Entah sihir apa yang tengah merasuki pikiran pemuda Jakarta itu, ia masih tidak yakin dengan apa yang ia rasakan sekarang. Ia benci ini, ia benci jika ia mengakui bahwa ia telah masuk ke dalam pesona seorang Meira ilaria.
[Our Story]
Pagi ini, Arganta sudah bersiap untuk berangkat sekolah. Melihat dirinya dalam pantulan cermin yang cukup besar yang berada dikamarnya guna melihat penampilannya sebelum ia memutuskan untuk sarapan dibawah.
Arganta tidak sekaya itu, ia adalah anak tiri dari seorang pembuat kasur dan ibunya hanyalah ibu rumah tangga. Namun, jika dibilang cukup. Ya, keluarga Arganta ini bisa dibilang hidup dengan berkecukupan.
"Pagi om, bu," sapanya pada kedua orang tuanya yang sudah berada dimeja makan.
Oh iya, jika kalian belum tau, ayah kandung Arganta ini sebenarnya sudah meninggal dan sekarang ibunya sudah menikah lagi dengan pria bernama Denata. Duda yang hidup cukup berada, Denata memiliki satu anak yang tinggal bersama mantan istrinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Story || Park Sunghoon✔
Teen Fiction[END] "Cowo itu semakin dikejar semakin ngelunjak, tapi kalo Kak Arga sih gak apa-apa." My ig= @_minyoraa