AKROPHOBIA - 4

49.8K 2.9K 6
                                    

Pagi ini setelah melakukan operasi, Freya ditemani suster yang bernama Selvi berjalan menuju ruang rawat Kirania, karena kondisi Kirania sudah membaik jadi Freya ingin memastikan apakah sudah bisa lepas infus atau belum

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pagi ini setelah melakukan operasi, Freya ditemani suster yang bernama Selvi berjalan menuju ruang rawat Kirania, karena kondisi Kirania sudah membaik jadi Freya ingin memastikan apakah sudah bisa lepas infus atau belum.

Freya menatap pintu dihadapannya dengan perasaan gugup di kepalanya dipenuhi pikiran 'Bagaimana jika ada Yesa didalam?'
'Apakah dia ingat dengan percakapan kita kemarin?' 'Jika aku menolaknya apa yang akan dia lakukan?' dan banyak pemikiran lainnya yang seharusnya tidak dia pikirkan.

"Dok apakah kita tidak akan masuk?" tanya suster Selvi sambil menatap aneh Freya yang sedang melamun didepan pintu ruang rawat Kirania.

"Ah iya ayo masuk" jawab Freya

Selvi terus memperhatikan Yesa yang terang terangan menatap Freya melepas oksigen milik Kirania, seakan akan ingin memakan Freya hidup hidup. Selvi yang memperhatikannya saja merasakan pasokan oksigen di paru parunya menipis bagaimana jika dirinya menjadi Freya tidak bisa ia bayangkan apa yang akan dilakukannya.

 Selvi yang memperhatikannya saja merasakan pasokan oksigen di paru parunya menipis bagaimana jika dirinya menjadi Freya tidak bisa ia bayangkan apa yang akan dilakukannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Nyonya keadaan anda sudah baik baik saja mungkin besok sudah bisa pulang tetapi harus menunggu infusnya habis terlebih dahulu," ucap Freya sembari tersenyum ramah.

"Terimakasih banyak dokter atas bantuannya," Kirania senang akhirnya ia bisa melepas benda menyebalkan yang menyebabkan tidak bisa berbicara dengan luwes.

"Tidak perlu mengucapkan terima kasih itu sudah menjadi tugas dan tanggung jawab saya." balas Freya

"Baiklah saya masih ada urusan kalau begitu saya permisi dulu." ucap Freya dengan sopan dan langsung pergi dari ruang rawat Kirania.

############

Semenjak bertemu dengan Freya sepertinya Yesa sudah mulai gila, bagaimana tidak setiap hari ia mulai dibayang bayang wajah Freya entah sedang melakukan hal apapun hanya wajah Freya yang terlintas.

Mengangkat telponnya untuk menghubungi seseorang "Deon, tolong keruangan saya sekarang,"

Deon berdiri dihadapan meja Yesa "Ada apa tuan?"

"Saya ingin kamu awasi seorang gadis bernama Freya grethania dan jangan lupa cari informasi sebanyak banyaknya tentang gadis itu," ujar Yesa. Bagaimana pun caranya ia harus dapat informasi mengenai gadis yang sudah menarik perhatiannya untuk pertama kali.

"Baik tuan, ada lagi yang bisa saya bantu?"

"Tidak, kamu bisa pergi sekarang."

Selepas kepergian Deon Yesa kembali terbayang bayang wajah Freya yang menggerutu padanya hal itu membuatnya tersenyum tanpa sadar.

###########

1 Minggu kemudian............

Lampu ruangan operasi berubah menjadi hijau pertanda bahwa di dalam telah selesai melakukan tugas mereka.

Freya keluar dari ruang operasi dengan wajah lelah yang masih tertutup masker, ia baru selesai melakukan operasi radang usus buntu.

Selesai membersihkan diri, ia langsung berjalan menuju ruangannya, dikejutkan dengan kedatangan seroang pria memakai pakaian rapi dengan tuxedo navy dan membawa sebuah box ditangannya.

"Permisi anda siapa ya?" tanya freya

"Perkenalkan nama saya Deon, saya adalah asisten tuan Yesa dan beliau menyuruh saya untuk mengatakan bahwa anda harus datang di alamat yang ada di dalam box ini" jawab Deon seraya memberikan box yang ia bawa.

"Memangnya kenapa saya harus datang ke alamat ini dan atas dasar apa dia menyuruh saya untuk datang," tanya freya dengan menuntut.

"Kalau untuk hal tersebut saya tidak tau, saya hanya ditugaskan untuk mengatakan dan memberi box tersebut kepada anda"

"Terimakasih atas box ini dan ucapkan terimakasih kepada TUAN YESA anda itu" ucap Freya seraya menekankan kata 'TUAN YESA'.

" Baiklah kalau begitu saya permisi"









"Halo tuan saya sudah melaksanakan apa yang anda minta "

"Baiklah terima kasih" ucap seseorang di seberang telpon sana.


JANGAN LUPA SHARE CERITA INI KE TIKTOK, INSTAGRAM DAN SEMUA SOSIAL MEDIA YANG KALIAN PUNYA SEKARANG.

Follow tiktok @lovematcha15 karena banyak spoiler tentang part part selanjutnya juga cerita baru aku yang masih dalam proses penulisan.

Salam manis dari Doramomon's

AKROPHOBIA [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang