AKROPHOBIA - 30

23K 1K 15
                                    


HAIII KALI INI UPDATE LEBIH AWAL+ SPESIAL 100K PEMBACA.

YEEEE SETELAH SEKIAN LAMA, DARI DULU BANGET YANG AWALNYA PEMBACANYA TUH CUMAN TEMEN AKU DOANG SAMPEK SEKARANG YANG PEMBACANYA UDAH 100K

BERSYUKUR BANGET!!!!!

---------------------------------------------------------

HAPPY READING !!!!!!


"Semuanya sudah siap ?" tanya seorang pria yang mengenakan pakaian serba hitam.

"Sudah tuan" jawab sang asisten dari pria itu.

"Bagaimana keadaan markas ?" Seorang pria tadi langsung memasuki helikopter yang telah disiapkan untuk penerbangan nya kali ini menuju Roma, Italia.

Asisten pria tadi terus mengikutinya hingga atasannya duduk "Sejauh ini keadaan markas stabil tuan, hanya saja kemarin kita mendapatkan revolver sebanyak ratusan dari gudang besar" jawabnya.

"Tidak masalah, memang itu rencana saya" ujarnya santai.

Sementara sang asisten tak terkejut lagi dengan tindakan misterius dari tuannya. Terlalu banyak hal misterius yang sudah tak bisa difikirkan lagi olehnya. Dirinya yang bekerja sebagai asistennya saja tidak tahu menahu tentang pemikiran tuannya apalagi orang lain.

################

"Keadaan kamu sudah stabil, kemungkinan besok sudah bisa pulang" ucap Freya yang menjelaskan kondisi seorang pasien perempuan yang terkena tumor jinak di bagian payudaranya.

"Terimakasih dok sudah mau mengoperasi saya, padahal hari itu dokter lagi libur, saya jadi enggak enak" Pasien yang bernama Nayla ini masih berumur sekitaran 23 tahun. Di umurnya yang masih terbilang muda dia menderita penyakit tumor payudara. Walaupun tumornya terbilang tidak berbahaya dan termasuk tumor jinak, tetapi jika tidak diangkat akan menjadi kanker dan akan lebih kecil lagi peluang penyembuhannya.

"Tidak, tidak apa apa, mungkin pasien bisa memilih dokternya tetapi seorang dokter tidak bisa memilih pasiennya, jadi kamu boleh memilih dokter yang kamu percaya" ucap Freya ramah. Kemarin lusa, usai Freya diantar pulang oleh Yesa ke apartemennya, dia mendapatkan telepon dari rumah sakit dan bilang bahwa ada salah satu pasien yang tidak mau dioperasi jika bukan dengan dirinya.

"Kalau begitu, saya permisi dan semoga lekas sembuh" pamit Freya dan Nayla meresponnya dengan mengucapkan terimakasih dan senyuman yang sangat tulus.

Saat Freya keluar dari ruangan Nayla dan hendak menuju ke kafetaria, ada grizelle yang jalan terburu buru sedikit berlari menghampiri Freya.

"Kenapa lo, dikejar hantu ya ?" tanya Freya penasaran dan tetap berjalan menuju kafetaria.

"Huh huh huh, lo mah mana ada hantu di siang bolong begini, nih ponsel lo dari tadi bunyi terus" grizelle menyerahkan ponsel Freya ke pemiliknya serta masih sibuk mengatur nafasnya. Tadi grizelle ingin memberikan berkas mengenai rapat yang akan diadakan sore ini, tapi siapa sangka waktu grizelle memasuki ruangan Freya dia menemukan ponsel Freya yang berbunyi terus menerus tanpa tahu berhenti.

Freya menerimanya dan tertera nama "Yesayang". Sedikit lebay memang, tapi entahlah Yesa menyuruhnya untuk menggunakan nama itu dikontaknya.

"Halo" sapaan suara serak memenuhi pendengaran Freya.

"Iya, kenapa ?" sahut Freya.

"Besok aku mau pulang" Yesa sengaja memberi tahu Freya bahwa esok dia akan pulang dari Roma, Italia. Setelah kemarin lusa ia mengantarkan Freya saat itu juga Yesa langsung terbang ke Roma menggunakan helikopter pribadinya untuk mengurus masalah perusahaan cabang.

"Oh ya, cepet banget perasaan baru kemarin lusa kamu berangkat," Freya bukannya tidak senang jika Yesa kembali lagi kesini. Tetapi jika ada pria itu maka dia tidak bisa memakan makanan cepat saji, padahal dulu Freya dan makanan itu tidak bisa dipisahkan.

Yesa terkekeh ringan "Kenapa baby, kalau aku pulang kamu tidak bisa lagi memakan makanan cepat saji mu itu,"

Freya mencebikkan bibirnya kesal "Mengapa kamu tau, padahal kan waktu itu akan makan sendirian,"

"Tentu saja aku tahu baby, tidak ada yang tidak aku tahu tentangmu, bahkan dalamanmu saja aku tahu" ucap Yesa dengan nada bisikan di akhir kalimat.

"YESA AWAS YA KAMU, KALAU UDAH PULANG AKU JAMBAK RAMBUT KAMU SAMPE BOTAK" geram Freya hingga wajahnya merah padam. Gadis itu tidak habis pikir, mengapa bisa mendapatkan pria semesum ini.

Sedangkan di seberang telepon sana Yesa tertawa puas telah berhasil mengerjai gadisnya "Hahahaha oke oke tidak, maaf sudah mengerjaimu"

"Hm" cuek Freya.

"Ya sudah aku tutup dulu telfonnya, besok kalau aku udah pulang pasti aku langsung mencarimu" Yesa segera mengakhiri panggilannya karena di seberang sana sudah ada seseorang yang menunggunya.

Freya menghela napas dan bersiap berjalan kembali menuju kantin, sedangkan dirinya tidak sadar jika grizelle belum pergi dan menatapnya dari tadi dengan seringaian nakal.

"Eitss gini nih kalau udah punya pacar pasti gue terlupakan," cegah grizelle mencekal tangan Freya yang akan pergi.

Freya mendelik "Lah lo masih disini, gue kira udah pergi,"

Grizelle memutarkan kedua bola matanya malas "Bahkan gue disini dari tadi lo gak tau, wah parah sih"

"Yaudah sih, terus ini lo mau ngapain pegang pegang segala" Freya melirik sedikit tangannya yang masih dicekal oleh grizelle.

Grizelle tersenyum memamerkan gigi depannya "Hihi gue bareng ya, lo mau ke kafetaria kan ?"

"Hm"

Grizelle bersorak senang dan mengapit lengan Freya antusias "Yes, dari tadi gue nyari temen buat ke kafetaria kagak ada, kebetulan banget ya ketemu sama lo"

Freya memutar kedua bola matanya malas saat mendengar kata kata membosankan dari grizelle.

********************

Dua orang gadis itu sedang duduk berhadapan di tengah tengah kafetaria rumah sakit yang bisa dibilang sepi, mungkin karena kali ini adalah jam sibuk sibuknya di UGD maka dari itu sebagian dari dokter di rumah sakit tidak ada.

"Kenapa lo, cemberut mulu perasaan dari tadi" grizelle memang bertanya tetapi atensinya pada makanan, ya dia hanya sekedar bertanya saja karena kepo.

Freya meminum jusnya dan mengaduk aduknya "Gue bingung, Yesa kemarin lusa kan ke Roma, tapi dia gak bilang alasannya apa"

Grizelle yang merasa permasalahan sahabatnya sedikit serius pun mulai menjauhkan makanannya dan siap mendengar curahan hati seorang freya.

"Lah lo enggak tanya emangnya waktu itu ?" tanya grizelle heran.

Freya menggeleng pelan "Enggak, gue kan waktu itu juga buru buru, lo inget kan hari itu gue ada operasi mendadak setelah gue jalan sama Yesa"

Grizelle menggenggam tangan Freya pelan "Besok kan dia udah pulang kata lo tadi, ya tanyain lah, jangan overthinking mulu lo harus positif thinking"

"Oke deh besok gue tanyain"

TBC

JANGAN LUPA VOTE !!!🖤🖤🖤

next ?? spam dong

AKROPHOBIA [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang