AKROPHOBIA - 29

21.6K 1.1K 22
                                    

UDAH LAMA GA UPDATE KANGEN GA SIH KALIAN ?????

CHAPTER KALI INI PANJANG BANGET LHO, SIAPIN DIRI KALIAN.

---------------------------------------------------------
HAPPY READING!!!!!

"Loh katanya mau kerumah mama, kok malah ke mall ?" tanya Freya bingung. Keduanya sebenarnya akan berkunjung ke rumah Raini sesuai janji Yesa kemarin, tetapi entah mengapa sekarang tujuannya berubah yaitu menuju mall.

Belum menjawab pertanyaan Freya, Yesa sudah terlebih dulu keluar dari mobil.

"Yesa, aku tanya loh ini kok gak dijawab" Karena tingkat penasaran Freya yang tinggi, dia keluar dari mobil dan mencekal tangan Yesa yang akan masuk ke dalam mall.

Yesa melepas cekalan tangan Freya dan ganti menggenggamnya. Saat mereka memasuki mall ada banyak pegawai, petugas, dan bodyguard berjejer di pintu masuk mall.

"Selamat berbelanja tuan, sesuai perintah anda, saya sudah mengosongkan seluruh mall ini" ucap seorang manager mall.

Yesa mengangguk dan berjalan terus sambil tetap menggenggam tangan Freya. Karena kesal, Freya menghentakkan tangannya. "Sebenarnya apa yang mau kamu lakukan disini, bukannya sesuai perjanjian kita kemarin hari ini mau ke rumah mama aku" kesalnya.

"Aku tidak mau jika harus berkunjung ke rumah calon mertua dengan tangan kosong"

Freya yang mengerti kemana arah pembicaraan Yesa hanya tersenyum manis "Owh jadi ceritanya kita kesini mau bawa sesuatu buat mama"

Tanpa merespon ucapan Freya, dengan cepat Yesa menggandeng tangan gadisnya dan berjalan menuju store.

###############

"Ya ampun Yesa, ngapain kamu beli yang mahal-mahal sih astaga" Kesal Freya.

Pasalnya Yesa membeli pakaian, tas dan sepatu yang harganya bahkan melebihi harga rumahnya sendiri. Bukan hal lumrah lagi jika seorang Yesa Aldric Bratadika suka sekali membeli barang branded, biasanya jika dia tidak cocok dengan barang di store maka Yesa memesannya dan itu khusus dengan keinginannya.

"Ini enggak mahal baby, lagian jika hanya membeli ini aku tidak akan bangkrut" ujar Yesa santai.

Mata Freya melotot mendengar penuturan Yesa barusan. Tidak mahal katanya, jika rumah dan apartemennya dijual pun tidak akan cukup untuk membeli semua barang branded yang akan diberikan pada Raini.

"Ayo kita berangkat" ucap Yesa.

"Eh bentar bentar ini kamu beneran mau ngasih mama aku ini semua, enggak berlebihan ?,"

Dahi Yesa mengernyit pelan "Ini enggak berlebihan sweetheart, menurutku ini kurang, jadi kalau kamu mau yang lain buat mama kamu atau buat diri kamu sendiri bilang aja, mumpung kita masih disini"

Freya menggeleng tegas, walaupun ia mau tapi akan menggunakan uang pribadinya. Dirinya masih waras untuk tidak membeli barang barang branded ini semua.

##########

Mobil Ferrari 458 itu telah berada di depan rumah milik Freya oh atau lebih tepatnya milik Ayah dan ibu Freya.

Keduanya telah sampai setelah perjalanan selama 30 menit. Jarak rumah Raini dan mall milik Yesa tadi cukup jauh.

Tok

tok

tok

"Iya sebentar" sahutan dari dalam rumah.

Ceklek

"Freya astaga sayang, kamu jarang banget kesini" Begitu Raini melihat Freya yang datang, dia langsung memeluknya erat.

AKROPHOBIA [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang