AKROPHOBIA - 24

24.1K 1.2K 7
                                    

HAPPY READING !!!!

ada ga sih yang nungguin cerita ini update????

---------------------------------------------------------

Waktu menunjukkan pukul setengah sepuluh malam. Freya baru saja selesai memeriksa beberapa data penting mengenai pasiennya. Karena merasa lapar gadis itu turun menuju dapur untuk mencari ada makanan atau camilan apa saja yang bisa ia makan.

"Ck, mana habis lagi" ucap Freya berdecak, biasanya ia tidak lupa untuk membeli camilan maupun bahan makanan untuk berjaga jaga jika dia pulang dari rumah sakit dan malas untuk makan di luar maka dia akan memasak makanan atau merebus mie instan, teman sejatinya. Tapi memang belakangan ini dia benar benar disibukkan dengan salah satu pasiennya yang akan melakukan operasi dan akhirnya dia sampai lupa untuk membeli bahan makanan.

Terpaksa Freya harus membeli makanan untuk mengganjal laparnya. Karena Freya ini termasuk tipe orang yang tidak akan bisa tidur jika tidak dalam keadaan kenyang, jika terpaksa harus ditahan pun Freya tidak akan bisa tidur dengan nyenyak.

Setelah memakai jaket dan mengambil dompet, Freya keluar dari apartemen menuju minimarket 24 jam yang masih buka yang sialnya letaknya jauh dari apartemennya.

"Selamat datang, selamat berbelanja " sapa seorang kasir begitu melihat Freya memasuki minimarket.

Freya membalas sapaan sang kasir dengan senyum tipisnya dan mulai memilih camilan dan bahan makanan apa saja yang diinginkannya.

Disisi lain seorang pria terlihat memijat pelipisnya karena lelah melihat berkas berkas yang tiada habisnya.

"Tuan sebaiknya anda pulang, wajah anda terlihat lelah sekali" ucap Deon yang prihatin melihat keadaan tuannya yang dua Minggu belakangan ini disibukkan dengan tender yang akan ia perebutkan. Belum lagi masalah gadis dari tuannya yang semakin lama semakin membuat Yesa kelimpungan sebab keramahannya dengan siapapun orang.

Yesa masih terus memijat pelipisnya sementara tangan kanannya tidak berhenti membolak-balik an berkas di hadapannya "Apa sebegitu terlihat bagaimana wajah lelah saya ?"

"Iya tuan" jawab Deon

Yesa berdiri dari kursi kerjanya dan berlalu menuju pintu "Oh ya bagaimana keadaan gadisku ?"

Deon berbalik menatap Yesa "Dari laporan bodyguard yang anda tugaskan, nona sedang berada di minimarket yang jauh dari rumahnya tuan"

Yesa terkejut, untuk apa gadis itu malam malam begini keluar hanya untuk pergi ke minimarket, apa tidak bisa besok saja.

Setelah mendengar penjelasan Deon, Yesa pergi berlalu tanpa menanyakan lebih lanjut mengenai keadaan Freya.

##############

Selesai membayar camilan yang dibelinya. Freya segera keluar dari minimarket. Ketika Freya keluar dari minimarket, keadaan sekitar semakin sepi dan entah mengapa jalan yang dilewatinya begitu gelap. Freya semakin mengeratkan jaketnya begitu merasakan udara yang semakin menusuk di permukaan kulitnya.

Dengan kantung belanja di tangan kirinya, Freya menyusuri trotoar sambil berdoa semoga tidak terjadi hal buruk padanya.

Namun sepertinya keberuntungan tidak berpihak padanya dan Tuhan tidak mengabulkan doanya. Di ujung jalan yang akan dia lewati terlihat ada dua preman yang tampak menyeramkan dengan tato tato memenuhi tubuh mereka. Freya tidak ada pilihan lain selain melewati jalan itu, kalaupun ada jaraknya tiga kilometer dari jaraknya sekarang.

Dengan langkah perlahan Freya berjalan melewati kedua preman itu. Belum sampai tiga langkah Freya akan menghindari mereka, kedua preman itu menarik tangan Freya dan membawanya menuju gang sempit yang agak jauh dari tempatnya.

"Lepasin" Freya menyentak tangannya kasar agar terlepas dari genggaman keras salah satu preman itu.

"Wohoo liat bro, gue suka nih yang galak galak kayak gini" salah satu preman menggoda Freya dengan memegang dagu Freya.

"Lepasin, saya mau pulang" Freya terus saja memberontak dengan sisa sisa keberanian yang ada, sebenarnya dia takut tapi tidak mungkin dia pasrah dan menyerah pada dua preman bajingan di hadapannya

"Hahahaha tentu tidak bisa sayang, bagaimana kalau kita bermain sebentar sebelum dirimu pergi" salah satu preman terus berusaha menyentuh bagian tubuh Freya.

Freya berkali kali menepis tangan yang ingin menyentuh tubuhnya. Dalam hati dia memohon pada Tuhan agar ada orang baik hati yang menolongnya malam ini.

Salah satu dari mereka berhasil memegang pipi Freya, dan berlanjut satu preman lagi juga ingin menyentuh nya, tapi sebelum itu Freya memberikan tamparan di pipi kedua preman itu.

Plak

Rupanya tamparan Freya lumayan keras hingga membuat tangannya sendiri terluka dan pipi dari kedua preman itu mengeluarkan sedikit darah.

Sembari mengusap ujung bibirnya yang terasa asin, mereka tidak terima dan hendak menyentuh buah dada Freya.

"Enggak, pergi kalian pergi" Freya menutup matanya dan berusaha melindungi bagian tubuhnya yang 'sensitif'. Sungguh, Freya berusaha mati matian menahan rasa takutnya serta air mata yang dalam sekali kedip bisa turun kapan saja.

Sudah lima menit Freya menutup matanya dan tidak mendengar suara kedua preman itu hinggap di pendengaran nya. Dengan perlahan Freya membuka matanya.

Betapa terkejutnya apa yang sedang dia lihat sekarang "Ka--kamu"

Kira kira siapa ya, yang dilihat sama Freya???
Ada yang bisa nebak nggak??

TBC

JANGAN LUPA VOTE!!!! 🖤🖤🖤🖤

AKROPHOBIA [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang