AKROPHOBIA - 8

39.2K 2.3K 13
                                    

HAPPY READING !!!!!!

Tangan Freya bergerak cepat menangani pasien gawat darurat yang baru saja dipindahkan ke ruang bedah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Tangan Freya bergerak cepat menangani pasien gawat darurat yang baru saja dipindahkan ke ruang bedah.

"Iya ma, nanti Freya pulang ke rumah tapi bentar ya ini masih ada pasien darurat di rumah sakit." ucap Freya sambil mematikan telepon dari sang mama tanpa menunggu balasan di seberang telpon sana.

"Dokter bagaimana ini detak jantungnya semakin melemah," ucap seorang suster yang membantu Freya

"CEPAT AMBILKAN DEFRIBILATOR CEPATTT" perintah Freya tergesa

Keadaan di dalam ruangan itu sudah tak kondusif lagi, semua dokter dan suster itu tengah berusaha menyelamatkan nyawa seorang pasien.

"Kita mulai dari 200 Joule, menyingkir semua"

1

2

3

Deg

Deg

"Tidak ada respon dok"

Freya mengusap dahinya yang penuh dengan keringat "Tambah ke 300 Joule"

1

2

3

Deg

Deg

tuuuttttt

Layar electrocardiogram tersebut menampilkan garis lurus, pertanda bahwa tidak ada lagi detak jantung yang terdeteksi.

Freya meletakkan alat defribilator "Pasien sudah meninggal dunia"

"Biar saya saja dok yang mengumumkan ke pihak keluarganya." ucap salah suster disitu.

Freya mencekal lengan suster "Saya saja sus tidak apa apa"

Freya keluar dari ruangan bedah . Inilah yang tidak ia sukai saat berprofesi sebagai dokter, setiap harinya pasti akan melihat orang tak bernyawa dihadapannya. Dia memang sudah tahu dari awal bahwa resiko menjadi seorang dokter adalah seperti ini. Tapi jika dihadapkan dengan situasi langsung maka rasanya akan berbeda. Pasti ada rasa bersalah setiap kali tidak bisa menyelamatkan nyawa orang.

"Permisi dengan keluarga pasien di dalam ?" tanya freya pada keluarga pasien

"Iya dok bagaimana keadaannya?"

"Maaf sekali lagi, karena ada pendarahan yang terdapat di kepala pasien hingga membuatnya tidak dapat terselamatkan." ucap freya sambil menatap mata dari keluarga pasien mungkin beliau adalah ibunya.

"Tidak dokter pasti berbohong kan putri saya tidak mungkin meninggal" ucap sang ibu sambil menangis meraung raung memeluk suaminya.

"Baiklah terimakasih dokter atas beritanya" ucap sang suami.

"Saya permisi dulu ya pak Bu" ucap freya sopan kepada kedua pasangan suami istri itu

Freya berjalan menjauh dan berniat menuju ke ruangannya.

'Huffttt hari ini sungguh melelahkan' ucap Freya lirih sambil menatap langit langit ruangannya.

##########

Freya malam ini akan pulang ke rumah mamanya karena tadi siang ia sudah terus menerus ditelfon oleh sang mama.

Grizelle yang dari kejauhan melihat Freya berjalan di koridor rumah sakit pun menghampiri nya "
Frey mau pulang lo?"

"Iya zel capek banget hari ini gue" jawab Freya lesu

"Pulang ke apartemen apa rumah?"

"Ke rumah, mama dari tadi nelfonin gue mulu, katanya gue lupa lah sama mama, padahal gue emang belum ada waktu aja buat balik"

Grizelle tersenyum "Ya gimana lagi frey mama lo itu mama yang hebat menurut gue, dia tuh bisa ngebesarin lo sendirian, jadi saran gue lo sempetin lah kalau ada waktu luang buat kerumah, kasihan mama lo frey kangen sama anak satu satunya."

"Iya zel makasih ya atas sarannya"

"Yaudah gue balik dulu ya udah pegel banget badan gue" ucap Freya dan berlalu pergi untuk menuju parkiran dan mengambil mobil satu satunya.

**********

Freya mengendarai mobilnya menuju kerumah mamanya. Ditengah perjalanan dia melihat ada seorang anak kecil dipinggir jalan yang tengah meringkuk kesakitan sambil memegang perutnya. Dia pun menepikan mobilnya dan ingin menghampirinya, tetapi tanpa freya sadari ketika ia ingin menyebrang ada sebuah mobil berkecepatan kencang melaju kearahnya

HAP

BRUK

Freya merasakan tubuhnya bukan, bukan. dia memang terjatuh tapi bukan di aspal di keras, melainkan sesuatu yang keras tapi juga empuk.

Dia menoleh. Kedua matanya terbuka lebar saat menyadari Yesa berada di bawah tubuhnya. Yesa menolongnya.

Yesa meringis merasakan lengannya tergores aspal jalan yang kasar.

"Maaf nona bisakah anda menyingkir dari atas tubuhku ?" desisnya pelan

"Oh maafkan aku" balas Freya seraya beranjak dan menyingkir dari atas tubuh kekar Yesa.

"Em terima kasih sudah menolongku." ucapnya sesaat setelah mereka berdua menepi di pinggir jalan

Yesa tak menjawab ia hanya meringis merasakan lengannya yang begitu perih.

Freya hanya terdiam, tetapi tiba tiba tatapannya mengarah pada lengan Yesa yang terus menerus mengeluarkan darah.

"Kau terluka ?" tanyanya terkejut.

Dia segera membuka jas yesa dan menggulung kemejanya.

Freya terkejut saat mendapati lengan kemeja Yesa yang semula putih kini berubah menjadi merah darah.

"Lenganmu pasti terluka karena tadi terkena gesekan aspal." ucap Freya sambil memperhatikan luka di lengan Yesa.

"Ayo ke mobilku saja ada kotak P3K disana," ajak Freya

"Baiklah" Yesa mengangguk

JANGAN LUPA SHARE CERITA INI KE TIKTOK, INSTAGRAM DAN SEMUA SOSIAL MEDIA YANG KALIAN PUNYA SEKARANG.

follow tiktok yang ada di bio aku. Karena bakal ada banyak spoiler tentang part part selanjutnya juga cerita baru aku yang masih dalam proses penulisan.

Salam manis dari Doramomon's.

AKROPHOBIA [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang