HAPPY READING !!!!!!Yesa sedang berada di mobil sambil melihat iPad miliknya. Hari ini adalah jadwalnya untuk berkunjung ke bratadika hospital. Salah satu rumah sakit miliknya yang berada di Indonesia.
Banyak sekali rumah sakit yang ia punya di seluruh dunia ini. Kalau bisa dihitung pun akan melebihi 30. Entah seberapa kaya seorang Yesa bratadika tak ada yang tahu.
"Bagaimana keadaan dia?" tanya Yesa kepada Deon yang sedang menyetir.
Deon yang mengerti siapa yang dimaksud tuannya pun langsung menjawab
"Tidak ada masalah tuan tetapi belakangan ini sering lembur karena ada banyak pekerjaan di rumah sakit,""Tetap pantau keadaannya jangan sampai kelewatan sedikitpun," perintah Yesa
"Baik tuan"
***********
"........ bagaimana bisa ? coba ku----"
"Selamat siang tuan Yesa "
Suara Freya terhenti saat dua resepsionis yang diajaknya bicara menyela dengan menyapa seseorang dibelakangnya.
Freya berbalik, dia melihat Yesa berdiri dihadapannya "Selamat siang tuan" sapanya dengan nada ramah.
"Ada yang ingin kubicarakan denganmu" ujar Yesa mengabaikan sapaan dari dua resepsionis di hadapannya.
Freya menautkan kedua tangannya 'Apa yang perlu dia bicarakan bukankah aku sudah menolaknya kemarin' gumamnya dalam hati
"Tentang ?" tanya Freya tak mengerti.
"Kepentingan pribadi dan tidak seharusnya orang lain mendengarnya." ucap Yesa sambil melirik kedua resepsionis yang sedari tadi mendengarkan pembicaraannya dan Freya
"Baiklah, silahkan lewat sini" jawab Freya sambil menuntun jalan menuju keruangannya.
##############
"Jadi, apa yang ingin anda bicarakan?"
Freya membuka suara, duduk sambil melipat tangan menyender pada meja.Tatapan Yesa meluas memperhatikan seluruh isi ruangan Freya.
"Saya tetap tidak mengerti kenapa kamu kemarin menolak permintaan saya,"
Kening Freya mengerut "Kenapa saya tidak boleh menolak lagian ini hidup saya suka suka saya lah." jawab Freya tanpa ada keraguan sedikitpun dimatanya
Yesa mengambil duduk di kursi kebesaran milik Freya, mendongak menatap wajah Freya yang masih kebingungan dengan tingkah Yesa.
Yesa menautkan kedua ibu jarinya diatas meja "Saya tidak meminta banyak, saya hanya meminta kamu untuk menjadi dokter pribadi keluarga saya, akan saya gaji berapapun yang kamu minta asal kamu menjadi dokter keluarga saya,"
"Saya tidak butuh uang yang kamu tawarkan, uang saya masih bisa untuk memenuhi kebutuhan saya selama ini."
Yesa berdiri dihadapan Freya sambil memasukkan kedua tangan ke dalam saku celananya.
"Bukankah semua orang didunia ini hidup membutuhkan uang kenapa kamu tidak tertarik dengan uang yang saya tawarkan?" tanya Yesa penasaran.
"Memang saya akui semua orang tidak akan bisa hidup tanpa uang, tetapi bukan berarti semuanya harus dinilai dengan uang bukan, toh buat apa kita terlalu banyak uang jika hidup tidak bahagia lebih baik uang pas pas an tapi hidup bahagia." jelas Freya dengan bijak.
Yesa tersenyum tipis mendengar ucapan Freya 'benar benar gadis yang berbeda'
"Baiklah kalau kamu tetap menolak penawaran saya tapi lihat apa yang akan kulakukan kedepannya kamu tidak akan menyangka itu." ucap Yesa seraya meninggalkan ruangan Freya dengan tersenyum menyeringai.
"Deon cepat lakukan sekarang rencana selanjutnya"
"Tapi tuan apa anda tidak ingin berfikir dahulu, jika dipikirkan ulang sepertinya rencana ini sedikit berbahaya untuk nona Freya"
Yesa tersenyum sinis "Saya tidak peduli yang terpenting dia harus bisa berada di lingkaran yang kubuat apapun caranya"
"Baik tuan akan segera saya laksanakan sekarang juga"
JANGAN LUPA SHARE CERITA INI KE TIKTOK, INSTAGRAM DAN SEMUA SOSIAL MEDIA YANG KALIAN PUNYA SEKARANG.
follow tiktok yang ada di bio aku. Karena bakal ada banyak spoiler tentang part part selanjutnya juga cerita baru aku yang masih dalam proses penulisan.
Salam manis dari Doramomon's.
KAMU SEDANG MEMBACA
AKROPHOBIA [REVISI]
ChickLitHanya kisah seorang gadis bernama Freya grethania yang berprofesi sebagai dokter bedah di salah satu rumah sakit ternama. Bertemu dengan seorang pria arogan dan kejam yang bernama Yesa aldric bratadika. CEO tampan bahkan ia bisa disebut sebagai seo...