AKROPHOBIA - 28

24.1K 1.1K 13
                                    

SORRY BANGET AKU TELAT UPDATE.
JADI AKU BAKALAN UPDATE PER LIMA HARI SEKALI KALAU LEBIH DARI ITU BERARTI AKU MASIH SIBUK .

MASIH NUNGGUIN CERITA INI UPDATE NGGAK SIH ???

---------------------------------------------------------
HAPPY READING!!!!!!

Matahari pagi membuat seorang gadis yang tengah terlelap sedikit terusik. Saat akan menggerakkan tubuhnya dia merasakan sebuah lengan yang melilit pinggangnya.

Freya teringat bahwa kemarin ia mengiyakan ajakan Yesa untuk menginap di rumah pria itu. Hanya sekedar tidur tidak melakukan apapun.

Freya membalikkan badannya agar bisa melihat wajah Yesa dengan lebih leluasa. Betapa beruntungnya Freya bisa mendapatkan seorang lelaki dengan paras begitu tampan. Bulu mata yang lentik, bola mata berwarna biru, alis yang tebal dan terakhir lihatlah rahang kokoh yang dapat memikat kaum hawa manapun.

Dengan iseng Freya menyentuh kedua alis Yesa, lalu turun secara perlahan menyusuri hidung mancung dan terakhir berhenti di bibir pink seperti tidak pernah merokok. Kemudian Freya tertawa pelan melihat sang pria yang tak terusik sedikitpun dengan tingkahnya.

"Apa yang kamu tertawakan sweatheart ?" tanya Yesa dengan suara serak khas orang bangun tidur.

Freya terkejut mendengar suara Yesa "Emm tidak, aku tidak tertawa"

"Kenapa kamu berbohong, hm?" Sedari tadi Yesa sudah terbangun ketika Freya menyentuh kedua alisnya. Dia berusaha untuk tidak tersenyum.

Freya menggeleng "Tidak, aku tidak berbohong" ucapnya

Keduanya sama sama hening. Freya berencana akan bangun dan ingin segera pulang ke apartemennya.

Saat Freya akan beranjak Yesa justru mempererat pelukannya "Eh, kenapa aku kan mau pulang"

Yesa tidak menghiraukan ucapan Freya dan tetap memeluk gadisnya dengan erat sambil mencium cium ceruk lehernya.

"Ishh geli Yesa" Freya berusaha menjauhkan lehernya dari bibir Yesa tapi perbuatannya tak membuahkan hasil. Akhirnya Freya hanya bisa menyerah.

"Yesa, aku mau pulang lepasin dong pelukannya" Freya menepuk lengan Yesa berulang kali dan akhirnya sang empu bereaksi.

"Hm" Yesa akhirnya melepaskan pelukannya dan kembali untuk tidur.

Freya bangkit dan berdecak "Ck, tidur mulu udah siang juga" pasalnya sekarang sudah pukul 10.00 dan Yesa masih terus ingin melanjutkan tidurnya.

##############

"Selamat tuan Yesa anda mungkin bisa memenangkan tender kali ini, tetapi untuk lain kali saya pastikan anda akan kalah" ucap Carlos dengan menjabat tangan Yesa.

Yesa mengangkat sudut bibirnya pelan "Terima kasih tuan Carlos semoga anda akan menang pada tender selanjutnya"

Keduanya melepas jabatan tangan mereka. Yesa yang membenarkan jamnya "Kalau begitu saya permisi terlebih dahulu jika tidak ada yang ingin dibicarakan lagi"

Carlos mengangguk kecil.

"Gadis itu ternyata sudah menjadi milikmu Yesa" ucapnya dengan smirk kecil.

*********************

"Yang ini aja lebih murah" Freya tetap kekeuh ingin memilih yang lebih murah.

"Baby yang ini aja gak usah milih yang lebih murah, jangan kayak orang susah" Sementara Yesa tidak ingin memilih yang lebih murah karena menurutnya kualitas nya jelek.

Saat ini mereka berada di supermarket seusai Yesa menjemput gadisnya dari bekerja. Rencananya Freya akan memasakkan makanan favorit Yesa. Tapi kini malah berujung pertengkaran tidak jelas. Bayangkan saja hanya karena memilih bahan masakan keduanya berdebat.

"Terserah kamu lah" Freya pasrah saja dan memasukan bahan masakan yang dipilih Yesa kedalam troli.

Yesa menggeleng pelan melihat tingkah Freya yang selalu saja menghemat hemat pengeluaran. Padahal jika gadisnya itu meminta untuk dibelikan satu supermarket ini dia sangat sanggup.

Dengan pelan Yesa menarik tangan Freya dan menuju kasir untuk membayar semua belanjaan yang tadi mereka beli.

"Totalnya lima ratus empat puluh tiga ribu rupiah, ada tambahan lagi?" ujar seorang kasir dengan nada genitnya berharap Yesa tergoda.

Yesa menggeleng dan mengeluarkan black card nya, menarik pinggang Freya lebih dekat seolah menunjukkan pada wanita kasir bahwa dia sudah memiliki gadisnya.

Saat akan mengembalikan kartu si wanita kasir dengan sengaja mengelus tangan Yesa. Cepat cepat Yesa menarik tangannya dan merangkul pinggang Freya keluar dari supermarket.

"Eh itu terus belanjaannya gimana kok ditinggal ?" tanya Freya bingung.

Yesa membuka pintu mobil dan membiarkan Freya masuk kemudian dia menyusul.

"Nanti aku suruh orang ambil" Sejujurnya Yesa sangat malas jika disuruh berbelanja. Pernah dulu ia disuruh oleh mamanya berbelanja bahan masakan dengan berbagai macam merek dan berujung salah semua karena pada saat itu kirania baru belajar memasak. Dulunya kirania bukan seorang ibu rumah tangga seperti sekarang, dulunya pekerjaan utamanya adalah seorang desainer ternama. Tapi karena suatu kejadian, maka kirania memilih untuk menjadi ibu rumah tangga dan desainer hanya untuk pekerjaan sambilan saja.

Freya mengangguk mengiyakan saja ucapan Yesa "Habis ini kita mau kemana ?"

Yesa menoleh dan menggenggam tangan Freya "Kita pulang aja kamu udah capek seharian di rumah sakit"

"Tapi aku pengen ketemu mama dulu boleh nggak ?" Sudah lama Freya tidak bertemu dengan Raini. Walaupun keduanya sering bertukar kabar lewat ponsel tapi rasanya tentu akan berbeda jika bertemu langsung.

"Besok aja ya, kamu udah capek banget" bujuk Yesa. Bukannya dia tidak memperbolehkan jika gadisnya bertemu dengan ibu kandungnya, tetapi melihat wajah lelah Freya dia jadi tidak tega.

"Tapi aku udah kangen banget sama mama, boleh ya aku ketemu sebentar aja ?" Rengek Freya dengan mata berkaca-kaca.

Yesa menepikan mobil yang dikendarainya dan memegang kedua bahu Freya "Sayang kamu udah kerja seharian ini, aku gak mau kamu kecapekan"

Freya tetap bersikukuh untuk bertemu dengan Raini.

Sedangkan Yesa berusaha mati matian menahan emosinya yang kapan saja bisa meledak. "Kalau saya bilang tidak ya berarti tidak Freya grethania"

Menyerah sudah jika Yesa sudah berkata menggunakan kata 'Saya' dan menyebutkan nama panjang berarti tidak bisa dibantah lagi.

Yesa kembali melajukan mobilnya dengan Freya yang menunduk lesu dan berharap esok hari Yesa menepati perkataannya yang akan mengajaknya bertemu dengan mamanya.

TBC

JANGAN LUPA VOTE !!!!🖤🖤🖤

AKROPHOBIA [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang