HAPPY READING!!!!
Freya dan tim nya telah tiba di tempat ia akan melakukan tugasnya.
" Oke guys karena tempatnya yang lumayan luas kita bagi aja masing masing dari kita untuk berpencar" ucap dokter ata
" Jadi untuk dokter Freya kamu saya tugaskan untuk di sebelah ujung timur, karena di daerah itu jarang terjamah oleh orang. Saya tau kamu berkompeten maka dari itu saya memilih kamu" dokter ata menjelaskan sambil memilih milih di timnya untuk siapa saja yang menempati tempat yang mana.
Sementara Freya yang mendengar ucapan dokter ata hanya meneguk ludahnya kasar. Dia tidak mau di dapat bagian ujung timur itu sungguh bukan apa apa dia hanya takut.
Freya menyela pembicaraan "dok apa saya tidak bisa ganti tempatnya ?" tanya freya menawar.
Dokter ata mengernyitkan dahinya mendengar perkataan Freya "maksud kamu apa Freya mau pindah tempat lainnya ?"
" emm bukan gitu dok han----" Freya menautkan kedua tangannya
" Cukup Freya kita sudah tidak ada waktu untuk berdebat, kamu tetap di tempat pilihan saya tadi. Oke mari semuanya berpencar "
Semuanya mulai berpencar untuk melakukan tugasnya masing masing. Berbeda dengan Freya yang masih bimbang untuk berjalan ke arah timur.
' hufft semoga gue bisa '
Freya mulai berjalan ke arah ujung timur. Disana ia melihat lebih banyak anak kecil dan ibu ibu.
Freya memutuskan untuk menghampiri mereka semua dan memeriksa apakah ada penyakit serius atau tidak.
" Jadi begini, anak ibu terkena cacar air jika tidak dibawa kerumah sakit besar bisa berakibat lebih buruk" ucap Freya menjelaskan kondisi dari seorang anak yang terkena penyakit cacar.
Ibu dari anak itu tak terima jika anaknya divonis penyakit seperti itu " Urusan kamu apa anak saya tidak mungkin sakit seperti yang kamu bilang tadi bisa jadi kan vonis kamu salah"
Memang di desa itu hanya percaya kepada 'orang pintar'. Selain si 'orang pintar' yang berbicara maka orang orang di desa itu tidak akan percaya.
Tentu saja Freya yang tidak terima jika vonisnya disebut salah " Maaf ya ibu tetapi yang saya katakan tadi memang benar adanya jika anak ibu terkena cacar air, kalau memang vonis saya salah ibu bisa tanya sendiri kepada seluruh dokter di tempat ini"
" Kalau begitu cukup beri anak saya obat dan jangan menyuruh saya untuk membawanya ke rumah sakit" ucap ibu dari anak itu
Freya lantas mengeluarkan obat untuk cacar air. " Saya sudah kasih obatnya, mungkin akan mengurangi rasa gatalnya tapi untuk potensi menularnya saya tidak bisa memastikan itu" Freya berlalu pergi dari rumah ibu itu.
***
Freya melihat dari kejauhan ada dua orang laki-laki berbadan kekar ingin mendorong seorang perempuan dari atas jurang. Dia ingin menghampirinya tetapi tempat itu tempat yang arghhhhh!" AWASSS" Teriak Freya berlari menuju perempuan itu dan menariknya agar tidak bisa didorong lagi oleh dua orang berbadan kekar itu.
" Huh huh huh kamu nggak papa kan ?" tanya freya kepada perempuan itu dengan nafasnya yang tersengal sengal karena habis berlari.
Perempuan itu tidak menjawab dia hanya diam membisu dan pandangannya kosong.
" Hei kamu nggak papa kan? " tanya freya Sekali lagi.
Dua orang berbadan kekar tadi hanya saling melirik dan mereka mempunyai ide untuk menakut nakuti Freya karena telah menggagalkan rencananya.
" Heh lo siapa sih dateng dateng main ganggu aja" ucap satu dari dua orang berbadan kekar tersebut.
Freya hanya meliriknya dan tetap berusaha membuat perempuan tadi supaya bisa berbicara.
Orang berbadan kekar yang merasa tak dihiraukan pun menendang kaki Freya " Heh kalau diajak omong tuh nyaut bukannya diem aja bisu lo"
Freya tetap saja tak bergeming.
Dua orang berbadan kekar itu pun mengangkat tubuh Freya dan meletakkannya di pinggir jurang.
" AAAAAA TOLONG TOLONGIN GUE" ucap Freya ketakutan dan dahinya mulai mengeluarkan keringat dingin serta tangannya bergetar jangan lupakan wajahnya yang mendadak pucat pasi seperti tak dialiri darah.
Kedua orang itu yang melihat Freya ketakutan hanya tertawa bahagia.
Freya yang benar benar ketakutan pun hanya bisa meminta tolong dan memohon mohon agar dia dibebaskan.
Tak lama setelah itu pandangannya semakin lama semakin gelap. Tapi sebelum kesadarannya benar benar direnggut dia melihat ada bayangan seorang laki laki tampan yang menggendong nya.
TBC
JANGAN LUPA VOTE!!🖤🖤
KAMU SEDANG MEMBACA
AKROPHOBIA [REVISI]
ChickLitHanya kisah seorang gadis bernama Freya grethania yang berprofesi sebagai dokter bedah di salah satu rumah sakit ternama. Bertemu dengan seorang pria arogan dan kejam yang bernama Yesa aldric bratadika. CEO tampan bahkan ia bisa disebut sebagai seo...