AKROPHOBIA - 25

26.6K 1.1K 18
                                    


Haiii

Maaf banget udah lama ga update, karena udah padat banget jadwal sekolah

Kalau ada kata yang salah dikoreksi yaa!!!

Enjoyy

---------------------------------------------------------

HAPPY READING !!!!!!!!

"Bangun" suara bariton membuat bulu kuduk Freya merinding, walaupun dia tau dari mana suara itu berasal.

"Saya bilang bangun Freya grethania" dua kali suara itu terdengar tapi tetap saja, Freya menggelengkan kepalanya cepat.

Tanpa aba aba Yesa menggendong tubuh gadisnya dengan mudah. Sontak Freya yang menyadari tubuhnya terangkat pun memberontak.

" Diam " ucap Yesa dingin

"Enggak,lepasin aku mau pulang sendiri" tanpa sadar Freya mengubah panggilannya menjadi aku-kamu.

Yesa tak menghiraukan teriakan dan berontakan dari gadisnya, dia tetap berjalan menuju mobil yang tadi dia gunakan.

" Mansion" ucap Yesa pada supirnya.

Yesa melihat ke arah Freya saat mendengar suara dengkuran halus. Ah ternyata gadisnya tertidur di dalam dekapannya sungguh manis sekali.

##############

"Bagaimana keadaannya ?" Tanya Yesa pada dokter pribadinya.

Saat ini Freya berada di mansion Yesa lagi, tadinya pria itu akan membawa gadisnya ke apartemen nya sendiri, tetapi kembali lagi mengingat bahwa di apartemen itu Freya tinggal sendiri membuatnya tidak bisa berfikir tenang.

"Keadaan nona baik baik saja, mungkin nona akan sedikit syok karena kejadian yang menimpanya, selebihnya tidak ada yang dikhawatirkan" Dokter paruh baya itu menjelaskan secara rinci bagaimana kondisi Freya. Awalnya dokter yang bernama Marcus itu terkejut semenjak pertama kali dia merawat Freya pada waktu itu. Tuan nya yang dingin, tidak berperasaan, kejam, sadis tidak pernah mengkhawatirkan seorang perempuan terkecuali sang mama. Bahkan freya satu satunya perempuan yang ia bawa ke mansion ini.

"Kalau begitu saya permisi tuan, kalau ada yang ingin ditanyakan anda bisa menghubungi saya" ucap Marcus

Yesa hanya mengangguk kaku, setelahnya dia berdiri di tepi ranjang mengingat bagaimana gadisnya disentuh oleh orang lain membuat jiwa membunuhnya yang telah lama terkubur kini bangkit kembali. Ah tapi sayangnya orang yang telah menyentuh Freya telah ia musnahkan, seharusnya dia bermain terlebih dahulu dan bukan hanya gelap mata sekejap.

Dia memutuskan untuk mencari mangsa malam ini, setelah itu baru dirinya bisa menatap wajah polos gadisnya lagi.

############

Seorang pria sedang mengemudikan mobil dengan kecepatan rata rata, sampai dia melihat ada seorang wanita dengan berpakaian ketat dan dandanan menor serta jalan nya yang seperti orang mabuk oh atau sudah mabuk.

Pria itu memutuskan untuk menghampirinya.
"Hai cantik, nama kamu siapa ?"

Wanita itu sumringah melihat ada seorang pria yang sangat tampan bak jelmaan dewa, dilihat dari postur tubuhnya pasti akan kuat untuk menggempurnya semalaman penuh.

"Halo juga ganteng nama aku Ella, kalau kamu ?" Lihat saja baru kenal 2 detik sudah berani beraninya dia mengusap dada seorang pria, benar benar jalang sejati.

'enak saja dia menyentuh dadaku, percuma aku tidak akan terangsang jika tidak dengan gadisku'

"Gabriel" pria itu sengaja menyamarkan nama aslinya. Memang, saat dia bermain tidak pernah menggunakan nama aslinya karena identitas yang asli hanya ia gunakan untuk hal yang penting dan pada gadisnya.

Ella menganggukkan kepalanya mengerti sambil tangannya terus saja mengusap dada sang pria. " Mau main nggak sama aku ?"

"Boleh, tapi bukan disini kalau ikut aku mau nggak ?" tawar pria itu.

Jalang itu tentu dengan senang hati menganggukan kepalanya dan tersenyum lebar seolah tak ada lagi hari esok, emang ga akan ada eh !

Keadaan di dalam mobil begitu senyap, berbeda dengan kelakuan Ella yang terus menerus berusaha menggoda sang pria. Entah apapun yang akan diperbuat oleh wanita jalang itu, dia tidak akan peduli bukannya terangsang justru gairah terpendam itu semakin berlomba lomba untuk keluar.

Saat ini mereka telah sampai di gedung tua yang terbengkalai, hanya ada satu ranjang atau lebih tepatnya seperti brankar rumah sakit, dan banyak kontainer kontainer kosong.

"Sayang, kenapa kita kesini aku pikir kamu mau ngajak aku ke hotel atau ke rumah kamu" rengek Ella manja.

Alis Yesa terangkat sebelah "Kenapa memangnya, kamu tidak mau bermain denganku disini ?"

Ella gelagapan "Eh enggak gitu sayang, aku mau kok mana mungkin aku nolak orang setampan kamu" ucapnya sambil membelai pipi Yesa.

"Yaudah kalau gitu kita mulai aja sekarang" ajak wanita itu, dengan semangat dia menanggalkan satu persatu pakaiannya hingga kini dia full naked.

Saat wanita itu akan melangkah maju, Yesa justru mendekat dan mendorong wanita itu sampai terlentang di brankar.

Kini, dia akan benar benar memulai aksinya, pertama dia mengeluarkan pisau andalannya dan bermain main di perut wanita itu.

"Sayang apa yang kamu lakukan, kenapa kamu bawa pisau segala ?" tanya Ella bingung.

Yesa menyeringai kecil, "Tentu saja untuk kita bersenang senang"

Belum sempat Ella membalas ucapan Yesa, wanita itu merasakan perutnya ditusuk dan diobrak abrik menggunakan pisau kecil yang dibawa Yesa tadi.

"Arghhhhh sa-----sakit hentikan" teriaknya

"Kenapa harus berhenti inilah kepuasan yang aku cari" ujar Yesa kejam

Dia melanjutkan mengobrak abrik perut Ella sampai usus usus, dan organ lainnya keluar dari tubuh pemiliknya dengan keadaan tak berbentuk.

Setelah puas dengan bagian perut, Yesa berpindah ke bagian wajah Ella.

Menyusuri mulai dari mata, hidung, bibir hingga berhenti di bagian telinga wanita itu, semula hanya membelai telinga kanan menggunakan pisau kesayangannya tapi lama kelamaan pisau itu menusuk hingga bagian terdalam dari telinga Ella. Bosan dengan telinga bagian kanan kini dia beralih ke bagian kiri. Karena sudah terlalu lama bermain main akhirnya dia hanya memotong bagian telinga kiri hingga habis tak tersisa.

Sementara keadaan Ella, wanita itu telah kehabisan nafasnya tetapi nadinya masih ada walau sangat pelan.

Lelah karena wanita dihadapannya tidak kunjung mati, Yesa memutuskan untuk memenggal kepalanya saja.

Sretttt

Usai sudah hari ini ia bermain main demi menuntaskan hasratnya, sekarang waktunya kembali ke mansion dan menyatakan pada Freya bahwa dia adalah miliknya.

"Bereskan mayat di gedung biasa"

TBC

JANGAN LUPA VOTE !!!!🖤🖤🖤

Kalian mau ga sih kalo cerita ini cepet up ???

AKROPHOBIA [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang