UDAH UP LAGII !!!!!---------------------------------------------------------
HAPPY READING !!!!
Sejak selesainya rapat antara petinggi rumah sakit dan pemilik rumah sakit, semua orang menatap Freya dengan tatapan menilai, bahkan Profesor huston langsung memanggilnya.
Tok
tok
tok
"Masuk" suara sahutan dari dalam ruangan.
"Silahkan duduk Freya" ucap Profesor huston mempersilahkan Freya agar duduk di kursi yang tersedia.
Profesor huston menyatukan kedua tangannya di atas meja "Sebelumnya saya meminta maaf, tetapi jatah lembur kamu saya kurangi"
Freya menghembuskan nafas panjang "Maaf, kenapa seperti itu ya ?"
Mengapa hari ini semua orang di rumah sakit menjadi berbeda dan aneh. Dimulai dari seluruh orang di rumah sakit menatapnya dengan tatapan menilai, lalu ia diminta datang ke ruangan Profesor huston, dan sekarang apa lagi ini jatah lemburnya dikurangi. Selama yang Freya ingat dia tidak pernah membuat masalah apapun kepada seluruh orang di rumah sakit ini.
"Kalau untuk alasannya, saya tidak bisa mengatakan apapun padamu freya" Yesa berpesan bahwa ia tidak ingin jika Freya mengetahui bahwa ini semua atas perintahnya.
Profesor huston sudah menganggap Freya seperti putrinya sendiri. Jika beliau memanggil dokter lain dengan embel embel 'dokter' maka berbeda dengan Freya. Hanya Freya saja dokter di Bratadika hospital yang ia panggil hanya dengan nama saja.
"Tapi Prof, tolong beri saya alasan mengapa semua tiba tiba jadi begini ?" desak Freya.
"Saya benar benar tidak bisa Freya, sekali lagi saya minta maaf"
Dengan berat hati Freya meninggalkan ruangan Profesor huston dan terpaksa harus mencari tahu sendiri mengapa ini semua bisa terjadi. Mungkin bagi sebagian dokter akan lebih senang jika jatah lemburnya di kurangi apalagi dengan gaji yang seratus persen utuh, sedangkan Freya berbeda. Gadis itu hanya ingin bersungguh sungguh dengan pekerjaannya, mengetahui banyak penyakit langka, dan menjadi profesor di usianya 28 nanti.
#################
Kali ini dengan seenaknya Yesa menculik Freya lagi untuk dibawa ke mansion pribadinya. Wajah cantik Freya sedari tadi tetap murung karena perihal jatah lembur.
"Kenapa baby, hm ?" tanya Yesa, sebenarnya pria itu tahu gadisnya tidak suka jika jatah lemburnya dikurangi atau bahkan dihilangkan. Menurutnya biarkan lah saja begitu daripada Freya kecapekan dan berujung sakit malah pria itu sendiri yang khawatir setengah mati.
Freya menggelengkan kepalanya dan tetap menunduk sambil memainkan kuku jarinya.
Dengan gerakan cepat Yesa memindahkan Freya yang semula duduk disampingnya kini telah duduk dipangkuan dan berhadapan dengannya.
"Eh"
Posisi Freya yang memeluk leher Yesa dengan kaki melingkari pinggang Yesa membuat gadis itu nyaman, apalagi ditambah bahu tegap itu.
Dengan sengaja Yesa mengusap lembut punggung gadisnya agar lebih mudah terlelap.
"Yesaaa jangan digituin nanti aku ngantuk" rengek Freya manja.
Yesa seakan tuli dengan rengekan gadisnya dan tetap mengusap lembut punggung gadisnya ditambah lagi dengan elusan di rambut Freya.
"Kamu ihh aku engga mau digituin nanti aku ngantuk" Freya tidak mau tidur di jam segini. Nanti ia pasti akan terbangun tengah malam.
"Yaudah sekarang kamu mau apa hm ?" Kali ini Yesa harus banyak mengalah mengingat gadisnya kali ini sedang dalam mode murung, ya termasuk kesalahannya juga sih tapi kan demi kebaikan gadisnya.
Tiba tiba Freya menduselkan wajahnya ke leher Yesa.
"Hiks hiks aku engga mau hiks"
Sontak Yesa terkejut mendengar suara tangisan gadisnya. Dengan paksa Yesa mengangkat wajah gadisnya agar menatap wajahnya.
"Sstt kenapa baby cerita sama aku mau ?" Yesa menghapus air mata Freya yang membasahi pipi cantiknya.
Freya mengangguk dan mengalirlah cerita mengapa bisa membuatnya sedih hingga sampai seperti ini.
"Nggak papa baby cuma dikurangin kan engga dihilangin beneran" Yesa berusaha menenangkan gadisnya yang terlihat masih sesenggukan.
"Ta--- tapi kan itu cuma pemanis ucapan aja, aku kenal sama profesor huston udah lama, aku tahu kalau tandanya cuma nyingkirin aku secara halus aja"
Yesa tidak membalas lagi, justru malah kembali merebahkan kepala Freya pada pundaknya dan kembali mengusap usap punggung Freya agar gadisnya itu tertidur.
"Sst, sekarang kamu tidur ya enggak usah dipikirin lagi"
Saat dirasanya gadisnya sudah terlelap mulailah Yesa menggendong gadisnya agar tidur di ranjang supaya lehernya tidak sakit.
Freya sedikit menggeliat tidak nyaman saat Yesa membaringkan tubuhnya ke ranjang.
"Sstt tidur baby" Yesa sedikit memberi tepukan pada kepala gadisnya agar kembali tertidur lelap.
################
"Heem"
"Jangan heem heem aja kamu, cepet bawa calon mantu mama kesini awas kalo kamu umpetin kelamaan" ancam kirania pada putra tunggalnya. Sudah lama kirania tahu jika Yesa memiliki seorang gadis yang sudah sering ia bawa ke mansion pribadinya.
Kirania bukan seorang ibu yang posesif terhadap kehidupan sang putra. Yesa bebas melakukan apapun yang ia mau, kalaupun dia mengatur pasti putranya itu akan membangkang. Saat mengetahui Yesa membawa seorang gadis, kirania senang bukan main, itu menandakan bahwa putranya tidak penyuka sesama jenis sesuai yang dituduhkan oleh banyak orang.
"Iya, nanti kalo ada waktu aku ajak ke mansion, yaudah aku tutup dulu ya mah" jawab Yesa segera mematikan teleponnya karena telinganya panas mendengar ocehan mamanya. Dia pasti akan mengajak gadisnya bertemu dengan orang tuanya tapi bukan sekarang karena ada suatu urusan yang harus ia selesaikan dulu.
Dua tangan kecil secara tiba tiba melingkar di pinggang Yesa.
"Siapa tadi yang nelfon ?" tanya Freya penasaran.
Yesa berbalik dan juga ikut melingkarkan tangannya pada pinggang gadisnya "Mama aku, katanya mau ketemu kamu"
Spontan tangan kecil yang melingkar di pinggang Yesa terlepas.
"Aku belum siap deh kayaknya kalau ketemu mama kamu" Freya bukan takut untuk bertemu kirania. Dia tahu kirania adalah wanita yang baik, sopan, dan lembut. Tapi jika siapapun dihadapkan dengan situasi seperti ini pasti akan merasa gugup dan takut.
Yesa menggeleng "Aku nggak nyuruh kamu ketemu mama aku sekarang, nanti aja nunggu kamu udah siap aku gak papa"
Freya bernafas lega karena Yesa mengerti keadaan nya yang masih sungkan untuk bertemu kirania.
TBC
JANGAN LUPA VOTE !!!!🖤🖤🖤
KAMU SEDANG MEMBACA
AKROPHOBIA [REVISI]
ChickLitHanya kisah seorang gadis bernama Freya grethania yang berprofesi sebagai dokter bedah di salah satu rumah sakit ternama. Bertemu dengan seorang pria arogan dan kejam yang bernama Yesa aldric bratadika. CEO tampan bahkan ia bisa disebut sebagai seo...