- You Make Me Crazy -
Yesa termenung sambil menggoyangkan gelasnya. Suara musik yang memekakkan telinga tak membuatnya terusik sama sekali."Hey bro tumben lo kesini?" tanya seorang lelaki yang bernama Alvin. Ia adalah sahabat Yesa sudah sejak lama. Tepatnya pada waktu Sekolah Dasar.
"Suntuk gue dikantor mulu" jawab Yesa.
Alvin mengerutkan keningnya "Idih biasanya juga tiap hari bahkan weekend aja lo tetep ke kantor napa ini kagak ada apa apa jadi aneh gini sih lo,"
"Lo pasti ada masalah kan?" tanya Alvin tepat sasaran.
"Enggak gue emang lagi suntuk aja di kantor, lagian emang salah kalau gue kesini,"
"Gue kenal lo tuh bukan setahun dua tahun lagi sa, jadi gue nggak sebego itu."
"Fine, gue emang lagi ada masalah tapi ga seberat yang lo fikirin,"
"Kagak mungkin ga berat kalau lo aja sampek ke club gini. Cerita kali kayak sama siapa aja," canda Alvin.
"Gue belum bisa cerita ke lo sekarang karena gue belum dapetin dia. Kalau gue udah berhasil dapetin dia gue bakal cerita sama lo,"
"Yaudah lah gue juga capek maksa lo mulu." pasrah Alvin.
Yesa meneguk minuman beralkoholnya dengan sekali tegukan. Pikirannya hanya dipenuhi dengan Freya grethania, entah apa yang diperbuat gadis itu hingga membuat seorang Yesa aldric bratadika menjadi sefrustasi ini.
Pasti gara gara gadis itu adalah gadis satu
satunya yang bisa menolak pesona Yesa. maka dari itu ia jadi penasaran.'freya grethania kamu akan kumiliki dengan cara apapun'
##########
Baru saja Freya keluar dari mobilnya, hendak menuju cafe tempat dimana dia janjian dengan grizelle.
Grizelle melambaikan tangannya "Frey sini,""Cepet banget datengnya perasaan kita janjiannya jam 2" tanya Freya sembari duduk dihadapan grizelle.
"Ya gapapa tadi gue ketemuan sama orang di deket sini kan dari pada balik lagi ke rumah sakit mending langsung ke cafe" sahutnya sambil mengaduk minumannya yang hanya sisa setengah.
Freya hanya menganggukkan kepalanya mengerti.
"Tuh minum lo habis, nggak pesen lagi lo ?" tanya Freya
"Bayarin ya Frey, gue mau gratisan sekali aja boleh kali ya," ujar grizelle sambil tertawa tengil.
"Yeeee, mauan aja lo gratisan, yaudah pesen lagi aja gue juga mau pesen,"
"Nahh, gini nih gue demen kalo tiap hari begini."
"Mbak" panggil Freya kepada pelayan cafe tersebut.
"Iya ada yang bisa saya bantu?" tanya pelayan cafe tersebut.
"Emm saya mau pesan 1 matcha latte sama 1 Chocolate milkshake" pesan Freya.
"Ada lagi ?" tanya pelayan
"Udah itu aja"
"Baiklah kalau begitu mohon tunggu sebentar " ucap pelayan seraya pergi meninggalkan meja Freya dan grizelle.
"Eh btw gimana soal penawaran jadi dokter pribadinya tuan Yesa, udah lo setujui?" tanya grizelle kepo.
"Kata siapa gue setuju orang gue nolak,"
"HAH LO NOLAK?" teriak grizelle
"Sssttttt berisik banget sih lo malu tau diliat orang orang"
"Nggak, gimana ceritanya lo bisa nolak tawarannya tuan Yesa, gila aja lo nolak jadi dokter pribadinya keluarga bratadika," Oke, baiklah reaksi grizelle memang lebay sekali kali ini.
"Zel gue tuh gak minat sama sekali buat jadi dokter pribadi keluarga bratadika, lagian kerjaan gue tuh udah banyak di rumah sakit, kalau gue nerima jadi dokter pribadi keluarga bratadika kerjaan gue sebanyak apa coba," elaknya.
"Tapi frey lo tuh gak tau sih sebanyak apa orang yang pengen jadi dokter keluarga bratadika, sementara lo disini yang langsung ditawari sama anak tunggal keluarga bratadika malah gak mau."
Freya menghela nafas "Gue bener bener gak berminat sedikitpun buat jadi dokter keluarga bratadika, banyak kok dokter dokter berkompeten selain gue di rumah sakit kenapa harus gue coba,"
"Yaudah kalau emang itu keputusan yang tepat buat diri lo sendiri, gue mau maksa pun ga akan ngerubah apapun dan malah buat diri lo gak nyaman"
"Thanks udah ngertiin gue zel" Freya tersenyum.
Tak berapa lama pesanan mereka datang dan keduanya hanya berbincang santai membahas terkait rumah sakit dan sebagainya. Namanya juga wanita jika bertemu apalagi hanya berdua saja pasti ada saja yang dibahas terkadang refreshing dengan sahabat harus dilakukan untuk menghilangkan setres.
"Menurut gue ya frey kayaknya tuan Yesa tuh suka deh sama lo" ucap grizelle santai.
Uhuk uhuk uhukk
"Eh hati hati dong kalau minum" ucap grizelle sambil menepuk nepuk punggung Freya pelan
"Tadi lo ngomong apa coba ulangi lagi" ujar Freya sambil membersihkan sisa sisa minuman yang mengenai bajunya.
"Hati hati kal------"
"Nggak bukan itu yang sebelumnya," selanya.
Grizelle menyeringai "Owhhh yang ' Tuan Yesa kayaknya suka sama lo' ?"
Plakk
"Aduhh sakit fre napa gue yang lo pukul sih"
"Lo tuh kalau ngomong dipikir dulu napa," geram Freya dengan wajahnya yang sungguh menyeramkan, seperti ingin menerkam mangsanya saja.
"Tapi omongan gue bener kok lo aja yang masih belum ngerasa,"
"Ngerasa apa gausah aneh aneh lo kalau ngomong kalau si Yesa Yesa itu denger bisa habis lo,"
"Tuhh bahkan lo aja berani manggil dia pake nama doang, gue aja gak berani fre" tunjuk grizelle
"Ya ampunnn perkara nama doang ini zel lo juga ribetin."
Grizelle tersenyum mengejek " cieee Freya cie cie,"
"Arghhh terserah lo aja dehh ga ada habisnya ribut sama lo." Kesal Freya atau lebih tepatnya setres menghadapi teman seperti Grizelle ini
JANGAN LUPA SHARE CERITA INI KE TIKTOK, INSTAGRAM DAN SEMUA SOSIAL MEDIA YANG KALIAN PUNYA SEKARANG.
Follow tiktok yang ada di bio aku karena akan ada banyak spoiler tentang part part selanjutnya juga cerita baru aku yang masih dalam proses penulisan.
KAMU SEDANG MEMBACA
AKROPHOBIA [REVISI]
ChickLitHanya kisah seorang gadis bernama Freya grethania yang berprofesi sebagai dokter bedah di salah satu rumah sakit ternama. Bertemu dengan seorang pria arogan dan kejam yang bernama Yesa aldric bratadika. CEO tampan bahkan ia bisa disebut sebagai seo...