HAPPY READING !!!!!!Malam ini Freya terlihat menawan menggunakan dress yang diberikan oleh Deon ah tidak lebih tepatnya oleh Yesa.
Dress tersebut berwarna putih dengan berlengan pendek dan di padu padankan dengan high heels berwarna cream.Ting tong!
Ting tong!
Ting tong!
Bunyi bel pintu yang ditekan membuat freya segera melihat siapa yang berada di depan apartemennya.
"Iya ada ap---" ucap Freya terputus pasalnya ia melihat orang itu lagi.
"Freya grethania apa kabar?" ucap orang tersebut dengan nada dingin.
Freya yang mendengar suara tersebut mencoba menutupi kegugupan yang melandanya "Ma--- maaf an--- da siapa ya?"
"Tidak bertemu denganku selama seminggu sepertinya sudah membuatmu lupa oh atau justru otak kecilmu itu bermasalah," Kata Yesa telak seolah membongkar kepura puraan Freya.
"Ada apa ya tuan Yesa ke apartemen Saya malam malam begini?" tanya Freya dengan nada ketus menatap Yesa dengan tatapan bengis seolah ingin menerkam mangsanya.
Ya, yang datang memang Yesa tujuannya untuk menjemput Freya.
"Tentu saja aku ingin menjemput mu memangnya apa lagi tujuanku kesini?" tanya Yesa dengan mengernyit heran.
"Menjemput kemana? lagian saya ada janji dengan orang" Freya memang sungguh sudah sangat tua atau bagaimana si hal sekecil itu saja bisa lupa.
"Orang itu adalah saya," Jawab Yesa.
"Maksud anda apa ya?" tanya freya bingung seingatnya tadi orang yang ingin bertemu dengannya bukan Yesa tapi Deon.
Ah dia baru ingat sekarang tadi Deon sempat mengatakan bahwa dia adalah asisten Yesa kenapa baru ingat sekarang .
"Saya yang ingin bertemu denganmu, tapi tadi yang mengatakan nya sekretaris saya yaitu Deon." Jelas Yesa dengan nada geregetan karena perempuan dihadapannya sungguh jelas jelas menguji kesabarannya yang sangat tipis itu.
Lantas freya pun hanya menghela nafas pasrah mendengar ucapan Yesa "Yaudah sekarang gimana?"
"Ya berangkat lah emang kamu ngapain bengong aja disini,"
"Yaudah ayo."
###########
Yesa membawa Freya ke sebuah restoran yang bisa dibilang mewah, dalam nya saja sudah seperti di kastil kastil dan ornamen ornamen yang bertema klasik.
Yesa memesan beberapa makanan yang rekomendasi di restoran tersebut "Kamu ingin memesan makanan apa?"
"Terserah saja," Freya tak fokus dengan pertanyaan Yesa, ia justru menatap interior restoran ini yang dimana biasanya ia lihat di film film kerajaan.
"Samakan aja semuanya" ucap Yesa kepada pelayan yang baru saja datang dan menawarkan beberapa makanan.
Setelah Yesa selesai memesan makanan apa yang akan ia dan Freya makan kini keduanya terlibat percakapan yang dari kemarin kemarin sudah mereka berdua bicarakan.
"Jadi apa yang ingin anda katakan hingga harus bertemu saya malam ini?" tanya Freya dengan tegas menatap kedua manik milik Yesa.
"Kamu pasti masih ingat penawaran Saya yang pernah kita bicarakan Minggu lalu," ujar Yesa
"Tentu saya ingat memangnya ada apa" Freya mengangguk membenarkan sembari menyatukan kedua tangannya diatas meja.
"Bagaimana jawabanmu mengenai hal itu?"
Freya kali ini benar benar tidak tau harus menjawab apa disatu sisi dia benar benar tidak ingin menerima penawaran itu tapi di sisi lain dia juga tidak mau apa yang dikatakan Yesa pada waktu itu menjadi kenyataan bahwa ia akan melakukan hal yang diluar pemikiran Freya.
"Maaf sebelumnya kalau saya lancang kenapa anda bersih keras untuk menjadikan saya sebagai dokter pribadi keluarga anda?" tanya freya penasaran
"Tidak ada alasan khusus saya hanya ingin kamu yang harus menjadi dokter pribadi keluarga saya," jawabnya santai.
"Baiklah kal-----" ucapan Freya terpotong karena pelayan mengantarkan makanan yang mereka pesan tadi.
"Makan dulu saja bisa kamu jawab nanti," Yesa mempersilahkan Freya memakan makanannya dulu daripada keduanya tak akan makan hingga percakapan ini selesai.
"Baiklah"
Setelah selesai menyantap makanan yang dipesan tadi maka ini adalah keadaan yang mengharuskan Freya untuk menjawab pertanyaan Yesa.
"So kamu ingin menjawab apa?"
"Saya sudah berfikir matang matang tapi maaf saya tidak bisa menjadi dokter pribadi keluarga anda " ucap Freya dengan satu tarikan nafas.
"Mengapa?" tanya Yesa dengan wajah datar nan ngeri nya itu.
"Karena saya pikir dokter di dunia ini bukan hanya saya lagian kenapa harus saya yang anda pilih." Protes Freya pada Yesa.
Keduanya sama sama tidak ada yang bersuara sampai Freya memecah keheningan.
Freya bangkit dari tempat duduk "Kalau begitu saya permisi jika tidak ada yang ingin dikatakan lagi"
TBC
JANGAN LUPA VOTE !!!!🖤🖤
KAMU SEDANG MEMBACA
AKROPHOBIA [REVISI]
Literatura FemininaHanya kisah seorang gadis bernama Freya grethania yang berprofesi sebagai dokter bedah di salah satu rumah sakit ternama. Bertemu dengan seorang pria arogan dan kejam yang bernama Yesa aldric bratadika. CEO tampan bahkan ia bisa disebut sebagai seo...