AKROPHOBIA - 20

30.2K 1.4K 10
                                    


HAPPY READING!!!!


Pukul enam pagi, Yesa kembali ke mansion yang telah ia tinggal pergi selama seminggu. Seminggu itu pula ia tak bertemu dengan seseorang yang telah sepenuhnya menarik perhatian nya semenjak pertama kali bertemu. Pertama kali Yesa melihat mata itu seperti ada sesuatu yang membuatnya tertarik dengan keindahannya, sebenarnya Yesa berulang kali menepis perasaan aneh yang terus mengusik hatinya, tapi semakin lama bukannya semakin hilang malah semakin bertambah. Dari perasaan itu mulai tumbuh, Yesa bertekad untuk memiliki gadis bermata biru itu.

" Selamat pagi tuan yesa, selamat datang kembali ke mansion ini" sapa Retha menundukkan kepalanya.

Yesa menjawab dengan menganggukkan kepalanya walaupun masih tetap berwajah datar, menurutnya hal itu lebih dari cukup untuk menjawab ucapan Retha.

" Dimana dia?" tanya Yesa

Retha yang mengerti maksud tuannya pun menjawab "Nona masih di kamarnya tuan, sepertinya belum bangun"

Tanpa berkata apa apa lagi Yesa menaiki lift dan menekan angka 3 dimana kamar Freya terletak.

Sebenarnya kamarnya dan kamar Freya berseberangan, bedanya kamar Freya pintunya berwarna putih sedangkan pintu Yesa berwarna hitam. Ck sungguh bukan kehidupannya saja yang berwarna hitam tapi barang yang dimilikinya pun ikut berwarna hitam.

Ceklek

Begitu membuka pintu kamar, pertama yang dilihatnya adalah pemandangan dimana gadis itu tengah tidur dan badannya yang terbungkus selimut berwarna abu abu. Lihat saja waktu tidur begini wajahnya terlihat sangat polos dan kalem sekali, coba kalau bangun dan melihat wajah Yesa bisa dipastikan bahwa wajah galak akan terpancar di wajah cantiknya itu.

Perlahan kaki Yesa bergerak mendekati ranjang Freya tidur. Dia berjalan dengan sangat hati-hati bisa bahaya kalau Freya bangun dan melihatnya ada di kamar ini, bisa bisa dia diteriaki pria mesum, padahal kan emang mesum,ehh!!!!

Tangan yesa terulur membenahi selimut Freya yang sedikit turun hingga ke perutnya, selanjutnya yang di lakukannya hanya diam dan memandangi wajah Freya yang terlihat menggemaskan, sesekali yesa menyingkirkan rambut yang jatuh menutupi wajah cantik gadisnya.

Setelah puas menatap wajah Freya, Yesa pergi dari kamar itu dan berjalan menuju kamarnya. Sebelum itu Yesa mengecup hidung mancung Freya lama dan bergumam " don't leave me baby".

####

Cahaya matahari pagi menembus di sela sela gorden, membuat seorang gadis bergeliat tak nyaman sebab merasakan silaunya cahaya itu.

"Apaan sih udah pagi aja deh perasaan kemarin baru aja gue tidur" gerutu Freya sambil mengacak acak rambutnya sendiri.
Dengan kesal dia menuju ke kamar mandi yang terletak di kamar itu dan bergegas mandi. Freya hari ini akan berbicara dengan Yesa mengenai kapan dia bisa keluar dari mansion ini, dirinya sangat merindukan apartemen nya dan Freya yakin mamanya pasti mengkhawatirkan keadaannya belum lagi grizelle yang tengah cemas karena Freya tidak datang ke rumah sakit kurang lebih dua Minggu ini, ya walaupun waktu itu dia pernah mengirim pesan melalui ponselnya saat dulu ponselnya belum hilang entah kemana.

Setelah selesai mandi, Freya menuju walk in closet yang berada di kamar itu untuk mengganti pakaiannya.

Tok

tok

tok

Suara pintu diketuk mengganggu aktivitas Freya yang tengah memakai skin care nya
"Siapa ?" tanyanya dengan berteriak

" Saya Retha, nona" jawab Retha

Freya buru buru meratakan skin care ke wajahnya untuk segera membuka pintu.

" Iya Bi Retha ada apa ya ?" Freya menyembulkan setengah kepalanya pada pintu.

"Sarapan sudah siap nona, apakah ingin dibawakan ke kamar atau nona ingin makan di ruang makan saja ?"

Freya masih berpikir keras, jika dia makan di ruang makan kan dia bisa saja bertemu dengan Yesa dan membicarakan tentang hal itu minusnya dia mager tingkat dewa saat ini, tapi jika dia makan di kamar, enak sih ga usah turun segala ya tapi minusnya juga dia gak ada peluang bertemu dengan Yesa, kalau begitu caranya dia jadi tidak bisa pulang.Oke setelah mempertimbangkan dengan sangat berat akhirnya memutuskan untuk.......

"Aku makan di ruang makan aja bi, di kamar mulu jadi bosen" ucap Freya dengan tersenyum canggung memandang Retha.

TBC

JANGAN LUPA VOTE !!!🖤🖤🖤

AKROPHOBIA [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang