HAPPY READING !!!!!!!
Pagi ini Freya berencana jogging mengelilingi taman kota, siapa sangka ia malah bertemu dengan orang di masa lalunya."Kak Freya" panggil seorang gadis yang mungkin masih berumur 17-18 tahun.
"Anara ka--kamu disini" Freya langsung syok melihat siapa yang memanggilnya.
Gadis itu adalah Anara isabela adik dari Hilmi emillio. Masa lalu Freya yang membuatnya sampai sekarang tidak bisa membuka hati. Hilmi adalah anak dari sahabat Raini sebenarnya mereka berdua tidak dijodohkan tetapi karena kedua orang tua mereka yang dekat sehingga membuat mereka berdua sering bertemu dan tumbuhlah benih benih cinta di hati Hilmi tetapi tidak dengan Freya.
Kala itu mereka berdua masih SMA. Disitu Hilmi terus berusaha mendapatkan hati Freya, tetapi Freya yang dulu memiliki sifat tidak perduli terhadap sekitar dan hanya mementingkan diri sendiri.
Sampai suatu hari waktu kelulusan SMA, Hilmi hilang tanpa jejak dan Freya merasakan ada yang hilang. Freya yang merasa ada yang ganjil pun bertanya pada Riani dimana keberadaan Hilmi, tetapi Riani hanya diam dan entah kebetulan atau apa dia mendengar pembicaraan Raini dengan ibu Hilmi yang bernama Yura.
Dan Freya baru mengetahui bahwa selama ini Hilmi dirawat di rumah sakit karena gagal ginjal. Pada saat mendengar itu ia merasa hancur sehancur hancurnya. Bagaimana bisa selama ini yang dia lihat adalah Hilmi baik baik saja, Hilmi yang setiap hari membawakannya bekal, Hilmi yang selalu mengkhawatirkannya pada waktu dia sakit, Hilmi yang selalu datang pagi pagi sekali kerumahnya karena ingin numpang makan, dan Hilmi yang mencintainya apa adanya, tapi dengan bodohnya Freya malah menganggap perasaan itu hanya guyonan belaka.
Pada saat mendengar bahwa Hilmi berada di rumah sakit akhirnya dia ingin menjenguknya dan mengatakan bahwa dirinya juga mencintai Hilmi. Tapi semua itu hanya khayalan semata karena pada waktu Freya tiba di rumah sakit yang ia lihat adalah Yura tengah menangis meraung raung di depan pintu ruang rawat Hilmi.
Ternyata Hilmi telah meninggalkan dirinya untuk selamanya, dan semua itu membuat Freya sangat menyesal. Mengapa dari awal tidak menyadari perasaannya pada Hilmi, mengapa dulu Freya selalu mengabaikan Hilmi, mengapa Freya sangat cuek terhadap sikap Hilmi selama ini, Banyak mengapa lainnya yang seharusnya dia sadari lebih awal.
Dari insiden itu keluarga Hilmi tidak menyalahkan Freya sama sekali, tetapi penyesalan itu selalu menghantui Freya sampai sekarang. Maka dari itu ia bertekad menjadi dokter untuk menebus kesalahannya pada Hilmi, memang dia jadi dokter pun tidak akan merubah Hilmi untuk hidup lagi dan tertawa bersamanya, tapi setidaknya bisa menolong orang yang kurang beruntung dalam kesehatan.
Dengan mengatur nafas, dia menghampiri anara yang berdiri dengan jarak sekitar 50 meter dari tempatnya berdiri.
"Iya kak, tadi kebetulan habis dari supermarket tuh di depan taman." jawab anara sambil menunjuk supermarket 24 jam yang letaknya di seberang taman.
Freya menganggukkan kepalanya "Owhh gitu ya"
"Emm kata Tante Yura kamu kuliah di luar negeri ya, kok udah balik ?" tanya Freya penasaran.
"Kebetulan lagi libur, kasian kan mama juga sendirian di rumah" jelas Anara.
"lho emangnya kemana om Tama ?"
Fyi Tama emillio adalah ayah dari Hilmi dan anara. Beliau bekerja sebagai polisi di Jakarta, memang pekerjaan nya yang membuat ia sangat overprotektif terhadap keselamatan anak anaknya terlebih lagi untuk anara karena dia adalah anak perempuan satu satunya."
Papa pindah ke Lombok, terus mama gak mau ikut katanya di rumah banyak kenangan abang." ujar anara sambil menerawang tentang masa masa ia dan Hilmi bermain bersama, bertengkar hanya karena masalah kecil dan banyak hal lainnya yang ia rindukan tentang abang."Maaf ya nara, karena aku Hilmi jadi ninggalin kamu, maaf banget" ucap Freya dengan mata berkaca-kaca, memang Freya akan menjadi sangat sensitif jika membahas tentang Hilmi.
Anara tersenyum tulus "Hei kak Freya jangan ngomong gitu, semua ini udah takdir tuhan, nggak ada yang bisa nentuin takdir selain tuhan, jadi kak Freya jangan nyalahin diri kak Freya sendiri aku yakin disana abang pasti bakalan sedih juga kalau lihat kak Freya nyalahin diri kakak terus menerus."
Sudah tidak tahan lagi mendengar kata kata yang terucap dari mulut anara, Freya pun langsung memeluk anara seerat mungkin dan menumpahkan semua air matanya.
Dulu sewaktu Freya berkunjung ke rumah Hilmi, anara lah yang selalu mendengarkan curhatannya, mulai dari masalah di sekolah, masalah keluarga, bahkan masalah tentang Hilmi semua dia ceritakan ke anara .
Anara mengusap punggung Freya "Sstt kak Freya udah ya kak, jangan nangis lagi."
"Hiks hiks Nara, kakak bener bener minta maaf sama kamu," Freya menjawab dengan sesenggukan.
"Kak aku tuh gak papa, semua orang harus bisa ikhlas sejak kejadian itu, gak ada yang bisa kita lakuin selain ikhlas. So kakak juga harus lupain rasa bersalah itu karena itu bukan salah Kakak sama sekali" anara masih berusaha menenangkan Freya dengan usapan dipunggungnya.
Freya melepaskan pelukannya dengan anara
"Iya bener kata kamu, aku harus lupain rasa bersalah itu, makasih ya nara kamu gak pernah nyalahin kakak atas kejadian itu, makasih banget."Anara tersenyum lembut "Iya, aku bukan anak kecil lagi aku tau mana yang benar dan mana yang salah."
"kebetulan apartemen kakak Deket sini kamu mau mampir ?" tawar Freya dengan membersihkan sisa sisa air mata yang masih menempel dipipinya.
"Gak usah kak ini barangnya lagi ditungguin sama bunda malah nanti aku diomelin lagi kalau ga pulang pulang," ujar Nara sambil menunjuk belanjaannya.
"Hahaha yaudah hati hati kalau gitu, kapan kapan mampir, nomer Kakak masih yang dulu kok kamu bisa chat kakak kalau mau mampir,"
Anara mengacungkan jempolnya " sip beres itu mah."
JANGAN LUPA SHARE CERITA INI KE TIKTOK, INSTAGRAM DAN SEMUA SOSIAL MEDIA YANG KALIAN PUNYA SEKARANG.
follow tiktok yang ada di bio aku yaa. Karena bakal ada banyak spoiler tentang part part selanjutnya juga cerita baru aku yang masih dalam proses penulisan.
Salam manis dari Doramomon's.
KAMU SEDANG MEMBACA
AKROPHOBIA [REVISI]
ChickLitHanya kisah seorang gadis bernama Freya grethania yang berprofesi sebagai dokter bedah di salah satu rumah sakit ternama. Bertemu dengan seorang pria arogan dan kejam yang bernama Yesa aldric bratadika. CEO tampan bahkan ia bisa disebut sebagai seo...