AKROPHOBIA - 15

31.4K 1.7K 4
                                    

HAPPY READING!!!!



' Freya, ayah pergi dulu ya '

' Ndak boleh ayah ndak boleh pelgi nanti ayah ndak kesini lagi, aku mimpi kalau ayah ndak akan ketemu aku lagi' ucap Freya dengan mata berkaca-kaca

'Enggak Freya, nanti ayah pasti ketemu kesayangan ayah lagi'

'Janji ?' Freya menyodorkan jari kelingkingnya

'Janji dong kesayangan ayah' ucap ayah menautkan jari kelingkingnya di jari freya

'Huaaaaa ayah jangan pelgi ' Freya tetep kekeuh tidak akan membiarkan ayahnya pergi

'Udah dong sayang biarin ayahnya pergi, nanti kalau udah pulang kamu pasti dibawain mainan' ucap mama Freya menggendong Freya agar tidak terus menerus menangis

Freya tetap sesenggukan dan tidak membiarkan ayahnya pergi bertugas. Sampai akhirnya ia kelelahan menangis dan tertidur di pelukan mamanya.

Keesokan harinya ada berita yang mengabarkan ' Kecelakaan pesawat ****** dengan nomor penerbangan JT 253-90 yang dikemudikan oleh kapten pilot Aditya Bramantyo, dan hari ini sedang dilakukan pencarian oleh para tim SAR. Diprediksi dari keadaan pesawat yang hancur dan hanya tersisa puing puing maka dapat dipastikan tidak ada penumpang maupun cru pesawat yang selamat. Demikian yang dapat saya sampaikan selamat siang'

PRANGG

' MAS ADIT. NGGAK MUNGKIN MAS ADIT NINGGALIN AKU ' pecah sudah tangisan Raini setelah mendengar berita itu, dirinya tak menyangka padahal baru saja kemarin ia dan Adit bercanda gurau, baru saja kemarin mereka bertiga menonton televisi bersama dan sekarang Ayah dari Freya grethania telah berpulang tanpa ditemukan jasadnya.

****

Freya bergerak gelisah diatas tempat tidur mewah yang ia tempati.

"Yah "

"Ayah jangan pergi "

" AYAHH "

Freya terbangun dengan keringat bercucuran dari dahinya, wajahnya masih pucat pasi seperti tak dialiri darah sama sekali.

"Gue dimana ?" tanya freya entah kepada siapa. Dia terkejut ketika terbangun tetapi bukan di kamarnya melainkan di dalam kamar yang benar benar mewah, kamar ini besarnya mungkin lima kali lipat dari kamarnya.

Pintu terbuka menampakkan pria menggunakan traning abu abu dan kaos oblong hitam . Pria itu berjalan menghampirinya dan memegang dahi Freya.

"Masih panas " gumamnya kecil

Freya yang merasa risih dahinya di pegang oleh Yesa pun menyingkirkan tangannya secara paksa.

" Ngapain kamu ada disini ?" tanya Freya galak

Yesa mengrenyitkan dahinya tidak mengerti. Ya, jelas dia disini ini kan rumahnya gimana sih.

" Ini kan rumah saya ya wajar dong saya ada disini " jawab Yesa sambil memberi Freya minum air putih

" Hah ngapain saya ada di rumah kamu" Freya heran perasaan kan dia ada di desa------

" Oh ya desa itu kok gue bisa ada disini sihh " gumam Freya sendiri sambil memukul mukul kepalanya sendiri

Perlahan Freya bangkit dari kasur itu dan berusaha berjalan. Tapi waktu dia ingin berdiri, kepalanya pusing seperti dipukul oleh beribu ribu ton besi.

" Awwshhhh" ringis Freya memegangi kepalanya

Freya tetap saja berjalan sampai akhirnya tubuhnya limbung ke lantai kalau tidak ada sepasang tangan kekar yang menahannya.

" Kamu tidak boleh pergi dari sini sampai saya ijinkan" Ucap Yesa sambil mengangkat tubuh Freya untuk kembali ke kasur.

" Tapi saya ada tugas di desa itu gimana saya bisa tidur enak disini sementara rekan rekan saya yang lainnya bekerja" Freya jelas saja membantah dia tidak ingin ada dokter yang protes jika dia tidak ikut tugas itu dan tetap mendapatkan nilai.

" Saya yang punya rumah sakit tidak ada yang perlu kamu khawatirkan" ucap Yesa tegas tidak bisa dibantah.

" Ta----"

" Sekali saya bilang tidak ya tidak " Kesal Yesa.

" Hufft baiklah" ucap Freya pasrah sambil merebahkan dirinya di kasur empuk nan nyaman itu.

" Kenapa nggak tidur ?" tanya Yesa ketus

" Takut nanti mimpi nya sama kayak tadi " cicit Freya pelan, masalahnya tatapan Yesa benar benar menakutkan sampai sampai Freya yang biasanya pemberani tidak berani untuk menatapnya.

Yesa yang merasa kasihan pun mendekat ke Freya dan duduk di tepi kasur.

" Tidur aja saya temenin " ucap yesa tenang

" Tapi kalau nanti mimpinya datang lagi gimana" ucap Freya cemas. Mimpi itu benar benar mimpi yang sangat ia hindari selama ini.

" Saya disini, sekarang kamu tidur"

" Oke" ucap Freya sambil memejamkan mata. Sebenarnya dia juga mengantuk tapi dia hanya takut jika mimpi itu datang lagi.

Yesa memandang Freya dan mengusap Surai lembutnya " apa sebenarnya yang kamu mimpikan Freya ?" lirih Yesa


TBC

JANGAN LUPA VOTE!!!!🖤🖤🖤

AKROPHOBIA [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang