AKROPHOBIA - 35

21K 1.2K 50
                                    


Belakangan ini aku lagi males banget nih buat nulis.

Semangatin aku dongg

-------------------------------------------------------

HAPPY READING !!!!

Saat akan berbalik menuju pintu keluar perusahaan tanpa sengaja Freya menabrak seorang pria dan menyebabkan makanan yang ia bawa jatuh berceceran.

BRAKKKK

Terlihat bahwa pria tadi tidak memperdulikan Freya yang terjatuh dengan bagian depan bajunya yang kotor. Ia malah lebih memilih membersihkan dasinya yang kotor karena terkena sedikit cipratan dari makanan yang dibawa Freya.

"Ck, gimana sih kalau jalan lihat lihat jangan asal main jalan aja" ketusnya. Pria itu terlihat sangat angkuh berbeda dengan penampilannya yang biasa biasa saja.

Freya menunduk melihat bajunya yang basah dan sedikit menerawang "Emm, maaf saya benar benar tidak sengaja"

Pria yang tertabrak tadi menyipitkan matanya melihat Freya yang menunduk takut "Cih, menjijikan enak saja langsung minta maaf dan tidak bertanggung jawab"

Jari Freya meremat satu sama lain, selama ini tidak ada yang menghinanya dengan kata kata seperti itu, bahkan mama dan almarhum papanya tidak pernah berkata dengan begitu kasar padanya.

"Maaf, saya akan bertanggung jawab" Dengan gugup Freya berdiri dan berusaha membersihkan dasi pria itu yang sedikit kotor. Walaupun ia berusaha menggosoknya berulang kali tetap saja noda yang ada di dasi itu tak akan hilang kecuali dicuci.

Dengan keras Freya didorong hingga ia kembali jatuh oleh pria itu "Sudahlah dasar tidak berguna"

"Sssh" Freya meringis merasakan kakinya sakit karena didorong dengan tiba tiba.

"Berhenti" ucap Yesa yang tiba tiba datang begitu mendengar keributan di lantai dasar. Dan begitu melihatnya langsung matanya membelalak ternyata yang ada di keributan itu adalah gadisnya sendiri.

Yesa melangkah dengan langkah lebar mendekati gadisnya. Matanya menyorot tajam pada seorang pria yang ia duga sudah membuat gadisnya jadi seperti ini.

"Mr. Bratadika, maaf saya datang terlambat ada sedikit pengganggu disini" Pria itu menatap Freya dengan tajam. Karena gadis itu rekan bisnisnya menunggunya bahkan ia sampai rela turun untuk melihat apa yang terjadi.

Urat urat tangan dan leher Yesa menonjol mendengar rekan bisnisnya menyebut Freya sebagai pengganggu. Secara tiba tiba Yesa menggendong Freya ala bridal style.

"Saya tidak mengerti mengapa Mr. Watson menganggap kekasih saya sebagai pengganggu" ucap Yesa menusuk seakan dapat menembus jantung sang lawan bicara.

Pria yang dipanggil Mr. Watson tadi meneguk ludahnya susah payah mendengar ucapan yang keluar dari mulut Yesa. Dia tidak mungkin salah dengar jika rekan bisnisnya ini mengatakan bahwa gadis yang tadi menabraknya adalah kekasihnya.

"Ma----maaf Mr. bratadika saya ti----tidak tahu jika gadis itu adalah kekasih anda" Sekarang tubuh Mr. Watson benar benar bergetar karena takut.

Semua orang di dunia bisnis sudah mengetahui bagaimana Tuan muda bratadika membuat semua orang tersiksa dan perlahan mati karena telah mengganggu miliknya.

Dahulu Yesa mempunyai seekor harimau yang sangat disayanginya, tapi tanpa sepengetahuan Yesa sendiri harimau itu kabur dari kandangnya dan keluar menuju hutan yang kebetulan mansion Yesa waktu itu letaknya sangat dekat sekali dengan hutan tempat biasa orang berburu. Dan pada saat yang bersamaan seorang rekan bisnis Yesa yang bernama Mr. Brown sedang berburu di hutan tersebut. Setelah ia melihat ada harimau berwarna putih yang sudah sangat jarang ditemui maka ia memilih untuk menembaknya.

Yesa yang sedang mencari harimau kesayangannya terkejut begitu mendengar suara tembakan yang tak wajar. Biasanya orang orang yang berburu ke hutan itu akan menembak rusa, kelinci dan hewan hewan kecil lain. Langsung saja Yesa menghampiri suara itu, dan yang dilihatnya mampu membuat amarahnya tersulut. Harimau kesayangannya yang ia beri nama blackly telah tertembak dan yang menembaknya tak lain adalah Mr. Brown.

Sejak saat itu Yesa membunuh Mr.Brown secara perlahan. Tak lama kemudian ia juga membuat perusahaan yang telah didirikan dari nol oleh Mr brown mulai bangkrut sekaligus. Saham yang pelan pelan menurun, semua karyawan meminta gaji yang tak kunjung dibayar hingga sekarang perusahaan itu telah benar benar mati karena tak ada yang sanggup meneruskan.

"Bukankah Anda bilang jika kekasih saya adalah seorang pengganggu. Jika dilihat dari segi manapun ini semua adalah salah anda"

Mr. Watson tentu saja tidak terima disalahkan begitu "Kekasih anda yang lebih dulu menabrak saya Mr. Bratadika, bahkan seluruh orang yang berada di tempat kejadian ini tahu jika dia yang menabrak saya"

Freya semakin menyembunyikan wajahnya pada lekukan leher Yesa saat Mr. Watson menunjuknya seolah ia adalah orang paling berdosa di muka bumi.

Deon maju untuk menunjukkan bukti cctv yang dapat ia akses melalui iPad "Permisi tuan, di cctv ini menunjukkan bahwa Mr. Watson tidak memperhatikan jalannya dan justru sibuk membenahi letak jasnya"

Yesa menyeringai licik melihat wajah ketakutan dari rekan kerja bisnisnya itu. Boleh saja semua orang bekerja sama dengannya, tapi ia tak akan pernah mentoleransi kesalahan sekecil apapun, seperti kali ini ada orang yang sudah membuat gadisnya ketakutan maka hangus sudah kesempatan orang tersebut untuk bekerja sama dengannya.

"Bawa orang itu ke ruang biasa" ucap Yesa pada Deon. Setelah itu ia berlalu pergi untuk menuju ke ruangan pribadinya, tentu saja agar gadisnya bisa lebih tenang.

################

"Kegedean banget ini kemeja kamu" keluh Freya. Karena baju yang dikenakannya tadi basah terkena cipratan masakan, jadilah sekarang ia memakai kemeja kekasihnya yang biasa Yesa simpan waktu ia menginap di kantor.

Yesa menahan nafasnya sesaat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Yesa menahan nafasnya sesaat. Bagaimana bisa gadisnya kini begitu seksi hanya dengan memakai kemejanya yang kebesaran.

"Yaudah, nanti biar aku suruh Deon buat beliin kamu baju" Jelasnya.

Freya mendekat pada yesa dan duduk disebelahnya "Huh capek banget" lirihnya.

Yesa mengelus surai lembut milik Freya "Kenapa bisa kesini hm ?" tanyanya.

Freya mendongak menatap Yesa yang lebih tinggi darinya "Kan aku mau ngasih kamu makanan yang aku buat sendiri, eh gak taunya ada kejadian kayak tadi, gak jadi deh lagian makanannya udah jatuh semua"

"Baby, kenapa kamu tidak menghubungiku terlebih dahulu jika mau kesini ?"

Freya memasang wajah cemberut lucu "Ihh kan biar surprise aja gitu"

Yesa menggeleng heran melihat tingkah kekasihnya ini "Yaudah sekarang kamu tidur gih, nanti kalau aku mau pulang aku bangunin lagi"

Di dalam ruangan Yesa terdapat sebuah kamar pribadi yang biasa ia gunakan ketika ia terlalu malas untuk pulang ke mansion. Jadi dari pada gadisnya lelah menunggunya bekerja, lebih baik tidur saja disana.

"Okee, jangan lupa nanti aku dibangunin pokoknya, awas aja kalau sampai kamu main gendong aku terus dibawa ke mansion kamu lagi." Ancam Freya dengan wajah sok garangnya dan malah terlihat menggemaskan di mata Yesa.

"Iyaa baby"

TBC

JANGAN LUPA VOTE !!!🖤🖤🖤

AKU BAKALAN UP LEBIH CEPET KALAU VOTE NYA LEBIH DARI 350.

SETUJUU???

AKROPHOBIA [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang