AKROPHOBIA - 37

20.2K 829 17
                                    


UPDATE LAGII GUYSS!!!!!!!

TUNJUKKAN EMOT FAVORIT KALIAN DISINI, BIAR AKU TAMBAH SEMANGAT BUAT UPDATE.

Flashback on

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Flashback on

"Terima kasih Tuan Narendra telah mempercayakan saya sebagai dokter anda selama ini." ucap Freya saat ia selesai memeriksa kesehatan Narendra. Pria itu tidak suka jika dirinya dipanggil menggunakan kata kata "Tuan Purnomo", Seperti sudah tua saja menurutnya.

Narendra tersenyum manis dan menepuk pundak Freya berkali kali "Tidak perlu berterimakasih terus menerus padaku dokter Freya. Kita berdua sudah sejak lama saling mengenal, jadi ya tidak perlu sungkan begitu."

Freya sudah lama mengenal Narendra. Pertama kali mereka bertemu saat Freya ditugaskan oleh rumah sakit untuk berangkat ke luar negeri karena ada seminar kesehatan dan kebetulan yang sama Narendra juga pergi ke negara yang sama juga hotel yang sama juga, entah kebetulan apa itu namanya. Dan waktu itu Narendra terkena sial, ia tertabrak seorang anak kecil yang sedang mengendarai sepeda. Freya melihat itu semua dan berinisiatif untuk membantu Narendra dan berlanjut lah kedekatan keduanya hingga sekarang walaupun sempat tidak berhubungan karena nomor ponsel Freya waktu itu telah berganti.

"Kalau begitu saya permisi dulu tuan, ada beberapa pasien di IGD yang harus saya tangani" Freya baru saja akan beranjak pergi sebelum Narendra memanggil nya sekali lagi.

"Saya dengar kamu sedang dekat dengan Yesa ?" tanya Narendra sambil menyipitkan salah satu matanya.

Freya hanya tersenyum tipis "Maaf sebelumnya tapi saya tidak menjawab pertanyaan pribadi disini," jawabnya tegas. Memangnya siapa yang menyebar berita seperti itu disini.

"Saya adalah sahabat Yesa, maaf tapi lebih tepatnya mantan sahabat Yesa. Saya minta kamu berhati hati dengan dia, setahu saya dia memiliki wanita yang sangat dicintainya dari dulu dan itu bukan kamu freya."

Jantung Freya berdetak lebih cepat saat mendengar penuturan itu. Dia sangat mencintai Yesa sekarang dengan sepenuh jiwa dan raganya. Apa jadinya sekarang jika apa yang dikatakan oleh Narendra itu adalah kebenaran yang semestinya ??.

Flashback end.

########

Narendra Putra Purnomo adalah putra sulung dari keluarga Purnomo. Pria yang berumur 27 tahun itu telah menjabat sebagai CEO Purnomo Corp. Ayahnya, Cakra Purnomo memilih untuk melepaskan jabatannya dan memberikan perusahaan yang telah turun temurun itu pada putra sulungnya, beliau ingin menghabiskan masa tuanya hanya bersama istri tercinta.

"Bagaimana tuan pendapat anda mengenai proposal yang saya ajukan ?" tanya seorang general manager di perusahaan Narendra.

Sudut bibir Narendra terangkat sedikit mendengar pertanyaan bawahannya itu. "Kamu bilang ini proposal ?, proposal macam apa yang bentukannya seperti ini. Bahkan ini lebih cocok dibilang sebagai sampah." ucapnya dengan nada marah.

Sang general manager tadi hanya mampu menutup mulutnya rapat rapat tanpa berani membantah apa yang diucapkan oleh atasannya.

Tangan Narendra bergerak untuk mengusir bawahannya "Sekarang kamu keluar dan perbaiki semua proposal tidak berguna ini." bahkan masih sempat sempatnya pria itu membuang proposal tadi di tempat sampah yang berada di ruangannya.

Seusai general manager tersebut keluar dari ruangan Narendra, pria itu mulai melanjutkan pekerjaannya dan lagi lagi kembali memikirkan seorang gadis yang akhir akhir ini kembali berkeliaran di pikirannya.

"Freya, mengapa kamu sangat membuatku tertarik ?" tanyanya pada dirinya sendiri.

Tok
tok
tok

Suara pintu diketuk membuyarkan lamunan Narendra tentang Freya.

"Masuk" Suara tegas Narendra membuat seorang yang berada di luar ruangan segera masuk.

"Maaf tuan Narendra, saya hanya ingin mengingatkan saja bahwa sebentar lagi kita akan ada pertemuan dengan Bratadika Company." Ucap seorang sekretaris pribadi Narendra yang bernama Aurel.

Narendra menganggukkan kepalanya mengerti "Terimakasih Aurel." ucapnya pada Aurel.

Setelahnya Aurel pamit permisi dari ruangan itu.

"Yesa, sudah lama kita tidak berjumpa." gumamnya pelan.

###########

"Aaaaa aku gak mau ya, kamu disini aja udah," rengek Freya manja.

Yesa hanya mengusap pelan pipi gadisnya yang tengah bersandar pada dada bidangnya. "Ya ampun baby, sebentar aja, habis itu pasti aku langsung pulang,"

Freya tak menjawab, ia justru mengeratkan pelukannya di pinggang Yesa. Siang ini rencananya akan ada pertemuan penting dan harus Yesa sendiri yang turun tangan, tidak seperti biasanya yang bisa ia wakilkan pada asistennya atau lebih tepatnya Deon.

"Ok baby, hm ?"

"Nggak mau, nanti kamu lama terus aku sendirian disini gimana," tawar gadis menggemaskan itu. Bagaimana tidak menggemaskan, sekarang saja Freya hanya mengenakan kaos berwarna biru navy milik Yesa dan hotpants yang ia pakai untuk dalaman sebelum celana dalamnya langsung.

Sementara Yesa terus mengelus pipi yang lembutnya sehalus sutra itu dengan gerakan memutar, sambil mencari cari cara agar gadisnya bisa ia bujuk dengan mudah, pasalnya tiga puluh menit lagi pertemuan itu dimulai.

Yesa menegakkan tubuhnya juga tubuh kurus kekasihnya "Gini deh, nanti habis aku pulang dari pertemuan aku ajak kamu ke supermarket buat beli bahan masakan supaya kamu bisa masak sesuka hati."

Freya berpikir keras sebelum mengatakan keputusannya. Kemarin gadis itu ingin memasak makanan yang baru ia pelajari dari grizelle, baru saja akan mengatakan apa keinginannya tetapi kekasihnya yang tampan itu sudah menyela dan bilang bahwa ia tidak boleh melakukan kegiatan berat, salah satunya memasak. Yah pupuslah harapannya.

Tapi begitu mendengar tawaran Yesa kali ini, rupanya bukan ide yang buruk untuk menyetujuinya. "Oke aku mau, tapi awas ya kalau kamu ingkar janji," ancamnya sambil menunjukkan jari telunjuk kedepan wajah Yesa.

Dengan cepat Yesa mengangguk dan melepaskan pelukan gadisnya yang sudah terasa longgar. "Yaudah sekarang aku mau mandi dulu, kamu tolong siapin kemeja sama jas yang mau aku pakai nanti."

Freya tersipu malu mendengar pernyataan dari Yesa. Sudah seperti suami dan istri saja kegiatan mereka berdua ini. Sejujurnya Freya senang di perlakukan seperti itu, tetapi bagaimana jika semua yang Yesa lakukan adalah kebohongan semata. Walaupun ia tak tahu apa motif khusus dari kekasihnya melakukan ini padanya. Sudahlah dari pada banyak berpikir lebih baik ia menyiapkan kemeja dan jas yang akan dikenakan oleh pria itu.

JANGAN LUPA SHARE CERITA INI KE TIKTOK, INSTAGRAM DAN SEMUA SOSIAL MEDIA YANG KALIAN PUNYA SEKARANG.

follow tiktok @lovematcha15 karena bakalan ada spoiler tentang part part selanjutnya dan juga cerita baru aku yang masih dalam proses penulisan.

AKROPHOBIA [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang