" 5 "

9.6K 1.2K 235
                                    

                                                   " 5 "









Dengan wajah cemberut, Haechan turun dari montor Jeno dan masuk kedalam rumah tanpa sepatah kata.

"Kamu apain adek ku?" tanya Derry yang kebetulan baru keluar.

"Gak aku apa-apain kak" jawab Jeno.

"Truss kenapa mukanya di tekuk gitu?"

Jeno, mengangkat kedua bahunya sebagai jawaban dari pertanyaan Derry.

"Ngapain kak?" tanya Jeno pada Derry yang tiba-tiba naik ke atas montornya.

"Anterin ke mini market depan perumahan"

"Dihh ogah! aku bukan ojol ya" ucap Jeno.

Plakk!

Derry, memukul helm yang Jeno kenakan.

"Jangan deketin adek ku kalau gak mau"

"Dihh ngancem"

"Jalan atau aku turun nih"

"Ya udah turun"

"Lee Jeno" panggil Derry dengan tatapan yang siap membunuh siapapun yang menolak permintaannya.

"Iya...iya... untung adeknya cakep" gumam Jeno sambil kembali menyalakan montornya.


• • • • •

"Kakak, Njun mau itu" teriak Renjun sambil menunjuk boneka rubah yang ada di etalase salah satu toko yang ada di Mall di mana Jaemin dan Renjun berada sekarang.

"Njun mau itu?" tanya Jaemin dan di angguki oleh Renjun yang mana membuat Jaemin gemas.

"Mirip kamu" ucap Jaemin sambil mencubit pelang hidung Renjun.

Selesai membeli boneka yang di minta sahabatnya, kini Jaemin mengajak sahabatnya itu berkeliling Mall dengan sesekali menjahili Renjun.

"Kak"

"Hhmm"

"Jika kakak di suruh memilih antara aku dan Haechan kakak pilih siapa?"

Jaemin, yang sedang menikmati es cream, menghentikan sendokkannya dan menatap Renjun.

"Kenapa kamu bertanya seperti itu?"

Renjun, menggelengkan kepalanya "tidak! aku hanya ingin bertanya saja"

Jaemin, tersenyum dan meraih tangan Renjun "Kalian itu sama-sama berharga bagi aku, Haechan itu pacar terbaikku, imut, lucu dan selalu buat mood ku membaik, dan kamu sahabat terbaikku yang tak pernah tergantikan" ucap Jaemin.

Ada rasa kecewa di pada diri Renjun saat mendengar jawaban Jaemin yang akan terus menganggapnya sahabat.

"Aku iri padamu Chan, dan aku ingin berada di posisimu" batin Renjun.

"Ayo pulang, hari sudah semakin sore" ucap Jaemin kembali meraih tangan Renjun dan mereka berjalan dengan bergandengan tangan.



• • • • •

"Makasih Nono, kau memang calon adek ipar terbaik" ucap Derry.

Sedangkan Jeno sudah gak mood karena dompetnya di kuras oleh Derry yang gak ada Ahklak.

Udah di suruh nganterin di suruh bayar belanjaan pula, kan kampret si Derry ini.

"Mekeseh nene" ucap Jeno menirukan ucapan Derry dengan nada mengejek "ehhh...tunggu tadi apa? Kak Derry bilang aku adek ipar? wiihh lampu hijau" lanjut Jeno sambil senyum-senyum gan jelas di pinggir jalan perumahan sendirian karena Derry udah masuk rumah.

"Dek! kakak beliin es cream nih!" teriak Derry seolah dia adalah kakak paling baik di dunia padahal itu es cream hasil ngerampok Jeno.

Sedangkan Haechan tak perduli dengan teriakan kakaknya dan memilih tetap rebahan di ranjangnya.

Ya, Haechan mengurung diri di kamar sejak pulang sekolah, ngambek karena ciuman Jaemin di hapus oleh Jeno di tambah kejadian di parkiran tadi membuatnya tambah sebel.

Flashback oN.

Haechan, berlari mengejar Jeno yang sudah lebih dulu menghindar setelah mencium pipi Haechan.

"Berhenti gak!" teriak Haechan.

"Enggak" ucap Jeno sambil ngulurin lidahnya ke arah Haechan.

"Jeno, berhenti aku capek" ucap Haechan.

"Ya udah berhenti, yang ngejarkan kamu"

Akhirnya Haechan berhenti begitupun dengan Jeno yang juga ikut berhenti dan mendekati montornya.

Greepp!!

Bugh!!

Cup.

Haechan, menarik Jeno agar bisa menangkapnya, namun entah Jeno yang sedang tak fokus atau Haechan menarik terlalu kuat.

Sehingga mereka terjatuh dengan posisi Jeno mengukuh Haechan dan bibir mereka secara tak sengaja bertemu. Haechan dan Jeno terdiam dendam bibir yang masih menempel.

"Chan, kamu gak apa-apa?" tanya Jeno yang sudah tersadar dari keadaan dan bangkit sebelum membantu Haechan bangkit.

"Hiks...!"

Tiba-tiba Haechan menangis membuat Jeno kebingungan karena dirinya tak merasa menyatiki Haechan.

"K-kenapa?"

"Hhuuaaa!!! itu first kiss ku" teriak Haechan.

Bukan merasa bersalah Jeno justru tertawa terbahak-bahak membuat Haechan menghentikan tangisnya dan ngambek.

Flashback Off.

"AARRGGGGG!!!! Jeno sialan... Jeno kampret...!!" teriak Haechan dari dalam kamar membuat Derry yang masih berdiri di depan kamar Haechan kebingungan.

"Napa dah tu bocah? di bobol Jeno kali ya, truss bobolnya kekencangan ngambek dah tu" gumam Derry pergi dari depan kamar Haechan.












                                                   ~||~

Cieekkk dapet restu dari abang🤣🤣

Btw gimana feelnya dapet gak..??? Lanjut gak..??? Mumpung masih 6 chapt... bisa di hapus kalau gk ada feel 🤣🤣🤣.

"PRIORITY" || {NoMinHyuck} END Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang