" 6 "

9.1K 1.1K 231
                                    

                                                 " 6 "













Brakk!

Bugh!

Haechan, yang sedang fokus mengerjakan tugas seketika mengalihkan perhatiannya ke arah balkon kamarnya saat mendengar suara rusuh dari luar.

"S-Siapa?!" teriak Haechan takut.

Tak ada jawaban dari luar, Haechan berinisiatif mengambil tongkat baseball yang ada di kamarnya sebelum membuka korden.

Dengan langkah perlahan Haechan mendekati cendela yang memisahkan antara kamarnya dan balkon.

SRAKK!!!

"TARAAAA!!"

Seketika wajah Haechan yang tadinya tegang menjadi masam setelah tau siapa yang ada di balkon kamarnya ternyata Jeno.

Tunggu! Jeno? bangaimana dia bisa berada di balkon kamar Haechan sedangkan kamar Haechan berada di lantai atas.

Haechan, membuka cendela dan berjalan keluar tanpa menghiraukan Jeno yang menatapnya bingung.

"Gimana caramu ke sini?" tanya Haechan setelah tak menemukan apapun alat yang di gunakan Jeno untuk sampai di balkon kamarnya.

"Lompat" jawab Jeno santai.

Haechan, membolakan matanya tak percaya punya tetangga segila Jeno, yang kebetulan kamar mereka juga bersebelahan tapi ya gak lompat dari balkon juga.

"Kalau kamu jatuh bisa mati goblok" ucap Haechan.

"Cciieekk... khawatir" ucap Jeno sambil menowel-nowel pipi Haechan.

Haechan, yang sadar akan godaan Jeno langsung membuang pandangan kesegala arah dan berjalan masuk kedalam kamar.

"Chan~aaa" panggil Jeno mengikuti Haechan masuk kedalam kamar dan langsung membaringkan tubuhnya di atas ranjang Haechan.

"Chan!"

"Apa sih?" jawab Haechan dengan ketus sambil terus fokus pada tugasnya.

"Kalau di panggil itu noleh" ucap Jeno.

"Males"

Jeno, terkekeh mendengar jawaban ketus dari Haechan, bagi Jeno Haechan itu imutnya akan bertambah kalau lagi marah atau kesal, mangkanya Jeno sering membuat Haechan kesal cuma agar dia bisa lihat keimutan tetangganya itu.


                                                • • • • •



"Cal! Selesai" ucap Jaemin sambil menutup laptopnya dan beralih pada Renjun yang duduk di sebelahnya "lapar gak?" tanya Jaemin.

Renjun, mengangguk sambil menggembungkan kedua pipinya membuat Jaemin tak bisa menahan rasa gemesnya dan langsung mencubit kedua pipi Renjun.

Ya, Jaemin dan Renjun baru saja selesai belajar bersama, lebih tepatnya Jaemin mengerjakan tugas Renjun karena kebetulan mereka satu fakultas.

Ddrrttt....

"Hallo?"

"Kakak, dimana?"

"Ini baru selesai mengerjakan tugas di rumah Renjun"

"Kakak, sibuk? bisakah kita bertemu sebentar di cafe biasa?"

"Kebetulan aku juga mau keluar, sekalian kita ketemuan"

"Uummm... sampai ketemu kak"

"Eehhh... Chan, perlu kakak jemput?"

"Gak usah kak, aku naik taxi aja"

"Baiklah, sampai bertemu"

Jaemin, memutuskan panggilan dengan Haechan dan mulai beranjak dari duduknya untuk bersiap bertemu dengan pacar imutnya untuk pertama kalinya mereka akan kencan lagi setelah berbulan-bulan tak pernah jalan berdua.


                                              • • • • •

Di sisi lain Haechan menatap Jeno yang sedang berbaring di sebelahnya.

"Gimana?" tanya Jeno.

"Dia mau" jawab Haechan.

"Ya udah cepat sana ganti baju"

Bukannya beranjak Haechan malah hanya diam menatap Jeno dengan tatapan aneh.

"Kenapa?"

"Aku tak yakin?"

Jeno, menepuk jidatnya sendiri mendengar ucapan Haechan yang padahal beberapa menit lalu dengan yakin mengatakan ingin putus dari Jaemin.

Ya, setelah selesai mengerjakan tuga, Haechan curhat ke Jeno tentang hubungannya dengan Jaemin yang semakin hari semakin tak terlihat kalau mereka pacaran.

Dan Jeno mengusulkan untuk menghubungi Jaemin dan mengajak Jaemin bertemu lalu membicarakan kelangsungan hubungan mereka secara baik-baik, karena bagi Jeno diam tak akan menyelesaikan masalah dan Jeno juga tak tega melihat Haechan berjuang sendirian.

"Lalu mau mu gimana?" tanya Jeno.

"Aarrggg!!! aku tak tau"

Plak!!

Haechan, terdiam saat tiba-tiba Jeno memukul kepalanya "Kok aku di pukul?" ucap Haechan.

"Biar encer sedikit otakmu itu" jawab Jeno.

Wajah Haechan memerah dan langsung menindih Jeno sambil di cekiknya.

"Dek!"

Krik....Krik.....Krik....

Derry, yang ingin memanggil adeknya untuk makan bersama seketika terdiam saat melihat posisi Jeno dan Haechan di atas ranjang.

"Jen, ternyata kau bottom?" ucap Derry.











                                                    ~||~

Yg dukung Haechan n Jaemin putus mana nih..???

Eehhh iya... aQ buat Book baru lagi... yang awalnya mau Nahyuck atau Jaehyuck tp pada akhirnya tetep Nohyuck wkwkwkwkwk..... jiwa Nohyuckku gak bisa berpaling wehhh 😭😭 ada yg sama gak..???

"PRIORITY" || {NoMinHyuck} END Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang