" 25 "

8.1K 913 285
                                    

                                                " 25 "








Jaemin dan Renjun baru sampai di Renjun dengan ke adaan basah kuyup karena kehujanan.

Dan mereka segera masuk kedalam rumah untuk berganti pakaian.

"Kakak ganti baju di kamar mandi bawah, kamu cepat ganti sana nanti sakit" ucap Jaemin sambil meraih handuk dan baju yang di berikan Renjun.

Renjun, mengangguk dan menutup kembali pintu kamarnya setelah Jaemin keluar menuju kamar mandi yang ada di lantai bawah.

Selang beberapa menit Jaemin selesai dengan acara mandinya dan sudah berganti pakaian yang kering.

Jaemin, kembali berjalan menuju lantai atas di mana kamar Renjun berada.

Cklek!

Pintu kamar dan pintu kamar mandi terbuka secara bersamaan di mana Renjun yang baru selesai mandi keluar dengan kaos putih tipis di tubuh mungilnya hanya sebatas atas lutut tanpa celana di tambah rambut yang madih basah berhasil membuat Jaemin terdiam menatapnya.

"Kakak sudah selesai?" tanya Renjun santai sambil mengusapkan handuk pada rambutnya yang basah.

"S-sudah" ucap Jaemin terbata dan mulai berjalan memasuki kamar.

Bugg!

Renjun, yang tak sengaja tersandung tas yang ia letakan di lantai harus terjatuh menubruk Jaemin yang membuat posisinya berada di tubuh Jaemin.

"M-maaf kak" ucap Renjun yang ingin beranjak dari tubuh Jaemin, namun Jaemin sudah lebih dulu menahan pinggangnya sehingga Renjun kembali terjatuh di atas tubuh Jaemin.

Perlahan Jaemin meraih tengkuk Renjun dan menyatukan bibirnya dengan bibir Renjun.

"K-kak" ucap Renjun menahan tubuhnya.

"Bukankah kemarin kau bilang mencintaiku?" ucap Jaemin yang langsung membalik posisi mereka menjadi Renjun berada di bawahnya.

"Jadi buktikan itu" lanjut Jaemin yang langsung meyerang area leger Renjun.

"gghhh~"

Renjun, tak bisa menahan desahnya saat tangan Jaemin masuk kedalam kaosnya dan meraba setiap inci tubuhnya dengan terus menyerang lehernya.

"Aahh~ kakhhh~ ahhh~"

Jaemin, yang sudah di kuasai oleh nafsu langsung melepas kaos yang ia kenakan sebelum melepas kaos yang Renjun kenakan juga.

Jaemin, menatap mata sayu Renjun yang sudah terbawa nafsu juga "Kau sempurna" bisik Jaemin sebum kembali meyerang Renjun.

"Aahh~ kakhhh~ akuhh~ aahhh...."

Racau Renjun tak tertahankan sampai akhirnya dia mengeluarkan cairan putih yang memenuhi mulut Jaemin.

Jaemin, tersenyum penuh kemenangan saat melihat Renjun tak berdaya di bawahnya, "aku akan memasukimu baby" ucap Jaemin yang sudah mengarahkan juniornya pada lubang Renjun.

Jleb!

"AARRGGHHHH~" teriak Renjun menahan perih di bawah sana saat Jaemin memasukinya hanya dalam satu hentakkan.

Tanpa rasa bersalah Jaemin tak memberi Renjun kesempatan untuk menetralisir rasa sakit pada lubangnya dengan langsung menggerakkan penisnya secara cepat.

"Aahhh~ renhhh junhhh aahhh~ kauhh~ kauhh~ sungguhhh nikmat aahhhh~" desah Jaemin terus menggerakkan juniornya pada lubang kenikmatan milik Renjun.


• • • • •

Derry, yang baru ingin menaiki tangga menuju lantai atas harus menghentikan langkahnya saat mendengar pintu rumahnya terbuka.

"Kenapa kalian bisa basah?" tanya Derry melihat Jeno dan Haechan basah kuyup.

"Di luar hujan kak, mangkanya basah" jawab Jeno.

"Kenapa tidak berteduh dulu"

"Aahh~ udah lah kak yang penting udah sampek rumah dan ini adekmu cepat bawa berat tau" ucap Jeno.

Derry, meletakkan teh dan cemilannya di atas meja dan mengambil alih Haechan dari Jeno.

"Bisa-bisanya ini anak tidur di saat kehujanan" gumam Derry mengambil Haechan yang tertidur dari gendongan Jeno.

"Capek nangis mungkin" ucap Jeno.

Derry, menatap Jeno tajam saat mendengar kalau adiknya habis menangis.

"Apa? bukan aku ya yang buat dia nangis" ucap Jeno yang merasa terintimidasi oleh tatapan Derry.

"Uummm... aku tau, Makasih ya udah bawa dia pulang" ucap Derry yang tiba-tiba berubah dan mengambil Haechan dari gendongan Jeno.

"Gak gratis ya" ucap Jeno.

Derry, tak memperdulikan ucapan Jeno dan memilih membawa Haechan pergi ke kamar.

Dan Jeno pu segera beranjak untuk pulang karena bajunya juga basah kuyup karena kehujanan.

"Sampai kapan kamu akan terus rela di sakiti seperti ini?" gumam Derry menatap adiknya yang terbaring di atas ranjang setelah membantu Haechan mengganti pakaian.

Derry, bangkit dan berjalan menuju dapur untuk mengambil baskom dan air untuk mengompres adiknya yang pasti akan demam setiap kehujanan.







                                                   ~||~

Hp aman..??? Gak di banting kan..???🤣🤣

"PRIORITY" || {NoMinHyuck} END Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang